Kamis, 21 Juni 2012
Remaja Tidak Menyadari Bahwa Bahaya ‘Mengancam’ Mereka !
Kamis, 21 Juni 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Dialog remaja GKJ Eben Haezer dengan IDKita Kompasiana - 17 Juni 2012
IDKita Kompasiana ‘beraksi’ kembali. Kali ini, Valentino yang angkat bicara. Tujuannya adalah di GKJ Eben Haezer, setelah tim Gerejaku memutuskan untuk mengundang IDKita Kompasiana untuk menjelaskan dan berdialog dengan remaja2 Gereja ( lihat tulisanku Respon Antusias Orang Tua tentang ‘Internet Sehat’ di GKJ Eben Haezer ).
Ruang Firdaus adalah ruang khusus untuk kebaktian remaja setiap Minggu pagi. Terletak diatas ruang kebaktian utama GKJ Eben Haezer. Di ruang ini, remaja2 gereja ( antara 13 tahun sampai 17 tahun atau SMP dan SMA ) berkegiatan khusus setiap Minggu pagi dengan pembicara2 yang bisa ‘masuk’ ke dalam hati mereka. Ya, itu juga yang IDKita Kompasiana usung, dalam konsep oleh konseptornya, Valentino.
Dia mengatakan bahwa, untuk kita bisa ‘menasehati’ remaja, kita harus ‘masuk’ di hati para remaja itu untuk kita tahu, apa yang disukai, di inginkan atau yang tidak di sukai, dan sebagainya. Jika kita sudah ‘masuk’ di hati remaja, dan mereka sudah bisa diajak ‘bersahabat’, niscaya kita tiak perlu menasehati bahkan memarahinya karena mereka akan dengan senang hati untuk melakukan apa yang kita inginkan demi masa depannya.
Kurang dari jam 7 pagi, kami sudah tiba. Aku dengan keluargaku dan Valentino berangkat bersama dari rumahku, sementara mba Sum sudah tiba duluan. Terakhir, mba Aulia Gurdi datang beberapa saat kemudian dan sekitar separuh lebih dialog kami berjalan, mba Deasy datang, langsung dari Purwokerto.
Valentino dengan mba Sum, membereskan media dan materi untuk dialog interaktif ini.
Kami mempersiapkan materi dan media yang kami bawa dengan sebaik2nya, setelah ada di ruangan Firdaus. Laptop, infocus, banner dan yang paling penting adalah kesiapan hati, bahwa kami berada di Gereja dan pekerjaan ini adalah pekerjaan Tuhan, kami berusaha untuk bisa melayani remaja sebaik2nya dan berusaha ‘bersinar’ dalam nama Tuhan …..
Mba Aulia dan mba Deasy ( baru datang dari Purwokerto )
Kebaktian remaja kali ini, kotbah dihilangkan, diganti dengan dialog interaktif oleh tim IDKita Kompasiana tentang ‘Internet Sehat’. Dan dialog interaktif kami dimulai setelah kami bernyanyi2 beberapa nyanyian rohani dan doa2. Dan Valentino, memulai ‘aksi’nya dalam sedikit cerita tentang kehidupan kita dalam internet dengan gambar2 yang menarik dari laptopnya …..
Valentino menerangkan dengan jelas tentang banyak hal yang harus diketahui oleh remaja
Para remaja itu, terlihat sangat tertarik dan antusias ketika Valen mulai masuk ke cerita2 tentang jejaring sosial FB. Fakta2 yang kami tuliskan pada materi tentang banyaknya remaja yang ‘hilang’ dan menemukan masalah setelah bertemu dengan seseorang di FB, membuat mereka tercengang. Aku melihat sendiri, ketika remaja tersebut banyak yang sepertinya tidak percaya tentang ‘ganas’nya jejaring sosial FB dan ‘jahat’nya jejaring sosial Twitter yang bisa membuat banyak orang tersakiti dan teraniaya.
Valentino memang pakarnya untuk berkomunikasi, termasuk para remaja. Dengan kata2nya, aku yakin bahwa remaja2 itu sedikit banyak mulai tersentuh hatinya untuk lebih berhati2 dalam berinteraksi di dunia maya. Apalagi ketika giliranku berbicara tentang ‘cyberbullying’ yang kami yakin, hampir semua orang melakukan ‘pelecehan’ di semua dunia ( dunia nyata dan dunia maya), walau tingkat pelecehannya berbeda dan walau sebenarnya tidak sengaja melakukan pelecehan. Tingkat2 ‘cyberbullying’ yang aku tuliskan di tulisanku Seputar Pelecehan Remaja di Dunia Maya, dan contoh2 yang, aku yakin bahwa mereka mulai berpikir untuk selalu berhati2 dalam bersosialisasi.
Remaja yang menyimak, apa yang diterankan oleh kami dalam rangka ‘Internet Sehat’
Sesi demi sesi kami lalui. Tanya jawab berlangsung walau, seperti biasa remaja masih malu2 kucing untuk bertanya. Tetapi ketika seseorang bertanya dengan wajah seperti agak memikirkan sosialisasinya di dunia maya, kami semakin yakin bahwa dalam hati remaja2 itu mulai waswas dan aku pastikan bahwa mereka akan menghapus status2 atau komen2nya di jejaring sosial FB.
Salah seorang penanya remaja dan penanya dewasa tentang internet …..
Valentino menceritakan tentang seorang temannya yang tidak diterima dalam melamar pekerjaan di sebuah perusahaan nasional, padahal temannya sangat pintar dan lulus S1 cum laude. Usut punya usut, ternyata teman itu mempunyai latar belakang suram di FB nya, sebelumnya. Dimana perusahaan yang di inginkan dia untuk bekerja, ternyata mencari tahu tentang kehidupannya di FB dan dia tidak diterima karena kehidupannya yang terlalu ekstrovert di FB.
Dan juga ketika kami bertanya, sebenarnya apa sih yang remaja mengerti tentang ‘cybebullying?’. Ternyata, tidak banyak yang tahu, bahkan semua belum tahu tentang ‘jahatnya’ kehidupan dunia maya, dibandingkan dengan kehidupan nyata dalam SALING melecehkan ( lihat tulisanku ‘Cyberbullying’ : Saling Melecehkan, Bisa Terjerat Hukum yang Sama ). Apalagi ketika aku bercerita tentang jenis2 ‘cyberbullying’, dari yang ringan sampai yang terjahat, yang sering membuat orang bunuh diri di beberapa negara …..
Aku menerangkan tentang ‘cyberbullying’ yang bisa membuat banyak orang stress.
Hampir 1,5 jam kami mentransfer pengetahuan tentang internet, baik internet sehat, dan lebih tentang internet tidak sehat. Sambutannya cukup baik dengan beberapa warga Gereja dewasa yang bertanya dan mengatakan bahwa pengetahun ini sebaiknya diketahui oleh semua warga Gerejaku. Dan kami berjanji, supaya silahkan mengunjungi situs2 dan grup FB untuk melihat dan membaca tentang gerakan moral ini.
Angket dari Kominfo untuk mereka isi tentang ‘Internet Sehat dan Aman’.
Terakhir, kami memberikan beberapa materi dari Kominfo sebagai bahan pembelajaran untuk terus berusaha hidup dengan nyaman dalam dunia maya, seperti yang selalu dikampanyekan oleh banyak orang, termasuk Kominfo dan IDKita Kompasiana tentang ‘Internet Sehat dan Aman, setelah kuesioner yang kami berikan ( konsep dari Kominfo ) kepada mereka yang harus dikembalikan segera …..
Pemberian materi dan kenang2an dari IDKompasiana dan Kominfo untuk remaja GKJ Eben Haezer
2 minggu lagi, kami mungkin akan memberikan jabaran tentang ‘Internet Sehat dan Aman’ di depan orang dewasa dan orang tua di GKJ Eben Haezer ini juga. Semoga bisa membuat kita semua, para orang tua, sadar bahwa internet selain mempunyai dampak positif yang besar, tetapi juga mempunyai dampak2 negatif yang juga luar biasa. Semuanya tergantung dari kita semua, dan sebagai orang tua, harus bisa terus membimbing anak2 dan remajanya agar tidak terpuruk di dunia maya, yang berakibat sampai di dunia nyata ……
Think before you act - Think before you click - Think before you post
Salamku dan Tuhan berkati !
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ Remaja Tidak Menyadari Bahwa Bahaya ‘Mengancam’ Mereka !”
Posting Komentar