Kamis, 21 Juni 2012
Dunia Filateli, Dunia Inspirasi
Kamis, 21 Juni 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Serba serbi event internasional
Event ‘World Stamps Championship’ ini untukku mendatangkan banyak ispirasi. Mulai dari memang komunitasnya yang memang menyenangkan, mulai dari berburu prangko dari seluruh dunia, bertemu dengan banyak teman baru dari seluruh dunia, lalu bagaimana kolektor2 prangko dunia menyusun koleksinya, mengobrol dengan filatelis2, juga kegiatan2 lainnya.
Buat aku, event ini sangat menarik! Benar2 sangat menarik! Dari event selama sekitar 1 minggu ini, aku yakin, aku bisa menuliskan belasan bahkan puluhan artikel yang menarik. Sekarang saja, baru hari ke-3, di otakku sudah melayang2 untuk bisa ditulis beberapa artikel.
Tetapi 3 hari ini aku memang sengaja cuti untuk event internasional ini, aku belum sempat untuk menulis banyak, karena ‘kesibukanku’ tentang event yang luar biasa ini. Yang ada, aku terus berkegiatan dari pagi sampai malam di Hall A dan Hall B JCC Senayan. Dan jika di mobil, aku sempatkan menulis beberapa reportase, walau masih berupa draft.
Di hari pertama beberapa jam setelah pembukaan tanggal 18 Juni, aku menyempatkan diri hanya berjalan2 berkeliling, hanya melihat2 suasana. Aku ditemani oleh mba Vema yang mendorong kursi rodaku dan mas Rob Yanuar admin Kompasiana dan 2 orang ‘crew’ DAAI TV. Papa mamaku sudah pulang karena terlalu capai, tetapi justru aku sedang ‘on’ dan excited di event akbar ini.
Di pintu masuk ke dalam booth2, sebelah kanan dan kiri adalah lukisan prangko bapak Soeharto mantan presiden RI dan Ratu Elizabeth, yang semuanya di buat dari prangko asli dengan warna warni yang indah. Prangko2 itu tidak di gunting sama sekali, tetapi hanya di lipat2 seperti origami kacil, dengan prangko bergambar ( pak Soeharto dan Ratu Elizabeth ) sebagai medianya.
Di depan lukisan itu, ada seorang bapak2 berambut putih, duduk sendiri. Seseorang katakan, bapak2 itu ternyata pak Tony Djajasoebita, adalah seorang seniman yang membuat lukisan prangko Ratu Elizabeth dan Bapak Soeharto. Dan lukisan prangko beliau sudah ‘dimasukkan’ ke Museum Rekord Indonesia ( MURI ) yang ke-3 kalinya.
Jika kita melihat dari jauh, kita akan melihat sebuah lukisan Ratu Elizabeth dan Bapak Soeharto, seperti lukisan biasa saja, bahkan cenderung lukisan yang ’sepi’ dengan tanpa latar belakang. Tetapi ketika kita melihat dari dekat, bahkan jika melihat semakin dekat dan semakin detail, nyatalah bahwa lukisan ini memang menjadi kebanggan bagi si pembuat dan bagi filatelis Indonesia.
Pak Tony, begitu beliau dipanggil, sangat ramah. Selalu tersenyum, bahkan ketika aku ‘mewawancarainya’, beliau dengan ramah mennyambutnya sambil tetap tersenyum. Pak Tony menyelesaikan 1 lukisan prangkonya HANYA 6 bulan! Sejak mengumpulkan prangkonya sesuai dengan yang di’lukis’nya, dengan warna2 yang sesuai alam desainnya dan membuat origami, seni melipat kertas ( dalam hal ini kertasnya adalah prangko ), sesuai dengan profile yang dilukis.
Aku dengan pak Tony
Lukisan ini bukan hanya 2 dimensi lho! Lukisan ini adalah lukisan 3 dimensi! Dengan lekuk2 bibir, pipi dan matanya, terlihat bahwa si pelukis benar2 lihay dengan karyanya. Banyak pengunjung yang tertarik dengan karyanya, apalagi dengan adanya sertifikat dari MURI.
Beberapa saat kami SALING berbagi cerita dalam 1 komunitas, yaitu komunitas filateli. Pak Tony bercerita bahwa beliau sekarang mondar mandir Jakarta - Bandung. Dan sekarang, beliau sedang membuat reproduksinya untuk ditawarkan kepada yang berminat membeli karyanya, melewati banyak media.
Sewaktu aku bersiap masuk setelah pamit kepada pak Tony, tiba2 beliau mengusap matanya, beliau menangis! Ada apa? Aku memegang tangannya, dan aku sedikit memijat tangannya. Terbata2 beliau bercerita, bahwa dengan kursi roda dan aku ada di atasnya, beliau teringat mertuanya yang juga mengalami stroke, dan sampai meninggalnya tetap masih memakai kursi roda. Aku sedikit tercekat! Akankah aku akan mengalami nasib yang sama dengan mertua pak Tony? Aahhh ….. Aku berserah kepada Tuhan …..
Ketika kita bertemu dengan orang2 baru, rasanya jiwa kita disegarkan dengan cerita2 baru dan tema dan diskusi2 baru. Teman2 baru kita, beberapa ada yang langsung ‘masuk’ di hati kita, ada yang sambil lalu atau juga sama sekali tidak ‘nyangkut’ di otak dan hati kita. Yang langsung masuk ke dalam hati dan jiwa kita, akan terus bertumbuh dan berkembang.
Begitu juga aku dengan komunitas filateli ini, aku dengan filatelis2 dunia dan aku dengan teman2 baru, yang semuanya merupakan ‘berlian’ dalam sebagian kecil kehidupanku. Orang2 baru dalam 3 hari event internasional ini untukku merupakan teman2 dan calon sahabat2 baruku, yang akan terus bersemi, bertumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masa depanku.
Seperti pak Tony, seorang seniman yang membuat aku trenyuh ketika menangis karena teringat mertuanya, sangat membuat aku yakin untuk terus bisa berkembang sebagai teman dan sahabat dimasa2 yang akan datang. Dan aku tetap berkeliling di event ini, berharap aku bisa menemukan teman2 baru yang lain, untuk terus bertumbuh dan berkembang …..
Salam filateli …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ Dunia Filateli, Dunia Inspirasi”
Posting Komentar