Minggu, 22 April 2012
‘Malaya’ Masuk Wilayah Medan di Jaman Pendudukan Jepang?
Minggu, 22 April 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Sumber foto : dari Bp Wing Wisnu Winarno ( Dokumen pribadi )
Ada yang aneh dari materi Loka Karya, mengiringi pembukaan ‘Asean Youth Philathely & Tourism Expo 2012′, tanggal 18 April 2012 di HOTEL Melia Purosani Yogyakarta, kemarin. Sebenarnya, jika kita tidak perhatikan, tidak ada yang aneh koq. Tetapi, karena forum komunitas ini adalah komunitas filateli dan seni serta menulis, menjadikan sebuah kartu pos menjadi sangat aneh …..
Pak Wing, seorang nara sumber dalam Loka Karya ini, memberikan beberapa foto dari laptopnya. Ada sebuah kartu pos dari jaman Jepang. Dikirim dari seseorang di Medan, dan diterima oleh seserang JUGA di Medan. Berarti, ini pos dalam negeri, BUKAN luar negeri. Tetapi, mengapa prangkonya memakai PRANGKO MALAYA ( sebutan Malaysia )? Suatu pertanyaan, yang pak Wing sendiri tidak bisa menjawabnya …..
Aku tersentak! Aku memang suka membaca, dan aku belum belum pernah membaca tentang itu, bahwa prangko Malaya bisa mengirimkan pos dari Indonesia / Medan ke Indonesia / Medan! Koq bisa ya? Atau aku yang sama sekali tidak mengerti tentang cerita itu ?
Aku tidak akan membahas itu, karena aku jauh dari sejarah, juga aku sama sekali buta dari sejarah. Jadi, aku hanya tahu, bahwa ada juga yang seperti itu! Yang aku ingin bahas adalah bahwa ternyata prangko benar2 ‘menyimpan’ sejuta perjalanan hidup dari sebuah negara serta seisinya dan warganya. Perjalanan prangko akan menjadi saksi hidup bagi negaranya, terutama bagi warga negara yang bisa memelihara serta melesarikannya ( lihat tulisanku Dunia Internet dan Teknologi Harus Tetap Berkibar ).
Sudah sejak jaman Jepang, terdapat sebuah kartu pos yang dikirim dari Medan ke Medan tetapi menggunakan prangko Malaya, tetapi apakah hanya 1 kartu pos saja? Menurutku, pasti masih banyak ‘kejanggalan2′ yang lain. Hanya orang2 yang memelihara dan melestarikan benda2 filateli saja ( kartu pos adalah salah atu benda filateli ), dan yang cermat, yang bisa untuk mengamatinya! Mengapa tidak ada yang bisa menjawabnya? Apakah dahulu Malaya termasuk bagian dari Medan, ataukan Medan yang merupakan bagian dari Malaya?
Aaahhh …… aku tidak mempunyai teman ahli sejarah, adalah yang bisa membauntuku? Aku penasaran sekali …..
Loka Karya kemarin jelas2 membuka mataku, bahwa apapun yang kita lakukan untuk berkomunitas, kita bisa mengambil kesempatan untuk terus BELAJAR.Salah satu komunitasku adalah komunitas filateli. Benda2 filateli memang sangat menarik untukku. Aku benar2 bisa belajar sesuatu dari benda2 filateli itu, terutama prangko.
Mungkin, aku tidak bisa mengamati sebagai ahli sejarah, tetapi aku atau kita dalam berkomunitas, bisa selalu mengamati apapun sesuai dengan peminatan kita. Buat aku, aku yang memang senang dengan desain dan arsitektur, serta aku juga suka fauna serta Disney, koleksi prangkoku bertemakan demikian, yaitu arsitektur, fauna ( lihat tulisanku Peduli Lingkungan melalui Prangko dan Benda-Benda Filatelis Lainnya ) dan Disney ( lihat tulisanku Prangko Kartun Tokoh Disney Sebagai ‘Collectible’ yang Menyenangkan ) …..
Dari Loka Karya kemarin, membuat aku sangat penasaran, tentang prangko Malaya itu. Aku sudah mencari di Google tentang keberadaan dan kisah tentang prangko Malaya yang bisa dipakai untuk mengeposkan kartu pos dari Medan ke Medan, tetapi aku tidak ( atau belum ? ) menemukan yang aku inginkan.
Yang jelas, pada jaman pendudukan Jepang di Indonesia dan di Malaysia, memang sudah ada ‘konflik’ antara kedua negara, sehingga, mungkin ‘pos’ pun terkena dampaknya. Coba lihat tulisan ini :
“Dengan mencoba menelusuri perjalanan sejarah kedua bangsa ( Indonesia - Malaysia ), sangat boleh jadi kita dapat menempatkan berbagai peristiwa atau insiden berbatasan antara kedua bangsa bertetangga yang terjadi bekangan ini, secara proporsional, tidak emosional”
Mungkin saja, cerita tentang prangko Malaysia yang ‘melencer’ di Pos Indonesia pada jaman Jepang untuk mengirim katru pos dalam negeri, mempunyai saksi sejarah dalam per-filateli-an Indonesia. Bisa jadi, prangko tersebut menjadi saksi sejarah yang tidak kita ketahui antara Indonesia - Malaysia dalam pendudukan Jepang.
Tidak diragukan lagi, bahwa benda2 filateli bisa menjadi pembelajaran, bukan hanya bagi siswa-siswi sekolah dasar dan menengah saja, tetapi juga untuk pembelajaran bagi kita semua …..
Otakku tidak ’sampai’ untuk menelusuri jejak sejarah kedua bangsa ini. Tetapi, sungguh, ini membuat aku sangat penasaran ….. Siapa dapat membantu?
Salam filateli …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Malaya’ Masuk Wilayah Medan di Jaman Pendudukan Jepang?”
Posting Komentar