Rabu, 01 Oktober 2014

Aksiku [Kami] untuk Indonesiaku, Mana Aksimu?



By Christie Damayanti
14122368361667240646
Dokumentasi pribadi
Proposal kami untuk kegiatan APEC for Women 2013 di Bali - “Healthy & Safe Internet Movement for Children and Women”
Untukmu Indonesiaku …..
Ketika beberapa teman lama ku sering mencurahkan hatinya tentang bagaimana mereka berjuang melawan orang2 yang tidak mereka kenal dengan baik lewat dunia maya, yang menteror mereka dengaan berbagai cara, aku sangat prihatin mendengarnya. Dan keadaan ini terus memuncak, sampai dunia maya ( yang negatif ) menjadi ‘trend topic’ di dunia, sampai di Indonesia hampir setiap hari terdengar berita tentang kejahatan dunia maya yang justru berkembang di dunia nyata.
Internet memang mempunyai 2 mata pisau, positif dan negatif. Kalau yang positif, kembangkanlah. Karena internet adalah dunia masa depan. Dan yang negatif ini justru membangkitkan rasa ingin tahu, terutama anak2 dan remaja. Sehingga, sebagai orang, masyarakat bahkan negara, harus mengantisipasi nya, supaya mereka tidak terjerumus dini.
Keprihatinan ini membuat aku dan Valentino terus berpikir untuk mencoba melakukan antisipasi diri bagi anak2 dan remaja. Karena kami berdua pun masing2 mempunyai anak2 dan remaja juga, yang harus dilindungi. Jadi, mengapa kita tidak bersama2 melundungi dan melayani anak2 dan remaja kami, termasuk anak2 dan remaja generasi muda Indonesia, dalam hal internet?
Valentino yang memang salah seorang pakar ahli Indonesia di bidang IT, sangat antusias untuk memulainya. Bahkan dia sudah memulainya sejak belasan tahun lalu, ketika dia memang sedang gencar untuk dunia mata. Dan dia sudah memprediksi masalah2 ini, sejak belasan tahun lalu.
Aku sendiri yang sebenarnya gaptek di bidang IT dan dunia maya, dengan terus menerus belajar dari Valentino, lebih antusias lagi dibanding dia, karena aku memang terfokus untuk pelayanan-nya. Sehingga, kolaborasi kami, Valentino yang pakar IT dan aku sebagai pribadi gaptek di dunia IT dan dunia maya tetapi ingin terus berkarya lewat apapun dan bagaimanapun, ( mungkin ) bisa sedikit berkiprah untuk membangun negeri …..
Jadilah kami membentuk sebuah komunitas bernama IDKITA Community, berbasis edukasi untuk anak dan remaja ( sampai di bawah 18 tahun ), dengan anggotan inti ( sampai sekarang ) adalah Valentino sebagai koordinator umum, aku sebagai humas ( hubungan masyarakat ) dan mba Deasy Maria sebagai sekretaris umum. Dan banyak anggota yang terbagi di region2 seluruh Indonesia, termasuk beberapa negara. Kesemuanya adalah Kompasianer.
Bulan Mei 2012 lalu, IDKITA Community, berkolaborasi dalam ikatan MOU dengan Kompas.com. MOU itu ditanda tangani oleh Valentino sebagai koorsinator umum dan Bp Taufik H.Mihardja ( alm.) dari Kompas.com. Nama kami berubah menjadi IDKITA Kompasiana. Dan kegiatan kami terus berlangsung sampai kami mendapatkan kesempatan bersama membangun negara lewat 3 kementerian RI.
Lihat tulisanku :
1412237020276005642
14122371411597429517
Karena ini adalah komunitas berbasis komunikasi dan telematika, sudah barang tentu kami pertama kali mendatangi Kementrian Kominfo. Dibantu oleh sahabat2 kami yang sudah dahulu mengenal kami lewat hobiku yaitu filateli, IDKITA Kompasiana diterima dengan baik dalam divisi Kominfo bidang telematika, Ibu Mariam Barata sebagai direkturnya. Dan kegiatan kami semakin banyak dan besar. Bahkan keluar kota dan memotivasi serta mengedukasi anak2 dan remaja lewat sekolah2 dan komunitas2 berbagai tempat. Seperti Karang Taruna, pengajian, di Gereja dan Mesjid, bahkan kami sempat sharing dan mengedukasi lewat ibu2 arisan serta di dalam bus kota! Karena anak2 dan remaja itu akan lebih dekat dengan ibu nya yang mendidiknya.
Lihat beberapa kegiatan IDKITA :
Setelah itu, kami mulai dikenal lewat kegiatan2 kami yang nyata dan bukan basa basi. Membangun negeri ini harus dengan hati dan tidak melulu menjadi keuntungan. Karena di komunitas kami ini, yang memang beritanya tidak ’seksi’, tidak dikenakan biaya sama sekali untuk kami datang kemanapun. Yang ada kami mendapatkan berbagai sponsor dan dananya 100% kami kembalikan lagi untuk pelayanan ini.
Kami sudah berbicara untuk mengedukasi dan memotivasi ke sekolah2 PAUD, SD, SMP, SMA banhkan Universitas, seperti UGM, Atmadjaya Yogya dan Stekpi Yogyakarta. Bukan hanya anak2 dan remaja serta pemberdayaan perempuan saja, tetapi kami ingin mengajak mahasiswa2 itu untuk menduplikasi konsep2 kami, dan melakukannya seperti kami kepada adik2nya. Bahkan kami memotivasi mereka dari kecil serta guru2 mereka untuk bisa memanfaatkan teknologi sebagai kegiatan positif. Seperti menulis, bermusik atau filateli berteknologi.
Lihat tulisanku tentang IDKITA di Luar kota  : …..
14122376811936119247
1412237747415244275
IDKITA panggung megah, berbicara di STIE YKPN Yogyakarta. Sebelum acara dimulai, persiapan diskusi
14122378351454259046
14122379691234993427
IDKITA bersama dengan Ass Menteri ( waktu itu ), Prof. Kalamullah Ramli ( sekarang Dirjen PPI Kominfo )
Dari Kementrian Kominfo, kami merambah ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( KPP&PA ). Bertemu dengan Ibu Linda Gumelar menjadikan kami semakin dikenal, untuk terus bisa mengedukasi generasi muda, dalam hal teknologi. Karena teknologi itu adalah dunia masa depan generasi muda.
Bahkan dari Ibu Linda Gumelar lah, IDKITA Kompasiana merambah ke dunia internasional, ketika kami diundang beliau untuk masuk ke kegiatan APEC for Women, di Bali awal September 2013 lalu. Dan kami berkenalan dengan perempuan2 hebat di banyak negara. Dimana beberapa negara ( Rusia, Taiwan, Australia dan Amerika ) masih berkomunikasi lewat email. Mungkin ini adalah awal dari kolaborasi kami kedepannya.
1412238072378890448
14122381641955998922
Berdiskusi dengan Bu Mariam Barata di ruangannya, bersama Valentino dan Chia ( IDKITA ). Serta Sedikit mengobrol dengan Bp Ashwin Sasongko.
1412238230331824638
Di ruang Mentri bersama denan Bu Linda Gumelar. Lihatlah, tangan kiriku masih tertutup dengagn perban putih, karena waktu itu aku masih harus dirawat di Rumah Sakit, tapi diizinkan oleh dokter untuk bertemu dengan Bu Linda. Dan selang infusku, sementara dicabut dahulu ……
Lihat tulisan2ku :
14122383321237343327
1412238380879196692
Bersama dengan Ibu Linda Gumelar di “APEC for Women 2013″ di Bali
Sebelum itu, IDKITA Kompasiana juga sukses menyelenggatakan Seminar Nasional “Peranan Ibu di Era Digital” Bersama dengan Kementerian Kominfo dan Kementerian KPP&PA, mensukseskan seminar nasional ini yang dihadiri semua istri2 gubernur 34 propinsi dan anak2 dan remaja kita ( IDKITA Remaja ) berperan aktif untuk membantu para pejabat itu untuk mendownload program2 parenting di gadget2 mereka. Dan setelah itu, kami di undang untuk talk-show dengan Bu Mariam Barata tentang Seminar Nasional tersebut …..
1412238497211229284
14122385581354167784
Aku dan pendukung IDKITA ( Kompasianer ) dan IDKITA Remaja …..
Dalam seminar itu, kami juga melaunching buku IDKITA yang pertama, untuk juga dibawa pulang oleh pejabat2 34 propinsi, dan diharapkan mereproduksi cara kami untuk mengedukasi dan memotivasi masyarakat di daerah masing2.
14122386221850776669
14122387032060313078
Dan basis kami yang awalnya khusus untuk teknologi IT dan internet bagi anak2 dan remaja, kini kami masuk kepada edukasi pembedayaan perempuan, juga tentang teknologi. Dimana dari APEC ini, kami berkolaborasi dengan Kowani dengan Ibu Dewi Motik sebagai Ketua Umum KOWANI. Bahkan kami menandatangani MOU untuk bekerja sama demi generasi muda Indonesia.
14122388471385841047
1412238889491104764
Valentino, sebagai koordinator umum IDKITA menandatangani MOU dengan Bu Dewi Motik, ketua umum Kowani
Oya, IDKITA Kompasiana sudah merangkul anak2 dan remaja kami untuk bergabung dengan IDKITA Remaja, sehingga kami bisa menularkan dan regenerasi awal untuk kegiatan2 kami. Dan IDKITA Kompasiana dengan IDKITA Remaja pun sudah mendapatkan penghargaan di Kompasianival 2012, sebagai salah satu Komunitas yang bermanfdaat bagi masyarakat.
14122389592001169727
14122390862141021517
IDKITA Remaja dengan Bu Mariam Barata di Kompasianival 2012 dan penghargaan kepada IDKITA  sebagai “Komunitas yang paling berjasa di Media Sosial”. Dan Dennis ( anakku yang besar ) berada didalamnya ( foto dibawah paling kanan ) …..
Remaja Indonesia pun ternyata sangat peduli dengan bangsanya. Terbukti IDKITA Remaja mampu untuk menjadi Duta Insan Nasional, yang baru pertama kali diadakan waktu itu. Dengan 3 hari di gembleng untuk ‘melek’ ( bukan hanya pintar gadget dan dunia maya saja, melainkan lebih ’smart’ dalam penggunaannya ).
14122395222095883716
1412239664830387333
20 remaja finalis Duta Insan 2013 dan Michelle ( anakku yang kecil ) bersama dengan Pak Tifatul dan pak Ashwin Sasongko
Dari situ, tidak membuat kami hanya sekedar berbangga diri. Justru kami semakin terpacu untuk terus melayani negeri. Kami mulai merambah lagi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan kami menjadi nara sumber tetap di Radio Edukasi 1440 AM tiap hari Selasa jam 10.30 - 12.00, sejak awal tahun 2013. Biasanya Valentino lah yang siaran, mengajak banyak nara sumber yang lain. Semakin bertambah banyak lah kegiatan pelayanan kami untuk Indonesia, sampai sekarang ini.
Awal tahun 2014, kami berkolaborasi dengan provider Indosat, untuk berbakti bagi negeri. Kami semakin meluaska jaringan edukasi ke luar kota sampai membangun jaringan internet di pelosok2 desa tertinggal. Dan Valentino lah yang menjalankannya, secara fisik.
Bulan Februari 2014 dan Juni 2014 kemarin, berkolaborasi dengan Indosat, Kementrian Kominfo dan Kowani serta beberapa komunitas disabled dan pasca stroke, kami menggelar Seminar Nasional dengan tema “ICT for Disabled”. Ya, fokus kami bertambah lagi untuk melayani kaum disabled, khususnya kaum muda disabled, dalam banyak hal, untuk menunjang masa depan disabled muda Indonesia lebih baik, di bidang pendidikan, pekerjaan dan sarana2 fisik kota.
1412239770508158692
14122398511241207945
“ICT for Disabled 1″ dan “ICT for Disabled 2″ di Indosat - Februari dan Juni 2014
Dan yang terakhir di pertengahan tahun 2014 ini, kami diminta untuk mengisi beberapa talk-show di KOWANI dan IWAPI Fair. IDKITA bersma dengan komunitas IDCC ( Indonesia Disabled Care Community ) mencoba mengedukasi dan memotivasi untuk saling memahami tentang kebineka-ragaman masyarakat Indoneisa. Dan karena kami berbasis teknologi, semuanya memang selalu berhubungan dengan internet dan dunia maya …..
1412239920953108880
14122400101775763039
Valentino dan aku dalam IDKITA serta mba Novitha Tandry, sebagai nara sumber juga, dalam acara bersama KOWANI ….
Karena gejolak politik masih tidak menentu, IDKITA cukup merasakannya, karena kami memang bekerjasama dengan beberapa Kementerian. Apalagi beberapa personil disana sudah ada yang masa jabatannya habis, sehingga kegiatan IDKITA sekarang ini hanya kegiatan rutin saja, yaitu siaran di Radio Edukasi 1440 AM serta kegiatan2 mengedukasi masyarakat luas di berbagai daerah, lewat sukarelawan IDKITA di seluruh Indonesia.
***
Jadi, siapa bilang aku sebagai perempuan dalam keterbatasan tidak bisa berkarya? Siapa bilang aku tidak bisa membangun negeri? Memang bukan sebuah karya besar seperti pahlawan2 bangsa, tetapi kupikir sedikit karya kecil itu tetap akan bisa membuat negeri bertumbuh dengan subur. Dan itulah yang aku lakukan, sesuai dengan kemampuanku, selamanya …..
Ratusan artikel tentang kegiatan2 IDKITA dan ratusan artikelku tentang ‘Internet dan Gadget’, sudah aku himpun dalam Fan Page dengan tema Peduli ‘Internet Sehat dan Aman’.
Mari kita tetap bersama membangun negeri tercinta ……
Jayalah negeriku ….. jayalah Indonesiaku …… Tuhan berkati kita semua!
Salam IDKITA ……

Tags:

0 Responses to “ Aksiku [Kami] untuk Indonesiaku, Mana Aksimu?”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks