Minggu, 13 Juli 2014
Selamat Datang di Amsterdam!
Minggu, 13 Juli 2014 by Christie Damayanti
Sebelumnya :
Hari pertama di Amsterdam dan di Eropa, tanggal 18 Juni 2014 :
Excited sekali! Ketika kita bertiga
keluar dari pesawat, walau capai setelah sekitar 19 jam berada dan duduk
di pesawat, terutama aku merasa segarrrrr sekali. Jam tanganku masih
menunjukan waktu WIB. Kalah tidak salah, sekitar jam 11.00 WIB. Berarti
di Amsterdam sekitar jam 6.00. Beda sekitar 5 jam, di belakang Jakarta.
Keluar dari tempat duduk ku, aku
berjalan sendiri dituntun oleh seorang pramgari dan anak2ku sibuk dengan
koper2 cabin kami. Begitu keluar dari pesawat, kursi roda bandara
Schipol sudah menungguku. Aku di dorong ke bandara lewat ‘belalai’ dan
diujung belalai kursi rodaku sudah menunggu dan aku pindah tempat dan
petugas bandara mengurusku dan anak2ku dengan baik.
Selamat datang di Schipol Airport,
bandara menuju Amsterdam ….. Aku didorong menuju baggage claim, dan
anak2ku mengikutinya, membawa koper2 cabin kami.
Mulai dengan claim baggage, mencari taxi
besar untuk membawa kami ke hotel, sampai memasukan barang2 kami, 3
koper besar, 3 koper cabin dan kursi rodaku.
*Dari waktu tidur semalam di pesawat
sampai mendarat di Amsterdam, kami dihidangan 2x makan lagi. Makan
besar untuk malam dan makan pagi. Walau jam tangan ku yang masih
menunjukan waktu WIB dan agak aneh dengan waktu2 makan di pesawat, kami
pun dengan senang hati menerima nya.
Makan malam kedua setelah menu
‘Balado Ikan Teri’, ada pilihan menu : daging sapi atau daging ayam.
Ketika aku memilih daging ayam, ternyata aku mendapatkan pasta besar (
fettuccini ) dengan ayam rebus. Rasa ya? Menurut ku tidak karuan, hihihi
…… Tetapi anak2 ku suka, tuh …… Dan dihidangkan dengan entry dan
penutup yang berbeda dengan makan malam pertama serta roti Belanda
dengan mentega yang memang enak sekali …..
Untuk makan pagi, menu nya semua
sama yaitu omelet dengan sosis rebus dan tomat, serta roti Belanda dan
menteganya. Untuk minum, kita bisa minta kapan saja walau buan waktu
makan.
Dan snack, setiap saat selalu ada. Dari Jakarta ke Amsterdam,
snack nya berupa makanan ringan batan Belanda. Pilihan nya hanya asin
atau manis. Jika asin, pasti keju ( selalu ini pilihan ku, karena aku
suka keju ). Anak2 pasti memilih manis, waffle khusus khas Belanda,
mereka suka sekali.
Dan ‘tabungan’ makanan 4 kali makan
besar dan snack beberapa kali inilah yang membuat kami di Hari pertama
bisa ‘bertahan’ dalam waktu lama melayani masing2 dari kami, ditengah2
suhu dingin dan angin kencang musim panas yang aneh ini, di Amsterdam ……
* * *
Sekitar jam 6.00 pagi kami turun dari
pesawat dan dibantu oleh petugas Schipol Airport, Amsterdam. Tinggal
kami sendiri yang tertinggal di pesawat. Aku berusaha berjalan sendiri,
berpegangan dengan kursi2 pesawat sepanjang gang, tidak Ingin merepotkan
anak2ku yang sudah kerepotan membawa beban koper cabin dan tasku
sendiri. Ya ….. Aku tidak bisa sama sekali untuk membantu membawa
barang2 kami …..
Tetapi Tuhan tidak tidur, itu aku sadari
sedari dulu, apa lagi Jika kita hidup dekat dengan NYA dan akrab dengan
Tuhan dan memanggil NYA, BAPA dan bisa sewaktu2 meminta NYA …..
Kru cabin semua membantu kami. Petugas
bandara menjemputku dan menggandengku untuk keluar dari pesawat dan
mendudukanku di atas kursi roda. Asisten bandara menunggu anak2ku untuk
mengiringiku. Kami berendeng berjalan untuk claim bagasinya kami,
setelah mengucapkan Terima Kasih kepada semua kru cabin pesawat.
Asisten disabled bandara mendorong kursi
rodaku dan anak2ku mengikuti nya. Nyaman. Tidak harus antri. Karena ini
’summer holiday’, puluhan pesawat mendarat di Schipol Airport dan
antrian untuk imigrasi cukup mengular.
Kami tidak perlu antri. Aku tersenyum
dan anak2ku berebut keheranan dan bertanya2 terus. Aku menjelaskan
setelah penjelasanku yg ke-puluhan kali nya ssjak jauh2 hari sebelum
berangkat. Tentang kepedulian negara2 lain kepada manusia, terutama bagi
penyandang disabled. Dan Holland termasuk diantaranya.
Bagasi2 kami, sudah disiapkan dibawah
siap untuk diangkat ke trolley menuju taksi, sementara yang lain harus
menunggu dan mengamati barang2 mereka di tray berjalan …..
Secepat itulah kami mendapatkan 3 koper
besar kami. Mereka, asisten disabled bandara, menunggu semuanya, dan
mengantar kami ke antrian taksi. Dan lagi2 kami tidak perlu antri,
ketika yang lain masih sibuk dengan passportnya atau sibuk dengan claim
bagasinya, untuk mendapatkan taksi dengan cepat dan segera ……
Sampai sini, aku bertambah
terpengarah. Bahwa ternyata keadaanku yang disabled ini benar2 merupakan
BERKAT dari Tuhan, untuk ku dan terutama untuk anak2ku. Ketika semua
orang dengan capai mengantri dari belasan atau puluhan jam di pesawat,
dan mereka Ingin cepat2 sampai di tempat tujuan, mereka harus berjuang
untuk mendapatkan bagasinya mereka serta mencari kendaraan ke tujuan
mereka dalam pengantrian.
Tetapi Tuhan selalu Ada di sisi
kami. Sehingga, kami benar2 lega ketika taksi besar yang mengangkut kami
bertiga serta semua barang2 kami, meluncur cepat ke hotel tempat kami
menginap ……
* * *
Hotel kami tepat berada di jantung Amsterdam. Florish Paris Amsterdam Hotel,
namanya. Di jalan Oudezijdskolok 11, dekat Central Station, Amsterdam.
Di psat kota Amsterdam. Hotel kecil yang dipilih kan Kelly, yang
mengurusku perjalanan ku. Berada persis di salah satu percabangan kanal
Amstel River.
Aku membayar 45 Euro + tip nya sekitar 5
Euro. Artinya, aku membayar 50 Euro x sekitar 16.300 = 813.000 Rupiah.
Sangat mahal, untuk sekali jalan dari Schipol Airport ke hotel kami yang
berjarak sekitar 45 menit. Tapi tak apa. Niatnya memang demikian. Walau
jika aku sehat dan bisa melakukan apapun sendiri, aku akan membawa
anak2ku dari airport ke Kota yang dituju dan hotel dengan MRT. Dengan
kereta dari Schipol ke Central Station Amsterdam hanya 10 Euro dan
anak2 dibawah 25 tahun, separuh harga. Murah, cepat dan anak2ku belajar
untuk melihat apa yang tidak ada di Indonesia …..
Kita bisa langsung menuju counter2
tiket MRT ( di Hollanf, terfokus MRT kereta dan semua menuju Central
Station Amsterdam. Silahkan masuk ke counter train, beli tiket dan turun
ke bawah tanah untuk berangkat ke Amsterdam ( lihat foto2 diatas ) …..
Ok lah. Taksi besar kami berhenti di
salah satu sudut kanal Amstel River. Kami harus jalan kaki karena
merupakan pedestrian. Mengasikkan sekali! Kursi rodaku disiapkan dan aku
di dorong Michelle menuju Floris Paris Hotel untuk check-in, sementara
Dennis dibantu oleh supir taksi besar itu membawa koper2 kami ke hotel,
yang berjarak sekitar 200 meter dari taksi berhenti …..
Gaya Michelle, di depan Schipol Airport
Kami dalam taksi besar kami, yang membawa ke hotel kami di Amsterdam …..
Selamat datang di Amsterdam,
kota yang penuh harapan dan menjanjikan untuk kami bisa menyatukan hati
kami , antara aku dan anak2ku, dalam sebuah kesempatan berlibur dan
memakai kualitas hubungan keluarga, sebagai kekuatan untuk membangun
keseahteraan keluarga kecil kami …..
Tips awal, begitu keluar dari bandara :
1. Pertama kali harus BERDOA dulu, bahwa Tuhan sudah mengijinkan kita selamat sampai di tujuan. Terima kasih Tuhan …..
2. Cari transportasi :
Jika bukan ikut tiur sejak awal rencana. Karena jika ikut tour, akan ada yang menjemput sampai ke tempat tujuan.
Selalu cepat berpikir untuk bagaimana
kita bisa sampai ke tujuan. Banyak cara, tetapi apa yang bisa dilakukan
yang terbaik. Jika memang ingin bersenang2 tanpa repot, silakan langsung
cari taksi. Dan kenyamanan akan kita dapatkan, dengan harga mahal.
Tetapi jika kita berlibur dengan dana
terbatas, sebaliknya begitu siap keluar bandara, cari tahu tentang alat
transportasi yang murah dan cepat. MRT, baik bus atau kereta, trem atau
yang lain. Toh walau murah, itu tetap jauh lebih baik dari transportasi
di Indonesia. Dan dana akan terselamatkan. Mendingan beli oleh2, kan?
Hihihi …..
Kalau aku karena alasan2 di beberapa artikelku sebelumnya, lihat link2 diatas.
3. Jangan lupa, cari PETA KOTA.
Pasti ada di bandara, banyak perusahaan yang mencetak, bahkan
Pemerintah dan bandara pun menyiapkannya. Pelajari peta tersebut untuk
berpikir tentang tujuan kota dan hotel kita. Ambil beberapa peta, dan
simpan untuk jaga2. Semuanya gratis …..
4. Bagi yang IPS atau memang mempunyai
keterbatasan, jangan lua cek tensi, hitung waktu untuk minum obat rutin.
Tenang duduk sebentar, melancarkan darah dan tubuh yang kaku, karena
terlalu lama duduk di pesawat. Dan ikuti apa yang ‘tubuh kita’ butuhkan.
#Hari Rabu tanggal 18 Juni 2014, sekitar jam 9 pagi waktu setempat, di Floris Paris Amsterdam Hotel …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Selamat Datang di Amsterdam!”
Posting Komentar