Home
» sosbud
» Ulos Batak: Salah Satu Kain Tradisional Indonesia Selain Batik, yang Juga Sarat Makna
Rabu, 02 Oktober 2013
Ulos Batak: Salah Satu Kain Tradisional Indonesia Selain Batik, yang Juga Sarat Makna
Rabu, 02 Oktober 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Masih berhubungan dengan ‘Hari Batik
Nasional’ tanggal 2 Oktober 2013 hari ini. Batik memang sekaran sudah
mendunia. Jenis2 Batik pun sangat banyak. Dari Sabang sampai Merauke.
Mungkin ratusan jenis Batik yang ada di Indonesia, mampu untuk
mengalahkan jenis2 kain lainnya yang ada di dunia! Ditambah lagi, bukan
hanya Batik saja kain tradisional lain yang ada di Indonesia. Ratusan
bahkan mungkin ribuan kain tradisional lain ada di negara kita! Mulai
dari Tenun sampai Songket ( baik tenun manual , sebagian dengan mesin
atau hanya sekedar tenun mesin saja ), juga ada dari Sabang sampai
Merauke.
Kecintaanku kepada Indonesia, sering aku
wujudkan dengan kepedulianku dengan banyak hal. Seperti cita2 idealisku
tentang ‘Jakarta Baru’, mengamati kehidupan sosial masyarakat kota2
Indonesia untuk mencari tahu bagaimana kita bisa mempersembahkan yang
terbaik, bahkan keinginanku untuk terus mempelajari salah satu budaya
Indonesia, yaitu Kain Tradisional dan asesoris tradisional Indonesia.
Lihat tulisanku ‘Tenun Songket Bali’ : Budaya dan Tradisi yang Menambah Cantik Indonesia, Proses Pembuatan Perak Bakar di Kota Gede Yogyakarta, Wisata Batik : Seni Tradisional Harus Menjadi ‘Heritage’ Indonesia, ‘Batik Tulis’ : Potensi Budaya Bangsa yang Sarat Makna, ‘Pembatik’ : Apakah Indonesia Akan Kehilangan Banyak Potensi Tradisional?
……
Batik memang sudah mendarah daging,
bagiku. Aku punya setumpuk cerita tentang Batik dan aku pun mempuyai
koleksi Batik hingga ratusan, bukan hanya baju2ku saja. Dan masih terus
mempelajari dan berburu Batik serta mengkoleksinya sampai sekarang.
Tetapi bukan itu saja. Aku juga sangat
mencintai kain2 tradisional Indonesia yang lain. Tenun dan Songket.
Berharap masih ada generasi muda yang mau melestarikannya, aku mulai
mempelajari lebih baik lagi dan sering aku mengajak anak2ku untuk
melihat2 koleksi2 kain2 tradisional dan asesorisnya lewat pameran2 atau
jia aku ingin berburunya …..
Tenun Ulos yang aku punya adalah
hasil pemberian teman2, tukar menukar kain tradisional2 yang lain serta
mencari dan berburu di pameran2 atau khusus datang ke Pasar Senen.
Salah satu Ulos-ku yang paling aku
banggakan! Cantik sekali, walau cukup berat! Dengan kain tenunannya yang
halus warna dasar ungu kebiru2an dengan merah maroon. Ukurannya besar,
100 cm x 200 cm. Benang emas dominan serta manik2 putih senjang tenun
ini, membuat Ulos-ku ini mewah tak terkira …..
Aku mendapatkannya dari hasil ‘berburu’. Dan jangan lupa, semua kain trdisional yang ditenun dengan manual, termasuk Batik Tulis, TIDAK AKAN ADA YANG SAMA 100%! Jadi, banggalah dengan potensi warisan Indonesia ……
Salah satu rangkaian kecintaanku pada
Indonesia, sekali lagi aku selalu menyempatkan diri untuk berburu serta
menambah koleksiku tengtang kain2 tradisional, jika aku ke luar kota.
Bahkan bukan hanya keluar kota saja, tetapi di Jakarta pun jika aku
punya kesempatan, salah satu rekreasiku adalah melihat2 dan berburu
kain2 tradisional.
Mulai dari pameran2 dimana2 ( biasanya rutin mereka
menggelar pameran di JCC atau di Gedung UKM jalan Gatot Subroto ataupun
di mall2 ), bahkan sengaja aku melihat2 dan berburu kain tradisional di
tempat2 khusus. Seperti untuk Batik, aku memilih di Thamrin City dan
untuk Kain Ulos Batak, aku memilih di Pasar Inpres Senen serta untuk
Tenun, aku memilih di Kemang atau dari teman2 dalam komunitas ini.
***
Aku mempunyai koleksi banyak Batik,
berjenis2 Tenun serta beberapa jenis Songket. Akan aku tuliskan dalam
beberapa tahap. Salah satu yang mau aku bahas disini sekarang adalah
Tenun Ulos, dari Batak. Ketika aku ke Batak, Sumatera Utara, aku masih
belum mengerti tentang budaya dan belum ingin memaknainya sebagai ‘cinta
tanah air’. Sehingga aku belum ingin melihat2 dan mengkoleksi Tenun
Ulos, yang sebenarnya sarat dengan makna.
Beberapa jenis Ulos :
Temanku banyak dari Batak, bahkan
saudara dekatku pernah tinggal di Medan belasan tahun, sehingga aku
sedikit tahu tentang Tenun Ulos. Ulos melambangkan ikatan kasih sayang
antar sesama. Baik keluarga, persahabatan bahkan sekedar kasih sayang
pertemanan. Dahulu, Ulos adalah untuk menghangatkan badan, tetapi
sekarang Ulos mempunyai fungsi simbolik dalam aspek2 kehidupan
masyarakat Batak. Motif Ulos berbeda antar daerah2 di Batak, sifat,
fungsi serta corak dan motif2 untuk kreasi Ulos nya sendiri.
Dalam referensi yang aku baca, Ulos
merupakan sumber ‘panas’ bagi manusia, menurut pandanga masyarakat
Batak. Sehingga fungsi Ulos sendiri bisa memberikan ‘panas’ bagi manusia
untuk menyehatkan badan, menenangkan pikitan serta kegembiraan hati
kita.
Beberapa acara adat suku Batak, memakai Ulos ….. warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan
Dikalangan masyarakat Batak, ada adat
unuk ‘mengulosi’, artinya memberi Ulos dengan peraturan2 tertentu.
Seperti, hanya boleh mengulosi menurut kerabat dibawahnya ( orang tua
mengulosi anaknya tetapi tidak sebaliknya ).
Ada banyak jenis Ulos sesuai dengan daerhnya, makna serta funginya. Salah satunya adalah :
1. Ulos Antak-Antak :
Adalah Ulos sebagai selendang untuk melayat orang meninggal, ataupun sebagai kain yang dililit pada waktu menari.
Ketika papa masih menjabat di pemda
DKI. Hampir semua anak buahnya merupakan etnis Batak. Dalam
kesehariannya, tidak berbeda dengan masyarakat pada umumnya, tetapi yang
membedakan adalah ketika mereka selalu ‘bergembira’ apun yang terjadi.
Sesuai dengan adatnya, bahkan dalam duka cita yang mendalam, sebuah
keluarga ‘berpesta’, untuk mengucapkan puji2an pada Tuhan. Semalaman,
mereka bernyanyi2 lagu Rohani sambil beribadah bersama. Dan Ulos2 cantik
bertebaran, dipakai oleh mereka …..
2. Ulos Bintang Maratur :
Adalah Ulos yang paling banyak
kegunaannya dalam upacara2 adat Batak. Misalnya, memasuki rumah baru,
selamatan hamil 7 bulan, babtisan di Gereja, mendapat cucu baru, dan
sebagainya.
3. Ulos Ragi Hotang :
Adalah Ulos yang diberikan kepada
sepyang pengantin yang sedang melaksanakan pesta adat, sekalian
persetujuan untuk pernikahannya dari masing2 orang tuanya.
Dan sebagainya. Puluhan makna sebuah
Ulos dan desain tenun nya pun beragam. Semuanya cantik2 dengan warna2
menarik. Walau warnanya ( warna utamanya didominasi dengan warna hitam,
biru gelap, hijau gelap atau coklat dan merah maroon, dengan benang2
warna warni serta manik2 cantik penghiasnya ) tidak secerah Tenun2 dari
Bali atau Nusa Tenggara Timur serta Tenun Flores, Tenun Ulos mampu
menyedot rasa kagum bagi banyak bangsa …..
Menenun Ulos secara tradisional …..
Makna dan jenis2 Ulos ini akan terus
menjadi sebuah alat untuk pengenalan diri masyarakat Batak khuusnya, dan
warga Indonesia umumnya, sesuai dengan tatanan sosial budaya, akan
menjadikan Ulos sebagai salah satu Kain Tradisional Indonesia yang
cantik dan membuat Indonesia semakin cantik ……
Permasalahannya sekarang, baru Batik
saja yang mampu ‘membudaya’, bahkan Batik sudah juga pernah ‘diambil
alih’ oleh negara tetangga dengan meng-klaim Batik sebagai budaya
mereka. Sekarang, akankan segera Ulos menjadi warisan budaya bangsa?
Jangan2 Ulos akan ‘diambil paksa’ juga oleh negara tetangga, secara
Sumatera Utara berdekatan dengan ‘mereka’, tanpa kita sadar ……
Mari kita lestarikan warisan budaya bangsa …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Ulos Batak: Salah Satu Kain Tradisional Indonesia Selain Batik, yang Juga Sarat Makna”
Posting Komentar