Senin, 16 September 2013
‘Love Jakarte’ : Gelombang Kebaikan untuk Jakarta Baru
Senin, 16 September 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Ketika aku ‘addict’ untuk menulis banyak
artikel tentang Jakarta, yang kesemuanya bukan hanya sebuah kritik
sosial tentang fisik Jakarta, tetapi aku juga menuliskan banyak konsep2
dan sediit solusi tentang Jakarta. Ya, aku sangat mencintai Jakarta dan
aku ingin sekali ‘memperbaiki’ Jakarta, walau hanya lewat tulisan …..
Apalah aku ini. Seorang perempuan dalam
keterbatasan. Aku hanya bisa duduk, menulis, dan berpikir. Aku tidak
punya kepandaian apa2 untuk membuat Jakarta lebih baik. Aku hanya
belajar dari banyak hal. Secara edukasi lewat sekolah, membaca banyak
buku, bertanya2 kepada orang2 yang lebih mengerti atau juga sedikit
riset dan mengamati apapu tentang Jakarta. Dan jika tidak mempunyai
kepedulian tentang apapun, kita tidak bisa melakukan apapun.
Apalagi aku, seorang perempuan yang
benar2 tidak bisa melakukan apa2 karena keterbatasanku setelah lumpuh
separuh tubuh. Jika aku menulis tentan g Jakarta, sebenarnya hati dan
pikiranku terfokus untuk yang terbaik. Tetapi apa hendak dikata. Aku
hanya berdoa supaya Tuhan bisa mengubah ‘mindset’ serta kepedulian warga
Jakarta untuk Jakarta yang lebih baik.
Hari Minggu kemarin tanggal 15 September
2013, ketika aku diminta untuk bersaksi di 3 Gereja oleh Pdt. Joshua
Winarta, Tuhan membukakan jalan. Aku yakin, apa yang Tuhan mau! Pdt.
Joshua dengan jemaatnya mengagas dalam sebuah inisiatif dalam sebuah
forum tentang Jakarta, “Love Jakarte” nama acara itu.
‘Love Jakarte’ ( sengaja dengan naman
JakartE , huruf E di belakangnya dengan aksen Betawi-annya ) adalah
sebuah inisiatif dari C3 Church, sebuah Gereja yang digembalakan oleh
Pdt. Joshua Winarta, Pendeta yang mengajakku untuk bersaksi hari Minggu
kemarin.
Konsepnya adalah, bahwa siapapun kita (
tidak ketinggalan jemaat C3 Church ) bisa melakukan sesuatu yang berarti
untuk membawa perubaan bagi kota Jakarta, kota yang kita cintai.
Tujuannya jelas :
1. Bahwa Jakarta membutuhkan lebih
banyak orang2 yang bisa membawa perubahan seperti pasangan Gubernur dan
Wakil Gubernur jakarta sekarang, yang benar2 mulai ‘mengubah’ Jakarta.
Bukan hanya Jakarta secara fisik saja, tetapi juga BERUSAHA membuat
Jakarta berubah secara mental dan spiritual warga Jakarta, lebih baik
lagi.
2. Bahwa sudah banyak warga
Jakarta bisa melihat tentang perubahan itu, sehingga kita pastinya akan
memberi dan men-support sumber2 yang kita punya dan mengambil bagian
dalam menciptakan suasana yang damai bagi ‘Love Jakarte’.
Konsep ini bermula bukan hanya karena
perubahan2 yang digagas oleh pasangan Jokowi-Ahok saja, tetapi pada
kenyataannya sudah banyak warga yang peduli dengan keinginan mengubah
Jakarta. Mereka adalah orang2 biasa, warga Jakarta biasa, tetapi penuh
kepedulian. Baik keinginan mengubah Jakarta di bidang fisik kota,
pendidikan, lingkungan atau juga di bidang2 yang lain.
Mereka tidak memerlukan penghargaan
apapun, mereka hanya ingin kepedulian mereka bisa menjadikan Jakarta
lebih baik di masa depn. Tetapi karena Jakarta terlalu luas dan warga
Jakarta terlalu banyak, kita tidak banyak tahu tentang mereka.
Dalam kegiatan ‘Love Jakarte’, penggagas
akan memberikan penghargaan kepada beberapa pahlawan komunitas yang
sudah memulai untuk mengubah Jakarta. Menurut mereka, para pahlawan ini
adalah orang2 biasa, warga kota Jakaarta biasa tanpa embel2, yang
memberikan keberanian, meningkatkan martabat Jakarta serta
‘menumbuhkan’ sumber2 yang dibutuhkan agar masyarakat bisa menjadi lebih
baik dan bahkan bisa mencapai impian mereka.
Aku tahu, ‘Love Jakarte’adalah sebuah
kegiatan besar karena mereka harus mencari orang2 yang pantas mendapat
pnghargaan. Keinginan penggagas ini bukan semata2 untuk memberikan
penghargaan saja, tetapi justru ingin menumbuhkan semangat bagi
masyarakat untuk juga lebih peduli dengan Jakarta. Tidak harus yang
rumit2 dan tidak harus yang memberikan kontribusi besar bagi pengubahan
Jakarta. Tetapi sedikit kepedulian itu jika ‘menular’ ke masyarakat,
pasti akan benar2 mengubah Jakarta sedikit demi sedikit …..
Misalnya, dengan mengajak lingkungan
kita membuang sampah di tempat yang disediakan, menyediakan tempat2
sampah di banyak titik, peduli dengan marka jalan ( misalnya tidak masuk
ke jalur Busway ), peduli lingkngan dengan menanam pepohonan di
lingkungan kita, itu saja jika ‘menular’ akan menjadikan Jakarta lebih
baik. Jika yang lain tidak peduli, setidaknya kita sendiri yang harus
berusaha melakukan semuanya untuk diri kita sendiri.
Seperti pemimpin Jakarta, mereka sudah
mulai mengubah Jakarta. Konsep2nya tentang fisik kota serta
kepeduliannya dengan warga Jakarta memberikan insipirasi, yang akhirnya
menggagas ‘Love Jakare’.
Ini adalah salah satu permulaan bagi
Jakarta. Dan ‘gelombang2 kebaikan’ akan terus melanda Jakarta, untuk
terus menjadikan Jakarta lebih baik lagi. Sebuah ‘Jakarta Baru’ …..
Dear friends,
Jika berkenan, silahkan datang dan
temukan ‘gelombang2 kebaikan’ yang akan terus melanda Jakarta. Penggagas
kegiatan ini adalah Jemaat Gereja ‘C3 Church’ dengan dasar kebaikan.
Mereka tidak melihat siapa yang datang dan memakai ‘baju’ apa. Semuanya
diundang untuk datang, siapapun kita! Dan jika kepedulian itu sudah
terjalin, dan tidak peduli dengan ’siapa dia’, kita akan bisa mengubah
segalanya!
‘Love Jakarte’ akan dilangsungkan pada
hari Kamis, tanggal 21 November 2013 mulai jam 18.00 sampai selesai.
Silahkan datang, dan kita akan mempunyai inspirasi2 baru bagi Jakarta
yang lebih baik lewat karya2 ( walau pun kecil ) di lingkungan kita …..
Tags: Jakarta
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Love Jakarte’ : Gelombang Kebaikan untuk Jakarta Baru”
Posting Komentar