Senin, 16 September 2013
Ketika Banyak Orang ‘Haus’ Akan Kasih Tuhan…
Senin, 16 September 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Aku katakan kepada beliau,
Tags:
sosbud
Hari Minggu kemarin, Tuhan ‘mengirimku’
untuk bersaksi di 3 Gereja sekaligus. Bersaksi tentang keberadaanku dan
bersaksi bahwa Tuhan adalah luae biasa! Dan hari itu, aku sungguh
mengerti apa arti melayani, bagi orang2 yang membutuhkan …..
Bermula ketika mantan mahasiswaku di
Ukrida, Dekka mengirim inbox di Facebook, meminta nomor pin dan
telponku. Dan bertanya, apakah aku mau bersaksi di Gerejanya? Dan aku
membalasnya. Aku berikan nomor telponku serta menjawab bahwa aku memang
selalu rindu bersaksi bahwa Tuhan adalah luar biasa, yang terus
menemaniku di saat2 aku terpuruk, dan membawaku dalam kepakan Sayap NYA.
Lalu aku dihubungi oleh seorang Pendeta
yang mengulang permintaan Anna, kakak Dekka untuk aku mau bersaksi di
Gereja tempat beliau melayani. Pendeta Joshua Winarta, namanya. Dan
kamipun berjanji untuk bertemu di Central Park untuk membicarakan
tentang itu, beberapa hari kemudian. Aku bersama Pdt. Joshua serta Anna,
bertemu untuk membicarakan rencana itu. Jadilah, hari Minggu tanggal 15
September 2013, kami akan dijemput kesana pagi hari itu.
Jam 8.00 pagi kami ( aku, mamaku dan
kedua anakku ) sudah sampai di Taman Palem, Pluit, Jakarta Utara. Ada 2
buah ruko disewa untuk pelayanan Gereja itu dan jemaatnya sebagian
merupakan warga Pluit yang terkena gusuran di beberapa tempat di Pluit.
Pendeta Joshua adalah salah satu Anak Tuhan yang melayani untuk membantu
jemaat2 tersebut untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Sebuah Gereja
kecil tetapi aku merasakan kebersahajaan Tuhan yang berada di tengah2
mereka.
Semangat mereka nyata, untuk memuji dan memuliakan Nama Tuhan.
Apalagi pemuda dan anak2nya. Dengan bernyanyi2 bersemangat dan
menularkan semangat pada kami untuk mulai menyanyikan pujian2 bagi Tuhan
…..
Ketika aku tiba waktunya untuk bersaksi,
aku dibimbing berjalan dan duduk ke kursi di tengah2 mimbar. Kemudia
Pdt. Joshua mengawalinya dengan doa, bercerita sedikit tentang aku dan
mempersilahkan aku unuk mulau bersaksi dan akupun mulai bersuara dengan
kata2 yang belum sepenuhnya lancar. Mulai dari awal kehidupanku,
permasalahan2ku, sampai aku diijinkan Tuhan menderita beberapa penyakit (
kanker, patah kaki dan stroke ), lalu tetap besyukur walau aku menjadi
cacat dan terakhir melayani dalam keterbatasanku …..
Kotbah pagi itu digantikan dengan kesaksianku dan mama tentang ke-luar biasaan Tuhan dalam hidup keluarga kami …..
Sepert biasa, sedikit suaraku bergetar
ketika aku menceritakan tentang dipanggilnya papa ke Hadirat Tuhan
Yesus, pun aku terus menyalangkan mataku ke jemaat semua. Banyak dari
mereka terus mengusap mata mereka. Mulai cerita tentang aku divonis
kanker, Michelle tidak bisa mendengar, aku bercerai, papa meninggal dan
aku lumpuh 1/2 tubuh sebelah kanan karena stroke.
Cerita ku menjadi luar biasa ketika aku
bersaksi bahwa semua permasalahanku menjadikan aku lebih bermakna karena
Tuhan sangat luar biasa! Dan keajaiban demi keajaiban terjadi. Aku
sembuh setelah kanker rahimku diangkat ( lihat tulisanku Launching Buku-ku untuk Tuhan dan Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit ),
Michelle sembuh dan pendengarannya menjadi normal setelah terapi selama
2 tahun, aku bertahan dan diberkati walau perceraianku terjadi dan aku
menjadi salah satu pelayan Tuhan lewat serangkaian proses setelah
terserang stroke ( lihat tulisanku Ketika Tuhan Masih Memberi Aku Hidup ). Dan inilah aku sekarang, setelah Tuhan memprosesku lewat banyak permasalahan dalam kasih Tuhan …..
Banyak jemaat menyalamiku setelah ibadah
selesai. Banyak yang memelukku, banyak yang sangat terberkati sampai
menjadikan mereka semangat untuk berjuang bagi masa depan mereka.
Kemudian kami berangkat dari Taman Palem
menuju Gereja setelahnya, di daerha Imperium Pluit. Gereja ini lebih
besar, dimana Pendeta Joshua juga melayani disana. Puji2an sudah dimulai
dan kami masuk untuk beribadah. Sampai pada waktunya aku bersaksi.
Kejadianpun berulang seperti di Gereja pertama. Bahkan ada seorang
jemaat, perempuan 1/2 baya yang sedang depresi karena ginjalnya ‘bocor’
dan divonis tidak akan sembuh lagi. Tetapi dia merasa terberkati ketika
mendengarkan kesaksianku, dan semangat penuh untuk tetap berjuang demia
pemulihannya!
Aku katakan kepada beliau,
“Bu, kalau toh saya tidak bisa
sembuh lagi dari cacatku ini, begitu juga ibu dengan penyakit ibu,
tetaplah kita bersyukur pada Tuhan. Karena walau di mata kita adalah
‘kecelakaan’, tetapi dimata Tuhan, ini adalah yang terbaik untuk kita!
Tetap percaya dan tetap berkarya!”
Aku dan mamaku bersaksi lagi di C3 Church Pluit …..
Aku di daulat untuk menyanyikan lagu
rohani “Kasih dari Surga”, bersama tim musik. Sebuah nyanyian yang
selalu aku nyanyikan ketika Michelle masih di ruang inkubator setelah
dilahirkan, karena bobotnya belum 2 kg ( prematur ). Nyanyian ini juga
yang pastinya yang pertama kalinya Michelle ‘mendengarkan’ kesaksian
tentang Tuhan-nya …..
Puji Tuhan! Ibu itu menjadi sangat
bersemangat! Membeli buku2ku dan berjanji untuk terus maju, bersyukur,
berdoa dan berjuang dalam nama Tuhan!
Makan siang bersama setelah ibadah,
setelah iku kami diantar pulang, jam 14.00 sampai rumah kami. Kemudian,
Pdt. Joshua menjemput aku sendiri jam 15.30 untuk pelayanan ke Gereja
tadi padi di Taman Palem di ibadah sore.
Dalam menuju kesana, kami banyak
berduskusi tentang pelayanan dan kami sepakat untuk sering pelayanan
bersama bagi yang membutuhkan. Tuhan sudah menunjukkan jalan yang
terbuka lagi bagi kemuliaan Nama Tuhan ….. Puji Tuhan!
Gereja itu di sore hari merupakan ‘ajang
pemuda’ untuk beribadah. Mereka penuh berkumpul bersama beberapa ibu2,
mereka bernyanyi2 dengan semangat, beribadah serta memfokuskan diri
dalam kebersahajaan bersama Tuhan. Pemuda2 dari warga Jakarta yang
ter-marjinalkan, tetap percaya bahwa Tuhan senantiasa tetap bersama
mereka.
Setelah aku bersaksi kembali seperti
pagi dan siang harinya, mereka lebih terpengarah ketika Pdt. Joshua
mengajak mereka untuk berdiskusi bersama aku dan tim IDKITA, belajar dan
mengikuti edukasi tentang ‘dunia maya’ yang berhubungan dengan ‘mencari
sahabat yang terbaik’ dalam Tuhan. Karena dunia mereka, remaja2 itu,
sangat excited tentang dunia maya sampai Gereja itu sedang membangun
sebuah kebutuhan untuk edukasi mereka.
Remaja2 itu lebih terbuka untuk
mengekspresikan keberadaannya. Mereka tidak malu2 untuk bertanya tentang
apapun bahkan mereka dengan santainya berkata, apa yang mereka
inginkan. Sampai bertanya, apakah aku mau berdiskusi dengan mereka
tentang perasaan hati mereka. Hahaha, remaja2 itu memang luar biasa!
Dibutuhkan kesabaran khusus untuk mereka!
***
Bersaksi sekarang merupakan
keinginanku terbesar untuk menyatakan sebuah kesaksian tentang
hubunganku dengan Tuhan, bahwa jika kita bisa selalu dan tetap mengucap
syukur dengan apapun yang kita terima walau yang terjelek sekalipun
dari Tuhan, kita akan merasakan hubungan kita yang sangat mesra dengan
NYA.
Dan jika kita bersaksi sebagai anak2 Tuhan, kita akan terus
menyatakan betapa luar biasanya Tuhan itu, bukan hanya sebagai Tuhan
yang Maha segalanya, tetapi justru kita bisa menjadi Sahabat2 NYA.
Dan dalam kesaksian di 3 Gereja seperti hari Minggu kemarin ini, membuat aku
benar2 sadar dan mengerti, betapa kita bisa menjadi pelayan2 NYA untuk
menyatakan Kasih Tuhan bagi orang2 yang membutuhkan …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Ketika Banyak Orang ‘Haus’ Akan Kasih Tuhan…”
Posting Komentar