Rabu, 11 September 2013
“Keep in Touch, Sista …..”
Rabu, 11 September 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tags:
New Media ,
regional
Aku dan tour guide bu Wayan Suci,
delegasi dari Amerika Linda Denny, dari Australia Marie Johnson, dari
Brunei, Malaysia dan Filipina - Hari ke-3 APEC Women 2013 di Bali.
Sebelumnya :
Hari ketiga pada kegiatan APEC Women
2013 di Bali. Ada 3 tim untuk delegasi APEC. Yang pertama adalah
delegasi para mentri untuk berdiskusi tentang perencanaan strategis
tentang pemberdayaan perempuan. Juga issue2 tentang perempuan di dunia.
Tim kedua dan ketiga adalah delegasi2
non-minister. Kami diberi kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat.
Yang pertama, mengunjungi Art Market di Klungkung serta Pura Ubud. Yang
kedua, mengunjung Art Market di Kuta, Spa Bali Tangi dan Tanah Lot. Aku
dan Valentino memilih ke Kuta, Bali Tangi dan Tanah Lot. Begitu juga
Linda Denny dari Amerika. Sayang, Irina dari Russia sudah terbang ke
Moscow.
Pagi itu jam 9.00 kami siap berangkat
menuju masing2 tempat. Aku ikut di bus nomor 2. Kami berkenalan dengan
delegasi Australia yang terkagum2 ketika aku bercerita tentang pelayanan
kami lewat IDKITA. Namanya Marie Johnson.
Apalagi setelah aku berikan konsep dan proposal IDKITA kepadanya. Waktu
itu kami belum masuk ke bus.
Aku duduk di atas kursi roda sedangkan dia
berdiri. Sambil aku terangkan dengan terbata2 karena bicaraku belum
lancar, Marie membaca2 dokumen IDKITA dengan serius. Dia banyak bertanya
dan mengangguk2 jika aku menjawab.
Aku dengan delegasi Australia, Marie Johnson
Mungkin dia tidak terlalu mengerti
dengan cara lidahku yang kaku karena lumpuh. Tetapi sinar wajahnya
ketika mendengar jawabanku, serta senyumnya yang ramah dan mengangguk2,
membuat aku lega seraya berkata, bahwa dia mengerti apa yang IDKITA
maksudkan tentang Internet Sehat dan Aman bagi pemberdayaan perempuan
Indonesia untuk melindungi anak2 mereka …..
Tempat pertama, kami akan sedikit
berbelanja di Art Market di Kuta. Tidak lama, hanya membeli sedikit
oleh2 untuk keluarga kita. Distrik Kuta adalah salah satu daerah
terpopuler di Bali sejak dulu. Semua jenis pariwisata untuk wisatawan
asing ada disana. Mulai dari wisata seni, tradisional, laut, hotel, spa
dan sebagainya sangat diminati oleh semua wisatawan dengan harga relatif
terjangkau dibandingka di daerah Nusa Dua, yang memang khusus tempat
‘high class’, formal dan internasional. Detail Kuta sendiri akan aku
tuliskan di artikel2 selanjutnya.
Wisatawan2 asing senang dengan kerajinan tangan Bali ……
Setelah itu kami menuju Spa Bali Tangi, di jalan Kebo Iwa Denpasar. Bia di buka http://www.balitangi.com dan http://www.rumahlulurbalitangi.com.
Bali Tangi dipimpin oleh ibu Tangi, seorang perempuan Bali yang
memproduksi rempah2 tradisional untuk perawatan tubuh. Mulai dari aroma
terapi, sabun, shampoo sampai kopi luwak Bali, Teh Beras Merah serta teh
Rosella.
Bali Tangi sendiri merupakan sebuah
‘rumah’ dengan konssep Tradisional Natural Holistic. Memproduksi ramuan2
herbal dari Bali khas Ibu Tangi. Produk2nya merupakan produk
herbaltradisional untuk perawatan kulit dan tubuh, khususnya perempuan.
Dan Bu Tangi sendiri sudah dikenal ke manca negara. Beliau selalu
memberdayakan perempuan2 Bali untuk bisa memberi ‘kekuatan’ keluarga
Bali dalam masa depan mereka.
Ramuan rempah2 Bali sungguh wanginya
membuat aku segar. Dan teh nya sesuai dengan kesegaran di terik panas
siang di Bali. Teh Beras Merah disajikan hangat2 dengan campuran madu
serta jahe. Walaupun tidak dingin, kesegarannya terasa di tubuh. Tetapi
teh Rosella disajikan dingin lengkap dengan es nya. Sehingga aku sampai
minum 2 gelas Teh Rosella dan 2 cangkir Teh Beras Merah. Hmmmmmm,
segarnya ….
Teh Rosella dan Teh Beras Merah yang segar sekali …….
Setelah itu tinjauan cara produksinya,
tetapi karena aku pakai kursi roda, aku hanya duduk diam di luar karena
tempatnya banyak undak2an. Aku hanya ngobrol dengan manajemen Bali Tangi
serta beberapa delegasi yang tidak ikut ke dalam untuk tinjauan.
Kami menuju ke Tanah Lot untuk makan
siang sebelum mencari obyek foto2 di Taman Tanah Lot. Tanah Lot
mempunyai arti ‘Land Sea’ dalam bahasa Bali. Lokasinya ada di Tabanan
sekitar 20 kilometer dari Denpasar. Tidak jauh, tetapi sekarang Bali
juga sangat padat dengan wisatawan2, sehingga untuk ke Tanah Lot bisa
mencapai 1 atau 2 jam!
Tanah Lot dan Pura, yang cantik dan menawan …..
Di Tanah Lot terdapat Pura yang berada
di ‘pulau’ kecil, dengan latar belakang sangat cantik! Jika musim surut,
kita bisa menyeberangi Ppura tersebu tetapi jika air pasang, kita hanya
bisa melihat dari jauh untuk berfoto2 berlatar belakang Pura.
Dari parkiran ke Pura itu cukup jauh,
sehingga aku benar2 harus berada di atas kursi roda. Dengan di dorong
oleh Valentino atau bergantian dengan Bu Wayan Suci, tour guide kami,
kami bisa sedikit ngobrol dengan Linda Denny serta Marie Johnson. Dan
kamipun makan siang bersama di Restauran Dewi-Sinta, denga menu makanan
khas Bali.
Sambil makan siang bersama, kami
banyak berdiskusi tentang APEC Women 2013 ini, berhubungan dengan
kegiatan kami masing2 dan tentang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak2 tentang ICT di Indonesia …..
Makan siang pun kami lakukan sambil
berdiskusi tentang acara APEC Women ini. Kami masing2 bercerita tentang
kegiatan kami lebih dalam ditambah keinginan2 kami untuk bisa
memberdayakan perempuan di negara masing2 dari kami. Karena Linda dan
Marie berasal dari negara maju, mungkin mereka belum mengerti keadaan
perempuan2 Indonesia di desa2. Dan aku menceritakan tentang perempuan2
desa yang jangankan mengerti internet, bahkan mereka masih banyak yang
buta huruf untuk baca dan tulis!
Dan ternyata tidak gampang untukku untuk
menerangkan dalam bahasa Inggris, apa yang kami lakukan dengan terbuka
tetapi mereka mulai mengerti ketika aku perlihatkan foto2 kegiatan
IDKITA tentang kegiatan kami di Purwokerto! Dan mereka geleng2
kepala,sedikit mengerti, mengapa kami agak ‘illfeel’ waktu acara Session
2 tentang ICT, dimana para panelis hanya bicara tentang perempuan2 maju
yang memakai internet untuk bisnis dan kebutuhannya, bukan perempuan2
desa yang masih belum mengenal teknologi ……
Selesai makan, kami mulai berjalan
terpisah. Aku harus tau diri karena mereka adalah delegasi asing yang
belum pernah ke Bali, dan mereka sehat. Sehingga aku mengerti ketika
mereka pamit untuk berjala cepat2, berfoto atau memfoto ( mereka membawa
kamera besar ), padahal aku harus duduk dan didorong di atas kursi
roda. Ya, aku hanya berjalan2 di tamannya, tidak menyeberang ke pulau
dengan Puranya …..
Aku dan Linda Denny serta aku dengan latar belakang Tanah Lot ( narsis sedikit ah … )
Cerita tentang Tanah Lot akan aku
tuliskan di artikel2 tersendiri. Setelah itu sekitar jam 17.00 kami
berangkat pulang ke Nusa Dua, dan setelah sampai di masing2 hotel, kami
berpisah untuk pastinya akan bertemu kembali dengan kegiatan2 bersama
selepas APEC Women 2013 ini.
#keep in touch, sista ….. masing2 sudah mempunyai kartu nama untuk saling berhubungan.
Semoga, kegiatan ini berguna bagi
perempuan2 khususnya Indonesia, dan semoga undangan Ibu Linda Gumelar
lewat IDKITA di kegiatan internasional ini, bisa bermnfaat bagi
Indonesia, khususnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Indonesia …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to ““Keep in Touch, Sista …..””
Posting Komentar