Home
» sosbud
» ‘Bapak Gatot M.Suwondo CEO BNI 46′ : Siap Mendukung Program-Program IDKITA Kompasiana!
Kamis, 12 September 2013
‘Bapak Gatot M.Suwondo CEO BNI 46′ : Siap Mendukung Program-Program IDKITA Kompasiana!
Kamis, 12 September 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Sebelumnya :
Tidak lama2, rencana Tuhan untuk IDKITA
satu persatu terus disempurnakan. Ketika aku menuliskan reportase di
acara APEC Women 2013 di Bali beberapa hari lalu, aku sudah mengatakan
tentang kesediaan seorang Direktur Utama sebuah bank nasional terkenal
di Indonesia untuk berdiskusi dengan IDKITA dalam program2 kami tentang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak2. Dan waktu itu cepat
sekali berlalu, Tuhan langsung memberikan kesempatan untuk menjalankan
program2 kami, salah satunya berhubungan dengan sebuah bank …..
Bapak Gatot M.Suwondo. Seorang bapak
yang sangat ramah, seorang Direktur Utama Bank BNI 46, mengundang kami
untuk berdiskusi yang berhubungan dengan konsep2 kami. Puji Tuhan!
Hari Kamis tanggal 12 September 2013,
hari ini jam 9.00 pagi, kami ( aku dan Valentino ) sudah sampai di lobby
utama BNI 46 Pusat dan siap meluncur ke lantai 29, kantor direksi BNI
46, tempat Pak Gatot berkantor. Bagitu kami lapor ke reception, mereka
mengkonfirmnya lewat sekretarisnya, dan kami dilayani dengan sagat baik!
Sampai lantai 29 pun, para pegawainya
menyambut kami dengan sangat sopan, seperti kami pemilik bank tersebut.
Mereka mengantar kami ke ruangan pak Gatot, dan pak Gatot menyambut kami
dengan sangat ramah. Beliau mengantarkan kami untuk duduk di meja
meeting kecil di ruangan beliau, sambil diskusi kami bisa tertawa lepas,
tanpa rasa rikuh …..
Pertama2 seperti biasa Valentino selalu
menceritakan tentang kita, komunitas kita, kegiatan kita, konsep kita
dan program2 kita. Kepedulian kita untuk anak2, remaja dan perempuan
dalam komunitas IDKITA ini terus dikumandangkan. Valentino juga
menceritakan bahwa komunitas IDKITA merupakan komunitas yang benar2
mandiri, tanpa ‘baju’ darimanapun sehingga kami bisa menyuarakan dengan
lantang tentang apa yang kami inginkan. Bahwa anak2 dan remaja ini harus
diproteksi dalam di dunia ICT, begitu juga perempuan2 atau ibu2 mereka
yang sebagian besar adalah peremuan2 ‘gaptek’.
Dengan perempuan2 yang ada di desa2 di
Indonesia sekarang ini, sebenarnya mempunyai anak2 dan remaja2 yang
sudah berada 5000 langkah di depan mereka, karena anak2 dan remaja2 ini
merupakan ‘generasi Y’( generasi yang lahir diatas tahun 1990 ), yang
kelahirannya sudah dikelilingi oleh gadget2 dan konsumerisme
lingkungannya.
Dan ternyata pak Gatot memikili
kepedulian yang sama dengan IDKITA. Beliau dengan detail menceritakan
tentang perempuan2 yang ’salah langkah’ lewat dunia internet.
Konsumerisme lewat belanja online, serta justru tertarik dengan rayuan2
’setan internet’.
Begitu juga tentang generasi2 muda
Indonesia. Beliau bercerita tentang hidupnya dahulu sebagai mahasiswa di
negara rantau. Dan beliau juga bercerita bahwa dulu beliau sudah
‘berani’ bersuara lantang tentang keinginan2 mereka sebagai generasi
muda, pada waktu itu.Dengan berseri2, beliau banyak juga bercerita apa
yang belau inginkan tentang masayarak Indonesia kebanyak dalam dunia
perbankan …..
Hubungan antara keinginan beliau dengan
kami dalam komunitas IDKITA, sangat erat. Apalagi berhubungan dengan
perempuan dan generasi muda. Bahwa konsep2 IDKITA pun sama, tentang
pemberdayaan perempuan lewat ICT ( tentang pengertian sebagai dunia maya
bagi mereka dan anak2 mereka, serta tentang bagaimana perempuan bisa
berkarya lewat dunia ICT seperti untuk menulis atau berjualan online
untuk penghalisan keluarga ).
Beliau juga concern dengan generasi muda
yang sejarang sudah menjadi ‘generasi digital’. Generasi2 muda sekarang
maunya serba instan, dan maunya hanya duduk saja tanpa mengerjakan
secara fisik, tetapi harus tersedia! Sehingga, kebutuhan2 masa depan
mereka harus mulai mem-fasilitasi mereka. Karena memang pada suatu saat
dunia akan hanya berada di 1 tombol gadget mereka. Semuanya akan
‘paperless’ ( tanpa kertas ), semuanya akan otomatis, bukan manual.
Begitu juga tentang perbankan. Sekarang
saja, untuk mengambil uang tidak harus mengambilnya dalam bentuk ‘uang
hardcopy’, tetapi pembayaran2 langsung lewat internet benking. Dan
fenomena2 seperti ini, sudah kami pikirkan salah satunya lewat komunitas
IDKITA. Dan pak Gatot sebagai Direktur Utama BNI sangat setju dengan
pemikiran kami, dan beliau siap mendukug kami dalam kegiatan2 dan
program2 kami lewat IDKITA.
Diskusi kami yang pertama ini sudah
memunculkan beberapa ide2 baru, baik untuk IDKITA maupun untuk
perbankan. Sehingga, pak Gatot seakan tidak ingin berlama2 untuk
merealisaikan ide2 kami ini. Sehingga, dengan cepat beliau bertanya,
apakah minggu depan IDIKITA bisa berdiskusi lagi untuk mulai menyusun
program2 yang memang sudah kami persiapkan.
Ternyata, Tuhan memang Maha Besar!
Keinginan kami berdiskusi dengan pak Gatot adalah untuk bersama
melakukan kegiatan kami dalam pemberdayaan perempuan dan perlidungan
anak2 dan remaja, bahkan beliau menyambut baik program2 ini, bukan hanya
beliau sekedar mendukung saja, tetapi justru beliau ingin melakukan
kerjasama dalam pemberdayaan masyarakat Indonesia. Lewat
‘akar rumput’
kita akan terus menjulang keatas, bukan lewat atas ke bawah …..
Terakhir setelah sekitar 1,5 jam
berdiskusi, aku memberikan 2 buah buku tentang aku sebagai stroke
survivor dan aku sebagai cancer survivor, untuk pak Gatot. Setelah itu
beliau cepat2 membukan plastik2 pembungkus buku2 tersebut, lalu beliau
menyodorkan bukuku itu untuk aku tanda tangani ……
Aku menandatangani buku2ku untuk pak Gatot M.Suwondo
Sepulangnya dari Gedung BNI 46, kami
merasa puas dan senang hati. Tuhan Maha Besar! Semuanya terus
dilakukannya untuk pelayanan bagi sesama, bagi pemberdayaan perempuan,
bagi anak2 dan remaja, dan bagi banyak orang, bagi masyarakat Indonesia!
Semoga dengan program2 IDKITA yang
didukung oleh bapak Gatot M.Suwondo sebagai Direktur utama BNI 46,
merupakan ‘waktu Tuhan’ untuk Indonesia yang lebih baik ……
Salam IDKITA Kompasiana …..
Tags: sosbud
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Bapak Gatot M.Suwondo CEO BNI 46′ : Siap Mendukung Program-Program IDKITA Kompasiana!”
Posting Komentar