Home
» regional
» Bermula Hanya Menulis di Blog, Berkarya lalu Meluaskan Jaringan di Dunia Internasional
Selasa, 10 September 2013
Bermula Hanya Menulis di Blog, Berkarya lalu Meluaskan Jaringan di Dunia Internasional
Selasa, 10 September 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
‘Opening Ceremony’ APEC Women 2013 di Bali, 6 September 2013
Tags:
New Media ,
regional
Aku sebelumnya hanya seorang arsitek
lapangan, yang selalu berkutat dengan gambar2, tukang2, meeting, juga
beton, besi, pasir dan sebagainya. Setiap hari aku hanya mengurus
bagaimana bangunan2 tersebut bisa berdiri tegar seiring dengan keinginan
si empunya. Aku juga hanya berkutat sebagai dosen yang ingin
mahasiswa2nya bisa membangun gedung secara fisik, tetapi juga membangun
mentalnya sehingga gedung tersebut bisa mempunyai ‘hati’. Dan aku waktu
itu hanya menginginkan yang terbaik untuk pekerjaan2ku sesuai dengan
kehendak si empunya proyek.
Tetapi seiring dengan sakitku, aku tidak
atau belum mampu lagi untuk ambil bagian secara fisik membangun gedung2
megah. Tetapi, aku sungguh ingin terus bisa berkarya, sampai akhirnya
aku mengenal kompasiana dan membentuk komunitas IDKITA Kompasiana, yang
mensosialisasikan teknologi internet untuk pemberdayaan bagi anak2 dan
perempuan khususnya Indonesia.
Proposal dan konsep2 IDKITA yang
diminati beberapa delegasi di APEC Women 2013, serta undangan dari 3
kementrian Indonesia dan 2 instasi yang berminat untuk kerjasama. Puji
Tuhan
Ketika Ibu Linda Gumelar, Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sekarang ini mengundangku
untuk kegiatan APEC Women 2013, aku sangat mengapresiasi undangan
beliau, untuk datang ke acara tersebut di Bali. Lewat IDKITA, kami
semuanya, dan aku khususnya, menyiapkan seragkaian konsep2 serta
proposal2 kami, untuk kami bagikan dan ’sharing’ kepada anggota2 APEC
Women 2013 dalam 36 negara.
Aku dengan Ibu Linda Gumelar
Komandan kami, Valentino, menyiapan
semuanya karena waktunya sangat mepet, tidak sampai 1 minggu untuk
menyiapkan semuanya. Dan hari Kamis tanggal 5 September lalu, kami
berangkat ke Bali dalam rangka undang APEC Women 2013.
Sebelumnya :
Serangkaian acara kami hadiri. Pada hari
pertama adalah Opening Ceremony APEC Women 2013 di Hotel Mulia Nusa
Dua, Bali. Dari jam 9.00 sampai jam 12.00 lebih beberapa delegasi APEC
ini membawakan konsep2 mereka di banyak bidang. Dibuka oleh Ibu Linda Gumelar, lalu kata2 sambutan dari delegasi Chair Russia dan Chair China. Dilanjutkan oleh Bapak Sjarifudin Hasan, Menteri Koperai dan UKM. Tetapi Bapak Menteri Hatta Rajasa berhalangan hadir, sebagai Keynote Speech.
Kata sambutan dan pidato oleh Bu Linda Gumelar, Chair Russia dan dari Amerika.
Setelah itu, ada beberapa pidato dari beberapa delegasi. Yaitu Mr. Cher Wang, Co-founder abd Chairperson of HTC Smartphone Chinese Taipei. Juga Bapak Gatot Suwondo, Direktur Urama BNI ( ini yang berminat sekali untuk IDKITA datang kekantornya ).
Ada Fumiko Hayashi, Mayor of Yokohama Japan. Juga Melanne Vergeer, Former US Ambassador for Global Women’s Issues serta Ibu Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. Dan Bapak Dahlan Iskan yang seharusnya datanguntuk pidato, tidak hadir …..
Suasana di Pembukaan APEC Women 2013 di Ballroom Hotel Mulia Nusa Dua, Bali
Sambil mendengarkan pidato2 itu, IDKITA
mulai ber-gerlya untuk mencari sasaran bagi kemungkinan2 kerjasama
dengan mereka. Tidak gampang karena aku susah untuk bergerak tetapi
Valentino pergerakannya sangat cepat untuk bisa mendapatkan target
sasaran. Aku hanya duduk dan melihat2 delegasi di sekelilingiku saja,
serta habya bisa berbicara dengan mereka dengan terbata2 karena aku
memang belum lancar untuk berbicara ……
Bermula dari delegasi Taiwan yang duduk di sebelah kami. Ms. Ethan Yi-Chen Hsiao (
Foundation for Women’s Right Propotion and Development ). Dia dari
Taiwan Timur dan dia bercerita tentang perempuan2 desa disana ternyata
sudah mampu untuk memberdayakan dirinya sendiri dalam kesempatan untuk
mempromosikan dan menjual barang2 kerajinannya tanpa melalui
pemerintahannya. Aku sedikit ‘iri’ dengan keberadaan perempuan2 dari
desa Taiwan Timur, secara Indonesia saangat jauh tertinggal. Jangankan
untuk memasarkan dagangannya secara online, membuka internet pun belum
bisa, bahkan banyak yang belum tahu apa itu internet!
Aku dengan Ms. Ethan Yi-Chen Hsiao dari Taiwan
Lihat tulisanku Buruh Petanipun Harus Bisa Internet!
Berikutnya adalah Mr. Hwang Jiun-Chen (
Assitent Director Departmen of International Organization - Ministry of
Foreign Affairs China ). Valentino yang berbicara, secara lebih ke
teknisnya. Ya, aku dan Valentino bekerjasama untuk ‘menjaring’ pasar
potensial untuk kai bisa berkarya bagi anak2 dan perempuan, lewat
konsep2 IDKITA.
Valentino menjabarkan konsep2 IDKITA kepada Mr. Hwang Jiun-Chen dari China.
Valentino dengan delegasi dari Vietnam yang juga peduli dengan pemberdayaan perempuan
Selepas istirahat makan siang Di Hotel
Mulia, kami memasuki Session ke-2, dengan tema ‘Women and ICT’ (
Infomation, Communication and Telecommunication ). Tiap Session dibagi 3
Panel dan kami terus mengikutinya sampai lebih dari jam 7 malam.
Masing2 Panel ada beberapa delegasi yang memperkenalkan konsep2 mereka.
Dengan di moderatori oleh Fifi Aeyda
Yahya dari Metro TV, 5 panelis di panel pertama pun saling berpidato
sebelum melempar tanya jawab kepada audience. Panel pertama dengan tema ‘ICT Tools to Empower Women’. Dengan
5 pembicara dari Jepang, Singapore dan USA. Tetapi sangat disayangkan,
ketika negara Indonesia dimana perempuan2 di desa masih dalam titik
susah untuk mempelajari internet, pembicaraan itu membuat aku sangat
merasa miris.
Ternyata ‘dunia’ mereka masih jauh dengan kita. Mereka
membicarakan tentang bagaimana perempuan dunia bisa melakukan dan
memompakan kekuatan mereka dalam teknologi ( internet ) dalam berkarya,
justru Indonesia masih sangat membutuhkan edukasi untuk perempuan2 desa
dalam belajar dari 0 dalam ber-teknologi!
Panel kedua lebih menarik lagi, sebenarnya. Temanya ‘ICT for Bussiness Marketing and Networking among Bussiness Women SME and Across Sectors’.
Tetapi, lebih disayangkan lagi. Bahwa perempuan2 desa di Indonesia
sebagai negara berkembang sebenarnya mampu untuk berkarya. Misalnya,
pekerjaan tangan seperti membatik, patung2 menenun, atau makanan2
tradisional meeka, tetapi banyak dari mereka tidak tahu bagaimana harus
menjualnya.
Mereka hanya menjual secara tradisional di pasar2, padahal
mereka bisa mempromosikan nya lewat internet dan bisa menjualnya ke luar
negeri TANPA dibantu pemerintah. Itulah yang membuat aku berkali2
menarik nafas melihat kenyataannya, bahwa Indonesia masing sangat jauh
dalam keikutsertaannya di komunitas dunia …..
Yang ketiga bertema ‘Srategies to Disseminate ICT Tools for Further Use among Women in AEC Economies’.
Jujur, aku sudah merasa diawang2. Maksudnya, panelis2 dari panel 1
sampai 3 ini berasal dari negara2 maju, dimana teknologi internet
merupakan KEBUTUHAN! Sementara di Indonesia, internet hanya sekedar
LIFESTYLE, bukan untuk perempuan2 desa, tetapi perempuan2 kota (
sebagian besar ) dan anak2 serta remaja. Internet hanya sebagai media
sosial, bukan untuk berkarya. Apalagi bagi banyak perempuan berata bahwa
internet adalah Facebook!
Rehat ketiga Session selesai sekitar jam
18.00 lebih. Para delegasi pun pergi untuk datang kembali mengikuti
makan malam bersama dari jam 19.00 sampai jam 21.30. Hari pertama ini,
kami cukup puas dengan hasil IDKITA membagikan konsep2 dan proposal2
kami. Yang kami dapatkan adalah undangan dari 3 orang menteri Indonesia
untuk audiensi karena mereka tertarik dengan konsep2 kami. Lalu juga
dengan Direktur Utama sebuah bank nasional Indonesia.
Tuhan memang luar biasa! Bermula dari
hanya sekedar menulisdi Kompasiana, sampai membentuk sebuah komunitas
ber-tema-kan ‘Internet Sehat dan Aman’, sampai Tuhan mengijinkan kami
untuk berkarya lewat IDKITA, kesekolah2 dan banyak komunutas d seluruh
Indonesia, dan Tuhan mempercayakan kami untuk lebih meluaskan pelayanan
kami dalam dunia internasional lewat APEC Women 2013 di Bali ini.
Terima kasih, Tuhan! Hari kedua APEC ini IDKITA terus ‘bersinar’, tunggu artikelku berikutnya ……
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Bermula Hanya Menulis di Blog, Berkarya lalu Meluaskan Jaringan di Dunia Internasional”
Posting Komentar