Home
» Catatan Harian
» Ketika Kita Mau Membuka Hati, Ketika Kita Mau Memberi Diri dan Ketika Kita Mau Melayani …..
Kamis, 30 Mei 2013
Ketika Kita Mau Membuka Hati, Ketika Kita Mau Memberi Diri dan Ketika Kita Mau Melayani …..
Kamis, 30 Mei 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Aku tidak tahu, apakah karena fisikku
benar2 membuat trenyuh setiap orang yang melihatku, atau memang Tuhan
mengirimkan malaikat2nya kehadapanku, pada kenyataannya banyak orang,
baru kenal atau memang sudah kenal lama, terus bersimpati padaku.
Sebenarnya, aku tidak mau dikasihani.
Aku memang cacat fisik. Aku memang dalam keterbatasan. Tetapi aku tidak
pernah mau dikasihani! Jika aku butuh bantuan, aku akan memintanya.
Bahkan jika aku berada di tengah2 orang yang tidak aku kenal, pun aku
tidak segan2 meminta bantuannya, apalagi sejak sakit ini.
Pernah suatu saat, aku keluar dari pintu
ruanganku di kantor, aku perlu ke toilet. Gang sepanjang ruangku ke
toilet cukup panjang. Ketika itu, kakiku agak bermasalah karena sedang
flu ( jika kesehatanku menurun, organ2 tubuhkuyang lumpuh akan sedikit
bermasalah ). Sehingga aku agak ngeri berjalan sendiri ke toilet walau
aku bisa berpegangan ke dinding. Ya, aku takut jatuh jika kakiku
bermasalah, sering telapak kakiku miring2 sehingga tidak mantap menapak.
Tiba2 atasanku, seorang Direktur Proyek
yang sangat aku hormati, keluar dari ruangannya, juga butuh ke toilet.
Segera aku minta tolong beliau untuk aku bisa berpegangan ke tangannya.
Waw ….. Bergandengan tangan dengan atasan?? Tidak pernah aku bayangkan,
hihihi …..
Sepanjang gang, beliau bertanya2 tentang
sakitku dan seketika aku merasa nyaman ( secara non-formil ) bekerja
dibawah pimpinannya. Dan ketika sudah selesai ( ada toilet khusus vip
untuk para atasan ), beliau menungguku untuk menuju ruang masing2 …..
Puji Tuhan, atasanku sangat peduli dan mengerti, terima kasih, Tuhan …..
Pernah juga ketika aku sendiri di mall,
menunggu papaku yang akan menjemputku dari kantor. Aku diantar temanku
di mall di bawah kantorku, dan duduk di lobby, menunggu papa datang.
Tetapi ketika waktu berjalan, sungguh aku benar2 ‘kebelet pipis’, lalu
apa yang harus aku perbuat?
Papa masih dalam kemacetan, sehingga aku
celingak celinguk mencari siapa yang bisa menolongku untuk mengantarku
ke toilet.
Mall memang ramai tetapi sepertinya
semua orang tergesa2. Sehingga aku hampir putus asa, untuk meninggi2kan
hati berjalan sendiri ke toilet.
“Wah, sangat berbahaya karena aku tidak
bisa berpegangan di dinding", ( tidak ada dinding ) dan aku harus berjalan
di tengah kerumunan orang2! Jika aku sehat, sama seali tidak masalah.
Tetapi sekarang aku lumpuh ½ tubuh sebelah kanan, dimana aku harus
berjalan dengan 1 kaki kiri dan 1 kaki kanan yang lumpuh. Tidak mungkin
karena jika hanya sekedar tersenggol saa, aku pasti jatuh!
Tiba2 seorang anak muda, anak kuliahan
laki2 agak sanpai berjalan, sambil memegang Blackberry-nya. Aku
menegurnya dan minta tolong untuk aku ijin memegang tangannya ke toilet.
Sekilas dia seperti tidak percaya ketika aku katakan bahwa aku lumpuh.
Tetapi ketika aku berdiri dan mulai berjalan, justru dia serta merta
bukan hanya aku memegang tangannya, tetapi dia seakan2 mau memapahku ……
Hihihi, lagi, aku seorang perempuan stw, digandeng oleh pemuda keren ……
Belum lagi dengan satpam2 yang sangat
memperhatikan, apalagi setelah papa meninggal. Mereka tahu bahwa papa
yang mengantarku dan menjemputku ke lantai 43. Ketika papa tidak ada
lagi, mereka berebutan untuk mengantar dan menjemputku ke lantai 43!
Puji Tuhan!
Juga teman2ku yang memang sudah aku
kenal, mereka sangat mendukungku, mereka sangat menjagaku, mereka sangat
peduli padaku. Dalam sekitar 3 tahun aku terserang stroke,sejak Januari
2010 lalu, aku melihat sahabat2 dan teman2ku tetap setia mendukungku.
Walaupun tetap ada orang2 yang sinis memandangku, bahkan kemungkinan
besar ada juga yang merasa aku sebagai ‘beban’ …..
Terakhir, ketika aku berkenalan dengan
Soraya Haque, aku tetap sangat yakin bahwa segalanya udah diatur oleh
Tuhan. Tidak ada yang ‘kebetulan’. Bahwa aku berkenalan dengan mba Aya (
begitu kami memanggil Soraya Haque ), pun Tuhan sudah mengaturnya (
lihat tulisanku “Who Are You, Christie?” tanya mba Soraya Haque… dan Dengan Kasih, Mba Soraya Haque Mampu Melakukan Semuanya ).
Seorang mba Aya, yang hanya dalam waktu 1 minggu berkenalan, mampu
memberikan fasilitas gratis untukku seminggu sekali untuk terapi otak di
kliniknya, bersama dengan Dr Inneke ….. Dan sampai sekarang aku
merakan kasih Tuhan melalui mba Aya dan Dr Inneke, dan terus membaik …..
Puji Tuhan! Luar biasa !!!
***
3,5 tahun aku dalam keterbatasan lumpuh ½
tubuh sebelah kanan, aku melihat ternyata ketika semakin aku membuka
diri, ketika aku semakin membuka hati untuk Tuhan, dan ketika aku
semakin melayani, seketika itu juga berkat Tuhan mengalir dari mana2.
Bukan hanya berkat materi saja, tetapi justru berkat2 yang lain,
terutama adanya KASIH yang terus mengalir ……
Ditambah ketika papa meninggalkan aku ke
Rumah Bapa di Surga, berkat dari Surga terus menglir dan mengalir
untukku dan keluargaku.
“Hatiku terus terbuka, ya Yesus ….. mari, mari masuk, dan berdiam dihatiku dalam Roh Kudus …..”
Kasih dari Surga, memenuhi tempat ini
Kasih dari Bapa Surgawi
Kasih dari Yesus, mengalir di hatiku
Membuat damai di diriku
Reff.
Mengalir kasih dari tempat ini
Mengalir kasih dari Tahta Allah Bapa
Megalir, mengali, mengalir dan mengalir
Mengalir memenuhi hidupku ……
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Ketika Kita Mau Membuka Hati, Ketika Kita Mau Memberi Diri dan Ketika Kita Mau Melayani …..”
Posting Komentar