Selasa, 14 Mei 2013
Akun Soraya Haque Itu Palsu!
Selasa, 14 Mei 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Kejahatan dunia maya memang semakin
bertambah buruk. Apalagi di saat2 ini. Ketika teknologi ‘booming’,
termasuk internet kejahatan di internet atau di dunia maya sudah merusak
tatanan kehidupan kita. Walau teknologi tetap sangat dibutuhkan untuk
‘melihat dunia’ dan untuk pembelajaran, kejahatanpun terus sejajar
dengan sisi positifnya.
Ketika banyak orang tekenal atau ‘public
figure’ berada di dunia teknologi internet ini, pasti banyak pula yang
sangat ingin mendapatkan ‘bagian’ untuk bisa mencari keuntungan. Ada
yang hanyha sekedar ‘cari muka’, misalnya menjadi follower dari dunia
media sosial mereka. Itu tidak menjadi masalah, apalagi jia memang benar
menjadi sebuah persahabatan, silahkan saja. Tetapi jika si penjahat
justru mencari kesempatan untuk ‘mengambil’ akun si pablic figure,
semuanya bisa menjadi berantakan.
Bayangkan jika si penjahat menulis di
media sosial si public figure ( misalnya, di Facebook ) tentang
pernyataan yang tidak baik, kemungkinannya serentak si follower akan
mengikutinya, dan si public figure akan tercoreng namanya. Biasanya, si
public figure tidak sadar bahwa namanya ( mungkin ) sudah ‘jelek’ di
kalangan dunia maya, ketika akun Facebook nya atau Twitter nya di ‘hack’
oleh si penjahat.
Itulah yang di alami oleh mba Soraya Haque …..
Dari hanya sekedar bertemu, ketika mba
Soraya Haque sebagai MC dan aku sebagai nara sumber di sebuah acara
untuk memperingati Hari Kartini, Jumpat tanggal 26 April 2013 lalu (
lihat tulisanku“Jadul”-nya Cerita Ibu Kartini Bersahabat Pena, Masa sih? ), meningkat dengan pertemanan dengan mba Aya, begitu aku memanggilnya ( llihat tulisanku“Who Are You, Christie?” tanya mba Soraya Haque…
) dan tidak lama hati kami melekat dengan sebuah persahabatan, dimana
mba Aya membantuku untuk penyembuhan dan pemulihanku sebagai insan pasca
stroke ( lihat tulisanku Dengan Kasih, Mba Soraya Haque Mampu Melakukan Semuanya ), Tuhan terus mempertemukan kami beberapa kali dalam 3 minggu ini.
Hari Minggu tanggal 12 Mei 2013 kemarin,
mba Aya datang ke rumahku. Sekalian mengundang Valentino dan mba Vema
untuk bercengkrama santai. Valentino memang meminta mba Aya sebagai icon
‘Internet Sehat dan Aman’ sesuai dengan kolaborasi antara IDKita
Kompasiana dengan Kemen Kominfo. Dan mba Vema sempat mengantarku ke
klinik mba Aya, minggu sebelumnya. Sehingga kami berencana kongkow2 di
rumahku.
Orang tuaku menyiapkan makan siang, dan
mba Aya pun membawa Soto Banjar dari restaurannya di Bintaro. Mba Vema
datang dengan keluarganya, mas Erri dengan ketiga anak2ny, Cita, Baby
dan Adel. Kami banyak bercerita tentang keluarga masing2, mama dan
anak2ku pun ikut bersenda gurau, sambil makan siang …..
Pembicaraanpun terus berlanjut sampai
bercerita bahwa akun Facebooknya yang katanya 3 akun, salah satunya di
‘hack’ oleh seseorang. Dan ada beberapa akun ‘Soraya Haque’ palsu yang
lain. 2 akun Facebooknya, sepertinya masih aman dengan ‘friends’ Cuma
ratusan saja, tetapi yang sudah berpindh tangan, ‘friendsnya sampai
ribuan! Pasti itu yang dicuri! Valentino sudah ‘add friends’ untuk bisa
melihat apa yang ‘Sorya Haque palsu’ lakukan tetapi belum di ‘accept’.
Bagitu juga tentang Twiteer nya. Mba Aya TIDAK PERNAH MEMPUNYAI AKUN TWITEER, tetapi ada beberapa akun dengan nama ‘Soraya Haque’…..
Semua akun Twiteer mba Aya itu palsu! Karena dia tidak mempunyai akun Twiteer!
Bahkan Wiipedia tentang mba Aya pun
bisa direvisi, dan langsung sesuai dari mba Aya sendiri. Valentino,
memberikan contoh untuk merevisi Wikipedia, dengan aturannya ……
Sama dengan aku, mba Aya termasuk
‘gaptek’. Kami hanya user saja, sama sekali tidak mampu untuk ‘mencari
tahu’. Sehingga ketika mba Aya tahu bahwa Valentino adalah sebagai
‘pakar teknologi’ serta merta dia minta tolong untuk mengembalikan akun
Facebooknya. Dan Valentino pun menyetujuinya.
Langsung saja beraksi, hihihi ….. walau
dengan tatapan mata kosong karena tidak mangerti, aku dan mba Aya
melihat apa yang Valentino lakukan untuk berjuang mengambil akun
Facebook mba Aya dari si hacker. Mula2 Valentino menanyakan email mba
aya, dan dia harus menelpon anaknya.
Setelah itu dengan ‘gampangnya’,
beberapa meni6 kemudian email mba Aya langsung terambil kembali! Sambil
tertawa Valentino berkata,
“Pantesan saja emailnya gampang di ‘curi’, mba Aya. Lahhh wong passwordnya saja sangat gampang ditebak!”
Karuan saja Valentino ‘menguliahi’ kami
untuk tidak gampang2 membuat password. Nama keluarga adalah yang paling
mudah tertebak! Apalagi hanya 1 kata! Cari password yang tidak terpikir
orang lain tahu, bisa jusa dengan mengkombinasiakan angka dan huruf
besar!
Valentino banyak memberikan masukan2
bagi kami semua, tentang ‘Internet Sehat dan Aman’. Khusus untuk
Facebook, mereka memberikan sebuah ‘kemudahan’ untuk public figur, untuk
langsung melapor jika ada seseorang yang namanya sama dengan public
figur, tetapi tidak boleh memposting foto2 ( apalagi foto profilenya )
yang sama. Misalnya, nama Soraya Haque kemungkinan namanya sama, tetapi
pasti fotonya berbeda, kan?
Apalagi jika akunnya memang sudah
diambil. Laporan2 si pemilik akun ( apalagi public figure ), akan masuk
diFacebook dan Facebook akan langsung menutup akun palsu, sepangjang si
pemilik akun bisa memberikan bukti2 otentik, yaitu dengan kartu
identitas dirinya!
Begitu juga akun di Twiteer. Beberapa
nama Soraya Haque adalah BUKAN Soraya Haque! Dia tidak pernah mempunyai
akun di Twiteer! Dan Valentino mengatakan bahwa baik Facebook atau
Twiteer mempunyai fasilitas khusus untuk melapor dan menutup akun2 palsu
tersebut!
Namaya juga gaptek, aku dan mba Aya
terus mengangguk2 sambuk mencatat di otak, bahwa ini merupakan sebuah
pembelajaran, bahwa sekarang sudah ada UU dunia maya. Bahwa semua
‘dunia’ pasti ada sisi positif dan ada juga sisi negatifnya. Masalanya,
apakah kita tahu bahwa kita si pemilik akun, bisa melapor? Atau apakan
kita mau tahu bahwa jika kita tidak melapor, akan berdampak buruk bagi
banyak orang? Atau apakah kita sama sekali tidak peduli, jika akunya di
‘hack’, sebodo amat, bikin saja yang baru?
Bayangkan, jika seorang Soraya Haque
dengagn figure yang cantik, anggun dan pintar, dicintai oleh keluarganya
serta mencintai sahabat2nya dan sangat bertanggung jawab dengagn
hidupnya, tetapi menuliskan kata2 update di statusnya, “Saya hanya mau berteman dengan sesama artis” ….. pastilah namanya akan dicap sombong! Atau tiba2 dia men-twit dengan kata2, “Saya setuju poligami” …… wah, pasti akan pro-kontra dan bisa saling baku hantam …..
Valentino mengajarkan, untuk mba Aya
bisa memberikan laporannya untuk memberi pembelajaran kepada penjahat2
di dunia maya. Mba Aya memberikan KTP nya untuk di scan dan di kirim ke
Facebook. Dan sambil berkata2 demikian, Valentino mengingatkan bahwa
jika teman2 mba Aya sesama public figure yang akun media sosialnya di
‘hack’ laporka saja dan mereka akn ‘membersihkan’ akun2 palsu itu ……
Siang itu, suasana di rumahku memang
ramai, walau hawa panas terasa menyengat. Tetapi sebuah pembelajaran
baru, khususnya untuk mba Aya, membuat kami berpikir, bahwa program
‘Internet Sehat dan Aman’ memang harus terus di fokuskan, apalagi untuk
anak2 dan remaja. Bagi kami orang dewasapun, bisa ‘ketakutan’ dengan
penjahat2 seperti itu, bagaimana dengan anak2 dan remaja yang belum
mengerti, bahwa si penjahat di depan mata nya pun, mereka belum tahu!
Dan selanjutnya, mba Aya mempercayakan
Valentino untuk ‘menjaga’ dan membersihkan akun2 nya di dunia maya,
seperti Valentino menjagaku …..
Catatan :
Akun palsu mba Aya yang baru terdeteksi
adalah Twiteer. Akun Facebooknya sedang diperbaiki oleh Valentino dan
sudah dilaporkan ke Facebook pusat.
Tags: Internet
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Akun Soraya Haque Itu Palsu!”
Posting Komentar