Rabu, 03 April 2013
Bedah Buku Online - Radio Edukasi Pustekkom : “Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit”
Rabu, 03 April 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tags:
Buku
Sebenarnya, kegiatan ini sudah cukup
lama. Tetapi karena kompasiana sedang dalam perbaikan, berkali2 aku
tidak bisa posting. Pun jika bisa, waktunya ( jam ) tidak sesuai,
sehingga artikel ini tidak ada di mana2, kecuali di lapakku, sehingga
tidak ada yang baca. Dan akhirnya aku delete …..
***
Dengan adanya kerja sama antara IDKita
Kompasiana dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk ‘Internet
Sehat dan Aman’ lewat Radio Edukasi Pustekkom, setiap hari Selasa dan
Kamis, kami mengadakan siaran. Jika setiap Selasa, temanya adalah
‘Internet Sehat dan Aman’ untuk sosialisasi kepada orang tua dan guru,
tetapi setiap hari Kamis, kami memberikan beberapa tema untuk bisa
mengedukasi dalam kreatifitas dan inovasi untuk sebuah inspirasi.
Dalam acara dan program ‘Bunda Pintar’,
kali ini dan juga sering kali IDKita Kompasiana membawa banyak nara
sumber. Pernah berdiskusi dengan Kemen Kominfo tentang kreatifitas
filateli bagi anak2 dan remaja, dengan Kasubdit Bidang Prangko dan
Filateli, Bapak Yohanes Widyawan. Bahwa salah satu kreatifitas bagi
anak2 dan remaja adalah mulai untuk mencintai lingkungan dan negara
melalui prangko.
Yang sering, IDKita Kompasiana membawa penulis2 Kompasianer, yang sudah menerbitkan buku, dalam acara “Bedah Buku Online”.
Bahwa Bedah Buku bukan hanya bisa secara manual, duduk di depan dengan
banyak orang untuk ‘membedah buku’. Karena untuk membedah sebuah buku,
tidak sebentar dan harus mengundang banyak orang, serta persiapan yang
cukup matang.
Tetapi dengan membedah buku secara online, si penulis buku
hanya ‘membawa diri’ dan bukunya, berbicara dan berdiskusi di depan
mike radio dengan dan ‘host’ akan bertanya jawab dengan nara sumber. Dan
pendengar di buka kesempatan untuk tanya jawab dengan nara sumber,
melalui SMS ataupun lewat telepon.
Hari Kamis tanggal 21 Maret 2013 ini,
aku mendapt giliran untuk membedah bukuku, “Ketika Tuhan Mengizinkan Aku
Sakit”. Sebuah buku kesaksianku tentang stroke, yang menyerangku
tanggal 8 Januari 2010 di San Francisco, sekitar 3 tahun lalu. Yang
membuat aku menjadi seorang perempuan lumpuh separuh tubuh sebelah
kanan, dan menjadikan aku sebagai seorang ‘Stroke Survivor’ ( lihat
tulisanku Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan ‘Berteman’ dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan…( Bagian 1 )
Yang menariknya adalah, bahwa banyak
pembaca memberi ‘penghargaan’ tentang buku ini, sebagai hasil tulisan
yang sangat menginspirasi bagi banyak orang. Walau aku tidak mengerti,
Puji Tuhan aku mampu tetap berkarya walau tetap dalam keterbatasan …..
Di awal acara “Bedah Buku Online” ini,
mba Astrid bertanya tentang awal mula, mengapa buku ini diterbitkan. Dan
Valentino lah yang menjawabnya. Bahwa buku ini merupakan ’surprise’
untukku. Aku tidak bisa membayangkan bahwa aku menulis sebuah buku.
Sebuah kesaksian tentang sakitku, dari awal aku terserang stroke,
terapi2 awal untuk bisa mulai berbicara dan bergerak, mencoba untuk
menulis dengan tangan kiri dan berkegiatan hanya dengan sepruh tubuh,
pelatihan2 untuk aku ‘belajar hidup’, belajar bekerja.
Aku juga
menceritaan tentang perasaanku, kegamanganku dengan keterbatasanku,
kepasrahanku kepada Tuhan serta juga bagaimana aku bisa tetap bertahan
hidup dalam lingkunganku serta bagaimana aku tetap bisa bekerja dengan
baik untuk membiayai anak2ku …… Sebuah buku kesaksian dari seorang
kekasih dan sahabatku ……
***
Aku duduk di sebuah kursi tinggi, sebuah
kursi seperti kursi bar, dan aku tidak bisa menaikinya. Sebenarnya, aku
sudah disiapkan mike dengan aku duduk di sofa dan bisa duduk nyaman
bersandar, tetapi aku ingin mengikuti kebiasaan2 disana, sehingga aku
tetap duduk di kursi tinggi. Valentino yang membopong aku untuk duduk
dan jga menurunkan aku setelah selesai.
Cerita tentang itu, lain lagi. Bahwa aku
tetap berusaha untuk tidak ‘eksklusif’. Sebagai seorang stroke survivor
dengan lumpuh separuh tubuh sebelah kanan, aku tetap berusaha untuk
tidak ‘lain daripada yang lain’. Aku tetap ingin orang lain menganggap
aku sebagai ‘orang normal’, walau tetap saja secara fisik dalam
bergerak, aku sagat berbeda dengan orang kebanytakkan ……
Ini membuktikan seperti di buku aku itu,
bahwa aku tidak pernah ‘marah’ kepada Tuhan. Bahwa aku tetap berserah
pada NYA, percata pada NYA serta berharap kepada NYA untuk
kesembuhanku.Dengan aku tidak pernah ‘marah’ kepada Tuhan, hatiku benar2
nyaman. Sehingga, kata orang wajahku tetap berseri2, dan selalu
tersenyum dalam menghadapi segala macam rintangan hidup.
Seperti yang aku contohnya kepada teman2
di Radio Edukasi ini disana waktu itu, jika aku sedang di tempat duduk
tinggi itu, dan aku tiba2 ingin ke toilet dan tidak ada yang menolongku,
aku akan berteriak untuk diturunkan dan minta diantar ke toilet.
Mengapa? Ya, karena aku memang belum bisa melakukannya! Aku membutuhkan
bantuan dari orang lain, secara tubuhku hanya ½ normal …..
Tetapi walau demikian, aku tetap tersenyum, tetap percaya diri dengan keterbatasanku. Dan itu benar2 membuktikan, bahwa apapun
yang terjadi kepadaku, aku selalu mengucap syukur kepada NYA. Karena
dengan selalu dan terus mengucap syukur, hidupku semakin bermakna dan
Tuhan akan terus berjalan di sisi ku sebagai sahabat yang mengasihiku
serta Tiang Awan NYA terus membuka jalanku menuju masa depanku yang
gilang gemilang …..
Terima kasih Tuhanku … buku ini sudah menjadi bagian untuk aku terus bersaksi dalam nama Tuhan …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Bedah Buku Online - Radio Edukasi Pustekkom : “Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit””
Posting Komentar