Rabu, 03 April 2013

Bedah Buku Online - Radio Edukasi Pustekkom : “Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit”



By Christie Damayanti

13649838851311816994
Dokumen Pribadi

Sebenarnya, kegiatan ini sudah cukup lama. Tetapi karena kompasiana sedang dalam perbaikan, berkali2 aku tidak bisa posting. Pun jika bisa, waktunya ( jam ) tidak sesuai, sehingga artikel ini tidak ada di mana2, kecuali di lapakku, sehingga tidak ada yang baca. Dan akhirnya aku delete …..

***
Dengan adanya kerja sama antara IDKita Kompasiana dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk ‘Internet Sehat dan Aman’ lewat Radio Edukasi Pustekkom, setiap hari Selasa dan Kamis, kami mengadakan siaran. Jika setiap Selasa, temanya adalah ‘Internet Sehat dan Aman’ untuk sosialisasi kepada orang tua dan guru, tetapi setiap hari Kamis, kami memberikan beberapa tema untuk bisa mengedukasi dalam kreatifitas dan inovasi untuk sebuah inspirasi.

Dalam acara dan program ‘Bunda Pintar’, kali ini dan juga sering kali IDKita Kompasiana membawa banyak nara sumber. Pernah berdiskusi dengan Kemen Kominfo tentang kreatifitas filateli bagi anak2 dan remaja, dengan Kasubdit Bidang Prangko dan Filateli, Bapak Yohanes Widyawan. Bahwa salah satu kreatifitas bagi anak2 dan remaja adalah mulai untuk mencintai lingkungan dan negara melalui prangko.

Yang sering, IDKita Kompasiana membawa penulis2 Kompasianer, yang sudah menerbitkan buku, dalam acara “Bedah Buku Online”. Bahwa Bedah Buku bukan hanya bisa secara manual, duduk di depan dengan banyak orang untuk ‘membedah buku’. Karena untuk membedah sebuah buku, tidak sebentar dan harus mengundang banyak orang, serta persiapan yang cukup matang. 

Tetapi dengan membedah buku secara online, si penulis buku hanya ‘membawa diri’ dan bukunya, berbicara dan berdiskusi di depan mike radio dengan dan ‘host’ akan bertanya jawab dengan nara sumber. Dan pendengar di buka kesempatan untuk tanya jawab dengan nara sumber, melalui SMS ataupun lewat telepon.

1364983988416112810
1364984075962207690

Hari Kamis tanggal 21 Maret 2013 ini, aku mendapt giliran untuk membedah bukuku, “Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit”. Sebuah buku kesaksianku tentang stroke, yang menyerangku tanggal 8 Januari 2010 di San Francisco, sekitar 3 tahun lalu. Yang membuat aku menjadi seorang perempuan lumpuh separuh tubuh sebelah kanan, dan menjadikan aku sebagai seorang ‘Stroke Survivor’ ( lihat tulisanku Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan ‘Berteman’ dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan…( Bagian 1 )

Yang menariknya adalah, bahwa banyak pembaca memberi ‘penghargaan’ tentang buku ini, sebagai hasil tulisan yang sangat menginspirasi bagi banyak orang. Walau aku tidak mengerti, Puji Tuhan aku mampu tetap berkarya walau tetap dalam keterbatasan …..

Di awal acara “Bedah Buku Online” ini, mba Astrid bertanya tentang awal mula, mengapa buku ini diterbitkan. Dan Valentino lah yang menjawabnya. Bahwa buku ini merupakan ’surprise’ untukku. Aku tidak bisa membayangkan bahwa aku menulis sebuah buku. Sebuah kesaksian tentang sakitku, dari awal aku terserang stroke, terapi2 awal untuk bisa mulai berbicara dan bergerak, mencoba untuk menulis dengan tangan kiri dan berkegiatan hanya dengan sepruh tubuh, pelatihan2 untuk aku ‘belajar hidup’, belajar bekerja. 

Aku juga menceritaan tentang perasaanku, kegamanganku dengan keterbatasanku, kepasrahanku kepada Tuhan serta juga bagaimana aku bisa tetap bertahan hidup dalam lingkunganku serta bagaimana aku tetap bisa bekerja dengan baik untuk membiayai anak2ku …… Sebuah buku kesaksian dari seorang kekasih dan sahabatku ……

***
Aku duduk di sebuah kursi tinggi, sebuah kursi seperti kursi bar, dan aku tidak bisa menaikinya. Sebenarnya, aku sudah disiapkan mike dengan aku duduk di sofa dan bisa duduk nyaman bersandar, tetapi aku ingin mengikuti kebiasaan2 disana, sehingga aku tetap duduk di kursi tinggi. Valentino yang membopong aku untuk duduk dan jga menurunkan aku setelah selesai.

Cerita tentang itu, lain lagi. Bahwa aku tetap berusaha untuk tidak ‘eksklusif’. Sebagai seorang stroke survivor dengan lumpuh separuh tubuh sebelah kanan, aku tetap berusaha untuk tidak  ‘lain daripada yang lain’. Aku tetap ingin orang lain menganggap aku sebagai ‘orang normal’, walau tetap saja secara fisik dalam bergerak, aku sagat berbeda dengan orang kebanytakkan ……

Ini membuktikan seperti di buku aku itu, bahwa aku tidak pernah ‘marah’ kepada Tuhan. Bahwa aku tetap berserah pada NYA, percata pada NYA serta berharap kepada NYA untuk kesembuhanku.Dengan aku tidak pernah ‘marah’ kepada Tuhan, hatiku benar2 nyaman. Sehingga, kata orang wajahku tetap berseri2, dan selalu tersenyum dalam menghadapi segala macam rintangan hidup.

Seperti yang aku contohnya kepada teman2 di Radio Edukasi ini disana waktu itu, jika aku sedang di tempat duduk tinggi itu, dan aku tiba2 ingin ke toilet dan tidak ada yang menolongku, aku akan berteriak untuk diturunkan dan minta diantar ke toilet. Mengapa? Ya, karena aku memang belum bisa melakukannya! Aku membutuhkan bantuan dari orang lain, secara tubuhku hanya ½ normal …..
Tetapi walau demikian, aku tetap tersenyum, tetap percaya diri dengan keterbatasanku. Dan itu benar2 membuktikan, bahwa apapun yang terjadi kepadaku, aku selalu mengucap syukur kepada NYA. Karena dengan selalu dan terus mengucap syukur, hidupku semakin bermakna dan Tuhan akan terus berjalan di sisi ku sebagai sahabat yang mengasihiku serta Tiang Awan NYA terus membuka jalanku menuju masa depanku yang gilang gemilang …..

Terima kasih Tuhanku … buku ini sudah menjadi bagian untuk aku terus bersaksi dalam nama Tuhan …..

1364984118975090069

Tags:

0 Responses to “Bedah Buku Online - Radio Edukasi Pustekkom : “Ketika Tuhan Mengizinkan Aku Sakit””

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks