Sabtu, 16 Maret 2013
Kisah Sekotak Nasi Untukku dari Papa …..
Sabtu, 16 Maret 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Banyak sekali kenangan tentabg papa.
Semua benar2 menginspirasi hidupku. Papa sungguh luar biasa, sebagai
papa dan kepala rumah tangga, dan beliau sungguh2 mengamalkan kasih,
seperti Yesus. Aku melihat, papa adalah Yesus …..
Ini sedikit cerita, betapa papa sangat
peduli dengan keluarganya, hingga beliau seharian mencari makanan untuk
aku, putri terkasih …..
***
Ketika pertama kali kami ke Amerika, tahun 1983 kami sempat bermalam di
Honolulu, Hawaii, perjalanan pulang dari Los Angeles ke Jakarta. Kami
bermalam selama 4 hari disana, di Hotel Princess Kailoyani, dekat
Internasional Market, di hampir pusat kota Honolulu, Hawaii.
Ke Amerika tahun itu adalah pertama kali
aku dan adik2ku berlibur, jauh dari Indonesia, yang makanan utamanya
bukan nasi. Dimana waktu itu belum banyak restauran yang menjual nasi (
kalau kesana sekarang, disetiap pojok Jalan pun ada nasi ). Dan dulu aku
sama sekali tidak doyan roti. Sehingga setelah kami bersenang2 di
Amerika daratan beberapa minggu, aku mulai tidak mau makan jika tidak
ada yang menjual nasi …..
Ketika di hari pertama di Honolulu, aku
ingat betul, jam makan siang aku ngambek! Waktu itu aku masih kelas 1
SMP dan aku sedang kelaparan. Sungguh, aku ingat betul. Perutku
keruyukan, karena dari pagi tidak makan, karena lagi tidak ada nasi!
Sehingga, sesaat kami bergegas mencari restauran untuk makan siang, aku
jatuh terduduk di bangku taman karena lemas …..
“Pa, aku lapar! Tapi mending aku ga makan kalau ga ada nasi!”, rengekku kepada papa …..
Papa mengusap kepalaku, dan beliau mengatakan untuk kita tidak beranjak dari tempat itu. Papa hendak mencari nasi …..
Adik2ku dan mama sih tidak masalah,
mereka bisa dan suka makan roti, tetapi aku tidak! Setelah beberapa
minggu di Amerika daratan, aku benar2 muak dan muntah, terus makan roti
….. Aaahhh … Mungkin aku memang anak manja …..
Aku duduk di bangku taman, sambil memegangi perutku … Melilit, kelaparan ….. Tetapi adik2ku tertawa2 sambil makan roti.
“Duh, papa kemana ya? Mana nasiku?”
ementara kata papa setelah datang,
beliau berkeliling, perputar2 ke se-antero mall serta Internasinal
Market untuk mencari nasi … Jika sekarang, paling tidak di food-court
pasti ada 3-5 restauran China yang pasti menjual nasi …..
Nasi ….. Ooooo, nasi …..
Hampir jam 3 sore, papa kembali ketempat
kami menungg nasi. Adik2ku dan mama sudah kenyang. Hanya aku yang
meringis dan kelaparan. Papa membawa beberapa kotak plastik nasi goreng,
yang ditemukannya di Pantai Waikiki ( Waikiki Beach ), sekitar beberapa
kilometer dari tempat kami menunggu. Dan aku ingat, betapa wajah papa
cape, berpeluh tetapi terlihat bahagia, ketika aku merebut nasi goreng
dari tangannya dan langsung aku menyantapnya …..
Pengalaman ini sungguh berkesan untukku.
Ketika kita semua lapar, termasuk papa, dan aku ngambek karena tidak
mau roti dan hanya mau nasi, papa dengan kasihnya mencarikan nasi
untukku, tanpa keluh, tanpa kesah dan tanpa marah ….. Senyumnya tetap
tersungging, ketika aku merengek, dan mengusap kepalaku ketika beliau
cepat mencari nasi untukku ….. Aaahhh, papa …..
Dan ketika aku menyantap nasi goreng
itu, tatapan mata papa sangat teduh dan sedikit terlihat titik air di
matanya karena melihat aku makan dengan rakus, karena lapar. Dan
sementara itu, papa menunggu aku menyelesaikan makanku dan beliau mulai
menyantap nasi gorengnya sendiri …..
Papa yang sangat luar biasa! Papa yang
mempunyai hati yang selembut kapas, hati selembut Yesus, dan papa yang
selalu mengasihi keluarganya. Dan untukku, papa adalah matahariku, yang
selalu menyinari hatiku. Seperti Tiang Awan Tuhan yang menerangi dunia
….
Tidak putus2nya aku berdoa, untuk kebahagiaan papa, tetapi aku sangat yakin bahwa papa sudah berbahagia di sisi Yesus …..
***
Terima kasih, papa, untuk kasihmu yang sangat tulus … Seperti Yesus,
yang mengasihi dunia ini, dan papa merupakan pancaran kasih Yesus, bagi
ku, keluargaku dan bagi banyak orang …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Kisah Sekotak Nasi Untukku dari Papa …..”
Posting Komentar