Rabu, 27 Februari 2013
Upayaku Dalam Penyembuhanku Melawan Stroke …..
Rabu, 27 Februari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tuhan memang sangat sempurna. Tidak akan
ada manusia yang bisa menyamai NYA. Termasuk dunia kedokteran. Bahwa
dunia kedokteran, selalu bertumbuh tetapi belum ada atau tepatnya, TIDAK
AKAN ADA yang bisa menyamai Tuhan dalam penyembuhan! Tuhan adalah
dokter yang sempurna!
Seperti ku, sebagai insan pasca stroke.
Secara medis, semua dokter2ku sewaktu aku masik di Amerika mengatakan
bahwa aku tidak akan bisa bangun, berdiri dan berjalan lagi. Aku hanya
mampu untuk duduk di kursi roda. Dan bagaimana aku bisa bekerja lagi?
Itu adalah SECARA MEDIS, secara manusia!
Beruntung, aku sangat percaya dan
dibesarkan oleh keluarga yang sangat percaya bahwa Tuhan mampu untuk
berbuat yang kita tidak bisa perbuat. Dan aku sangat mempercayai itu,
sehingga lihat saja, apa yang sudah Tuhan lakukan dengan tubuh ½ lumpuh
sebelah kanan, seperti tubuh lumpuhku ini ….. Puji Tuhan …..
Saat ini menurutku, dunia kedokteran
belum bisa untuk menggantikan sel2 baru yang karena sakit atau
kecelakaan, sel2 tersebut mati. Karena stroke, aku mengalami ‘kecacatan’
yang memang mungkin tidak menetap, tetapi kondisiku sekarang ini
mengalami gangguan spastisitas otot, bicara agak tersendat, gangguan
gerak motorik yang ditimbulkan oleh rusaknya sel2 otakku.
Walau konsep
ini terus aku ‘patahkan’, bahwa dengan bantuan doa kepada Tuhan, bantuan
dokter2 serta terapistku serta kasih keluargaku, aku mampu tegap, terus
berusaha untuk mengembalikan ‘plastisitas’ otakku dengan terapi-terapi
yang berkesinambungan, yang aku lakukan ssejak 3 tahun lalu setelah aku
diserang stroke sampai sekarang …..
‘Cacat’ yang aku alami keran terserang
stroke sekarang ini, adalah agak berat dengan 20% otak kiriku pernah
terendam darah. Dengan tubuh kananku lumpuh, aku tetap bisa bersyukur
karena walau tubuh kananku lumpuh tetapi daya pikir dan daya juangku
tidak pernah lumpuh! Bicaraku memang masih tersendat apalagi jika aku
berkata2 cepat atau didera emosi tinggi, bicaraku akan hanya bisa
bergumam walau pikiranku tetap bisa jernih.
Kekakuan otot tubuh sebelah
kananku, aku rasakan agak berat dengan rasa kesemutanku sampai saat ini,
sehingga sungguh, secara fisik aku masih ‘berat’ untuk bergerak da
berkegiatan, walau sudah 3 tahun ……
Dari buku2 dan referensi2 serta
pertanyaan2ku kepda dokter2 serta terapisku, mereka mengatakan bahwa
kecacatan akibat stroke salah satunya bergantung kepada kcepatan
penanganan sebagai ‘golden periode ‘, luasnya otak yang terserang,
berapa banyak fungsi susunan saraf otak yang terkena serta masa
rehabilitasi setelah stroke.
Juga, keberhasilan dalam terapi dan
rehabilitasi tergantung kepada kerusakan otak itu sendiri termasuk
bergantung kepada semangat serta keinginan diri untuk sembuh, serta
pengertian dari orang2 terdekat dengagn si penderita.
Keinginan untuk sembuh penderita pasca
stroke seperti aku ini, sangat menentukan tepat atau tidak nya
penanganannya. Karena walau obat2 sudah diberikan, lalu terapi2 sudah
dilakukan tetapi si penderita tetap statis, hanya melakukan dengan
seadanya, otak pun tidak mau berbuat banyak! Sungguh, betapa besarnya
Kuasa Tuhan itu!
Jalan keluar yang paling baik sebelum
kterkena stroke, adalah pencegahan, untuk kita terhindar dari stroke,
ringan apalagi berat. Beberapa pencegahan stroke :
- Pencegahan Primordial
Yaitu pencegahaan kepada orang yang
belum mempunyai resiko2 terkena stroke. Seperti anak2 atau orang2 muda
atau dewasa yang masih sehat dan baru ‘bertumbuh’.
- Pencegahan Primer
Yaitu pencegahan kepada orang yang telah
mempunyai faktor2 resiko untuk terkena stroke, baik dari unsur gen atau
dari pola hidup dan makanan.
- Pencegahan Sekuder
Yaitu pencegahan kepada orang yang
pernah terserang stroke ( seperti aku sekarang ini ), untuk membatasi
apapun yang mempunyai faktor2 resiko.
Jika seseorang peduli dengan
kesehatannya, dan peduli dengan ‘apa yang tidak biasa’ dengan tubuhnya,
tentu mungkin aku tidak mengalami terserang stroke. Apalagi pola hidup
yang benar2 tidak menentu.
Seperti yang aku tuliskan pada artikel2 ku tentang stroke di link ini ‘Warning!’ Stroke Memang Sangat Mengerikan!, gejala2 stroke sudah aku alami dengan sering dan aku tetap tidak peduli dengan kesehatanku, yaitu :
- Kelemahan mendadak, kesemutan pada wajah, lengan dan kaki
- Tiba2 tidak atau susah untuk berbicara, atau kesulitan memahami kata2
- Penglihatan tidak jelas atau kabur, atau juga penglihatan berganda
- Sering pusing dan sakit kepala hebat, apalagi jika mendadak baru pernah dirasakan
- Kehilangan keseimbangan, apalagi disertai dengan gejala2 sebelumnya
Dan upaya2 penyembuhannya pun sudah aku
terangkan di artikel2ku. Bahwa konsep terapi semuanya adalah untuk
penyembuhan. Tetapi masing2 mempunyai metode2 khusus, sehingga antara 1
metode dengan metode yang lain sebaiknya jangan bercampur, karena stroke
itu adalah ‘penyakit otak ( pembuluh darah otak )’ sehingga otak akan
‘bingung’ jika kita mencampur metoda2 yang sedianya kita pikir akan
menjadi lebih cepat dan lebih baik untuk sembuh …..
Dalam terapi fisik, streching otot yang
lemah oleh terapist akan membuat tubuh kananku mampu untuk tegak
berdiri. Dan jika aku tidak terapi berhari2, tubuhku akan miring ke
sebelah kanan ( tubuh yang lumpuh ), dan jika aku harus bertahan untuk
menegakkan tubuh ku dengan sempurna, aku harus berkonsentrasi
sedemikian, sehingga energiku seakan habis untuk hanya sekedar duduk
tegak dan berdiri tegap ……
‘Kecacatan’ yang aku alami karena
terserang stroke 3 tahun lalu ini, tergolong berat. Mayoritasnya
menyerang syaraf motorik dan sensorik serta kesetimbangan ( syaraf otak
nomor 3, 5 dan 7 seperti di tulisanku ‘Brodmann Area’: Mengapa Panderita Stroke dan Metode Terapinya Bisa Berlainan?.
Kaki kananku memang bisa bergerak dan
bisa berjalan tetapi lambat dan sering telapak kaki kananku mengejang
dan setelah kegiatanku, mulai siang hari, kaki dan tanganku akan
membengkak dan ’sembuh’ jika aku sudah brbaring pada malam hari.
Tangan kananku belum mampu untuk
melakukan kegiatan, sama sekali. Jari2 tangan kananku baru mamp untuk
bergerak dengan sangat lambat, hanya untuk sekedar membuka dan
mengepalkan tanganku …..
Dan ‘rasa’ atau sensorik tubuh kananku, mungmkin sekarang sudah bisa merasakan sekitar 60% karena belum ada alat ukur sensorik.
Tubuh kananku benar2 lumpuh separuh.
Termasuk lidah serta tenggorokkan untuk menelan. Sehingga setelah aku
stroke, aku memang susah untuk menelan dan aku hanya bisa mengunyah di
dalam mulutku di sebelah kiri karena jika mengunyah di sebelah kanan,
aku akan mengeluarkan air liur dan menetes di sebelah kanan mulutku,
tanpa aku sadari …..
Belum lagi, rasa makanan yang dulu aku
sangat sukati, tetapi pada kenyataannya sekarang, aku tidak suka makanan
itu lagi, karena sensor rasa yang ada di lidah, juga separuh lumpuh,
sehingga rasa makanan separuh tidak enak …..
Walau demikian, aku tetap semangat dan
terus berusaha. Dan dengan kasih dari keluarga serta doa kepada Tuhan,
dengan keterbatasanku yang sekarangpun sangat ‘menyiksa’ diriku, aku
tetap kokoh berdiri, seakan tidak terjadi apa2 padaku …..
Tuhan bersertaku dan kita semua!
Dengan daya upayaku, sekarang aku tetap bisa berkarya, walau aku dalam keterbatasan ……
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Upayaku Dalam Penyembuhanku Melawan Stroke …..”
Posting Komentar