Rabu, 20 Februari 2013
Komitmen Untuk Menghindari Faktor Resiko Serangan Stroke ….
Rabu, 20 Februari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Ketika kita mulai menyadari bahwa stroke
adalah sebuah penyakit yang DAPAT dicegah, yaitu dengan mengendalikan
faktor2 resikonya, kita harus benar2 berkomintmen untuk mengurangi
faktor2 tersebut. Dan setiap faktor resiko bisa membangun faktor2 resiko
baru untuk masing2 dari kita. Artinya, ketika kita kebiasaan merokok,
lingkungan kita akan tercemar asap rokok. Asap kan tidak bisa dicegah,
mau kemanapun? Sehingga, asap rokok yang tersebar, membuat faktor2
resiko baru untuk kita sendiri ( si perokok pun akan menghisap asapnya,
menjadi berlipat ganda racunnya ) serta lingkungan kita, orang2 yang
terdekat dengan si perokok, yaitu keluarganya …..
Dalam program reabilitasi untuk
pencegahan dan ‘melawan’ stroke, biasanya dokter atau terapist akan
meminta ita untuk mengurangi dan membuat beberapa perubahan pola hidup
kita. Seperti yang sselalu disarankan oleh dokter2 aau terapist2, yaitu
mengubahcdiet untuk mengurangi pola makan yang sembarangan, meminta
untuk mulai mengurangi bahkan mmberhentikan merokok, mengobati penyakit2
dasar serta mengubah pola vitamin, atau juga berusaha untuk menghindari
faktor stres, walau memang sangat tidak mudah. Juga mulai untuk
‘bergerak’,atau berolah raga, jangan hanya duduk di belakang meja saja,
sebagai eksekutf …..
Faktor2 resiko ini, semakin lama akan
semakin ‘menebal’ dengan perjalanan usia kita. Maksudnya, ketika kita
masih muda, faktor2 resiko ini masih ‘tipis’ tetapi ketika umur kita
sudah diatas 40 tahun, dokter sudah selalu menyarankan untuk secara
periodik memeriksaan diri kita, sehingga faktor2 resiko tersebut
setidaknya, bisa dicegah dan tertangani.
Pencegahan2 utama adalah dengan
mempertahankan pola makan yang tidak boleh sembarangan, istirahat cukup (
biasanya pada eksekutif muda akan menunda tidur hanya untuk membaca
jurnal bisnis atau meneruskan pekerjaannya yang memang bertumpuk ),
hindari stres, mengurangi merokok, minum beralkohol atau malas berolah
raga.
Untuk mencegah stroke, memang tidak
mudah! Sekali lagi, HARUS ADA KOMITMEN! Dengan hidup ‘lebih satai’ serta
menjaga pola hidup yang disarankan dokter dan terapist, merupakan
dianggap sebagai modifikasi faktor resiko. Dokter pun akan bisa memantau
kita, dan mungkinjuga dokter memberikan vitamin2 atau obat2an yang
dianggap perlu, seperti obat2 penurun tekanan darah tinggi (hipertensi )
atau penurun kolesterol.
Yang selalu diminta untuk menghindari :
1. Merokok
2. Minuman beralkohol
3. Kegemukan / obesitas
4. Workoholic dan stres
Yang selalu diminta untuk mengurangi :
1. Makanan kolesterol yang berlebihan
2. Makanan yang mengandung lemak yang berlebihan
3. Konsumsi garam yang berlebihan
Yang selalu diminta untuk menambah :
1. Memulai untuk bergerak atau berolah-raga, sehingga tubuh tidak diam yang bisa berakibat sirkulasi darah terhambat
2. Memulai untuk memakan lebih banyak sayur2an dan buah2an
Yang selalu diminta untuk mengontrol dan mengendalikan :
1. Konsumsi makanan yang seimbang
2. Penyakit2 beresiko tinggi, seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus dan penyakit jantung
3. Berolah-raga setiap hari, mungkin hanya dengan berlari2 kecil tiap hari, akan mengurangi faktor2 resiko
Jika tubuh kita sudah tidak mampu untuk
merubah dalam mengendalikan faktor resiko ( biasanya yang berhubungan
dengan penyakit ), maka dokter akan memberikan obat2 untuk mengurang
makin meluasnya penyakit2 dalam tubuh kita, serta mengurangi faktor
resiko. Obat itu pun sebaiknya dikurangi, walau jika memnag dibutuhkan,
obat akan diberikan setelah pemeriksaan penyakit pada taraf lebih
detail.
Biasanya memang penyakit2 yang
mengandung faktor resiko stroke adalah hipertensi, diabetes dan penyakit
jantung. Dan untuk perawatannya, kita diminta datang memeriksakan diri
kita sebulan sekali, sambil dokter melihat apakah obat2 yang kita
konsumsi, bermasalah atau bisa untuk mengurangi obat, bahkan bisa
menambah obat, jika penyakit kita bertambah berat!
Ketika kita berada dalam stres yang
berlebihan, menuju depresi serta terus dilandasi kegelisahan berat,
walau faktor resiko kita masih dalam taraf wajar, berhati2lah. Karena
ketika jantung kita memompa dengan keras karena stres dan depresi berat,
tekanan darah akan naik, terus naik, sehingga pemmbuluh darah kita
pecah, dan lelehan darah akan menggenangi otak kita, seperti yang aku
alami.
Ketika semuanya sepertinya terkendali, tetapi pola hidup ku yang
tidak teratur serta obat2anku yang sering tidak aku minum, tekanan
darahku meninggi, dan secara mendadak jam 3 pagi, pembuluh darah otak kiriku
pecah dan genangan darah melebar hingga 20% menutupi otak kiriku …..
***
Dalam hidup, kita memang harus selalu
berkomitmen dengagn keadaan apapun. Berkomitmen untuk yang lebih baik,
pastilah akan mengurangi permasalahan dalam hidup kita. Salah satunya
adalah berkomitmen untuk hidup lebih sehat. Dan dalam komitmen hidup
sehat, terkandung cerita keinginan mengurangi faktor resiko melawan
stroke.
Dengan membaca artikel ‘Warning!’ Stroke Memang Sangat Mengerikan!, sekali
lagi, stroke memang mengerikan! Sehingga, selagi bisa tetaplah
menghindari apa yang kita sebut dengan faktor resiko penyakit stroe,
untuk kita tidak mengalami serangan stroke, yang akan membawa dampak
berat, bagi tubuh kita …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Komitmen Untuk Menghindari Faktor Resiko Serangan Stroke ….”
Posting Komentar