Jumat, 06 Juli 2012
‘Fishball Noodle’: Kuliner Singapore dengan Rasa Tradisional yang Kental
Jumat, 06 Juli 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Makanan yang paling enak adalah makanan di negeri sendiri, benerrrr !! Suerrrrr !!! Setiap kali aku ke banyak negara, aku selalu mencoba makanan asli negara tersebut. Pun, jika mencoba Chinese Food di Chinatown nya, rasanya tetap saja Chinese Food di Indonesia yang paling enak! Percaya deh, bumbu2 Indonesia ‘melabrak’ semua bumbu2 dunia! Makanya, mungkin itulah sebabnya, rempah2 Indonesia dahulu sampai sekarang, dicari di seluruh dunia …..
Jika di Asia, rempah2 Asia memang masih sangat terasa di makanan2nya, baik di Singapore, Malaysia, Filipina atau Jepang, walaupun tidak sama. Mungkinkah karena tanahnya untuk tumbuhnya buah, akar dan daun untuk rempah2 tidak sama? Rempah2 Asia, khususnya Indonesia, banyak dicari di seluruh dunia. Ketika ke Amerika, hampir semua kota mempunyai beberapa ’supermarket Asia’. Dan boleh percaya ( karena aku sering kesana dan rumah adikku dekat dengan ’supermarket Asia’ ), bule2 Amerika lebih memilih bumbu2 dan rempah Indonesia dibanding dengan negara2 Asia yang lainnya, bahkan bumbu2 China atau Hongkong. Apalagi untuk mie instan! Sering habis jika kita ingin membelinya.
Kata mereka, “Mie instan Indonesia rasanya berbeda dengan mie2 yang lain” …
Hehehe, untukku memang benar! Mie2 yang lain rasanya hambar …..
Ketika kami ke sebuah negara, hari pertama makanannya pasti ingin mencoba yang spesifik dari negara atau tempat tersebut. Dan karena Singapore memang salah satu negara yang makanannya juga enak di samping China / Hongkong, Vietnam dan Jepang, kami antusias untuk mencari berbagai makanan2 untuk kami makan. Uh ….., kalau makanan barat sih, jujur aku tidak suka, walau aku tetap bisa makanan semuanya karena aku memang mengandalkan ‘perut’ ( makanan ) untuk energi ku dalam berwisata, tidak pernah minum vitamin. Dan aku adalah avonturir, baik dalam survey, belanja dan makanan …..
1 - 2 hari sih, ok-ok saja. Di banyak foodcourt atau restauran di Singapore, menu makan siang dan malam, lebih di dominasi oleh mie. Nasi biasanya adalah nasi gurih / hainam. Pun mie nya hanya mie kuah. Jika ada mie goreng, bukan di goreng tetapi tetap di rebus dengan bumbu2 yang dicampur seperti membuat mie instan di Indonesia. Mie goreng tersebut di hidangkan dengan kuahnya. Alhasil, ketika mie goreng itu kita makan dan kuahnya dicampur, sama saja dengan mie rebus, hihihi …..
Karena hotel kami, Hotel Robertson Quay hanya beberapa puluh meter dari Clarke Quay di Circulair Quay dan Central Quay Mall berada tepat di seberang sungai Singapore, menu favorite makanan malam kami ada di sebuah kedai foodcourt di mall tersebut. Sungguh, sudah kami coba di beberapa kedai, tetapi kedai yang ‘ini’ merupakan favorite kami!
Pemilik kedai ini adalah anak beranak. Papanya berumur sekitar 60an, meracik bumbu dan memasak, dan anaknya sekitar berumur 25an yang memasarkannya ( sering berteriak2 ), menyajikan, dan memegang keuangannya. Mereka dibantu oleh keluarganya yang lain sebagai yang bersih2 merangkap membersihkan meja jika sudah selesai makan.
Si papa yang meracik dan memasak makanan, dan si anak yang menata dan menyajikan di atas meja atau untuk dibawa pulang.
Rutinitas bagi kedai ini, yang menyediakan menu favorite, Fishball Noodle …..
Pertama kali, kai mencoba makanan ini karena baunya mengundang selera. ‘Bakso Singapore’, begitu Michelle menyebutnya, ternyata setiap menu, rasanya tidak sama. Walau kuahnya sama, bumbu2nya sama sekali berbeda untuk yang berada di mangkok mie nya.
Selain menu mie, banyak juga menu2 gorengan, tetapi hampir semua bahan metahnya berasal dari laut. Dan ikan adalah favorite utamanya.
Favoriteku, kwetiau goreng dan bakso ikan dan mie goreng dengan pangsit ikan, jamur dan daging giling sapi ….. hhhmmmmmm, yummmyyyyyyyy ……..
Menu2 gorengan yang lain, hampir semuanya berasal dari laut
Rasa makanannya, jujur, tidak seenak bakso ikan di Jakarta. Tetapi ini memang baksa ikan khas Singaporean, dan di Jakaarta,di restauran2 Singapore, ternyata ada mie bakso ikan dengan rasa yang hampir sama. Kami ber-5 orang, dan masing2 biasanya memesan yang berlainan, supaya SALING mencicipi. Dan ternyata benar adanya, bahwa masing2 mis dan bakso kuah serta mie godeng ini, rasanya memang berlainan ….. Bumbunya itu lhoooo ……
5 macam menu yang berlainan. Ada yang rebus dan ada yang goreng. Yang gorengpun diberi kuah yang tidak di campur. Kuahnya sama, tetapi bumbu yang ada di mangkok, yang berbeda, yang menyebabkan rasa masing2 menu berlainan …..
Kedai ini, aku tidak tahu namanya, mungkin ada dalam bahasa China. Tetapi dalam mangkok kertasnya, terdapat situsnya : ‘Fishball Noodle www.eat.com.sg‘. Aku sudah membukanya, dan ternyata ‘cerita’ bakso ikan di Singapore sudah merupakan makanan Singapore dengan rasa tradisional yang kental dan khas …..
Dan aku selalu melihat2 menu mie Singapore yang lain, dan ternyata ‘Fishball Noodle’ memang merupakan makanan yang asik dan sangat digemari hampir semua warga. Aku jarang melihat bakso sapi, bakso ayam atapun bakso udang. Hampir semuanya adalah bakso ikan.
Next, aku akan kupan makanan2 yang kami makan di Singapore, wisata kuliner memang jua merupakan hobi kami, dimanapun, kapanpun dan kemanapun …..
Salam dari Singapore …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “‘Fishball Noodle’: Kuliner Singapore dengan Rasa Tradisional yang Kental”
Posting Komentar