Jumat, 22 Februari 2013
Dunia Maya pun Juga Ada di ‘Hp Jadul’…
Jumat, 22 Februari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tags:
Gadget ,
Teknologi
Tidak pernah aku sangka, bahwa siswa
siswi SMPN 1 Baturaden benar2 merupakan generasi muda harapan bangsa.
Bukan, awalnya bukan pesimis. Tetapi karena ketika kami disana dan
memberi motivasi dalam menulis, kami tidak melihat semangat bertanya
yang membara. Aku memang melihat, mereka mulai tersetak ketika Valentino
membuka ‘perpustakaan’ dunia maya-ku tentang tulisan2ku serta koleksi
prangko-ku. Mereka bertambah tersentak ketika aku bercerita tentang
bagaimana aku mulai menulis dengan tangan kiri …..
Mereka memang berada bukan di sebuah
kota besar, dan mereka tidak sama dengan teman2 mereka di kota besar.
Fasilitas dan sarana masih terbatas. Dana dari keluarga pun juga sangat
terbatas. Dan kami sangat paham dan mengerti itu, sehingga kami tidak
terlalu berharap untuk mereka cepat2 berinisiatif untuk ‘menceburkan’
diri mereka dalam menulis, sesuai yang kemarin kami katakan. Apalagi
kesiapan fasilitas dan dana yang tidak seperti remaja2 Jakarta, pasti
akan berbeda, dan mereka akan lebih ‘tertinggal’ dibanding remaja2
Jakarta, tentang kebutuhan smartphone, laptop ataupun interentnya
sendiri.
Ketika di Purwokerto, remaja2 itu memang
sudah banyak yang menggunakan smartphone, tetapi karena jaringannya
belum begitu baik dan dana dari orang tuapun tidak terlalu banyak,
sehingga mereka lebih banyak berselancar di dunia maya lewat warnet,
sehingga justru mereka bisa tidak terkontrol.
Ketika kami sudah selesai dengan
kegiatan kami, baru selesai, aku mendapatkan beberapa remaja mengirim
SMS untukku, serta seorang guru mengirimkan email untukku. Pertama
memang hanya mengenalkan diri, basa basi. Tetapi SMS dan email barbalas
terus dan berlanjut dengan diskusi ringan. Ada yang ingin membuka akun
Kompasiana, karena terinspirasi dengan kata2 motivasiku. Ada yang memang
sekedar bertanya, tentang aku pribadi atau tentang kegiatan IDKita.
Ada
juga yang sekedar curhat kecil. Atau membuka2 halaman blog
Kompasiana-ku. Untukku sangat membaggakan, ketika kira berhasil
menumbuhkan semangat dan motivasi untuk ‘bergerak’ menjadikan diri kita
lebih baik. Apalagi, ketia kami, atau aku sebagai ‘orang asing’, mempu
membuat aku ‘merengkuh’ mereka untuk mereka lebih baik dari yang
sekarang …..
Sejak kepulangan kammi dari Purwokerto,
ada seorang siswi yang terus menghubungi aku ( selain siswi serta
guru2nya, tetntunya, walau tidak sekerap siswi ini ). Jam2 setelah
pulang sekolah. Hanya ngobrol lewat SMS, dan aku selalu membaladnya,
mendukungnya dan menenangkannya, jia aku merasa dia mengkawatirkan
sesuatu. Anak ini, sungguh luar biasa. Siswi kelas 8, atau kelas 2 SMP,
yang bisa membanggakan orang tuanya serta membanggakan sekolahnya, suatu
saat.
Gita, namanya. Dia sering menanyakan
apapun dengan tanpa malu2 atau takut2. Pertanyaannya lebih kepada
bagaimana waktu aku menulis, berapa lama, berapa banyak menulis setiap
hari, setelah dia berhasil membuka akun Kompasiana. Katanya, dia tidak
sabar untuk menulis di Kompasiana. Tetapi kelihatannya, dia akan bisa
menulis setelah pulang sekolah dan setelah tugas2 sekolahnya selesai
dikerjakan, sehingga dia belum bisa menuliskan sesuai di akunnya.
Aku mengatakan,
“Tidak apa-apa, Gita sayang. Tante
yakin koq, bahwa kamu akan mulai menulis, sesuai yang dijanjikan pada
tante. Selesaikanlah tugas2mu dulu, termasuk belajar. Menulis mulailah
sebagai hobi, ok?”
Kata2nya dalam SMS nya sangat semangat!
Dengan kata2 khas remaja dan semangat remaja, membuat aku serasa jauh
lebih muda, hihihi ….. Jangan lupa, Gita seumyr anakku yang kecil,
Michelle, sehingga aku seperti mempunyai ‘anak’ yang lain …..
***
Ini selintas berita pasca IDKita terjun
ke Purwokerto. ‘Dunia maya’ bukan hanya di internet saja. Tetapi
termasuk ber- SMS, WhatApps, ber- BBMlewat smartphone, bahkan di hp
jadul pun ada ( paling tidak ber-SMS ). Ketika mereka jauh dari
fasilitas dan dana tidak mencukupi, mereka ternyata mamu mengubah ‘dunia
maya’ mereka lewat genggaman smartphone via SMS, WhatApps serta BBM.
Mereka membangun dunia maya mereka dengan positif, berdiskusi untuk yang
mereka ingin tanyakan.
‘Dunia maya’, yang aku maksudkan adalah
ketika kita tidak bisa melihat lawan bicara kita secara fisik, tetapi
hanya lewat mengetik ( tangan ) atau mendengar ( mulut ). Aku tidak
tahu, apakah aku slah dengan pengertian ‘dunia maya’ ku, tetapi ketika
aku tidak bertemu muka dengan lawan bicaraku, aku katakan itu ‘dunia
maya’. Seperti di awang2, tetapi jika dunia maya itu bisa dikendalikan
dengan kegiatan positif, hasilnya sangat bermanfaat.
Seperti IDKita Kmopasiana, dimana
terbentuk dari dunia maya, berkantor di dunia maya serta pelayanannya
sebagian ada di dunia maya. Tetapi orang2nya tetap manusia biasa,
berlandaskan niat tulus untuk berbagi menjadi dunia maya adalah juga
dunia nyata, dengan hak dan kewajiban yang sama, serta dengan kegiatan
sosial dan kemanusiaan yang sama, hukum yang sama serta adanya orang2
baik dan penjahat2 yang sama, pararel dengan dunia nyata …..
Juga seperti siswi2 dan guru2 yang sudah
berada dalam misi yang sama, dengan kami di Jakarta dan mereka di
Purwokerto, menjadikan ‘dunia maya’ arena diskusi kami. Lewat SMS atau
WhatApps, lewat email, YM atau Kompasiana, kami mengjadikan dunia maya
kami bermakna dan bermanfaat, bagi masing2 dari kami.
‘Kekuarangan’ bagi siswa2 di kota2 kecil
bukan sebagai kelemahan mereka. Kekurangan itu justru membuat mereka
semangat, bahwa mereka pun bisa seperti siswi2 dan guru2 di kota besar.
Dan kami, IDKita, mendukung penuh untuk itu. Janji kami kepada mereka
adalah apapun yang mereka tanyakan lewat SMS atau WatApps, atau email
atau apapun yang lain ke alamat dunia maya kami, akan kami balas
secepatnya. Karena, jika mereka sudah meluangkan waktu untuk kami datang
dam ketika mereka meluangkan waktu untuk bertanya, kami tidak akan
melepas kesempatan itu, untuk masing2 melakukan yang terbaik dalam
ekspresi diri …..
Tidak ada kebahagiaan lain yang kami
rasakan ketika yang kami lakukan membuat orang lain semangat dan terus
berkarya untuk diri sendiri, dan untuk lingkungannya, apapun itu …..
Semangat! Salam IDKita Kompasiana …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Dunia Maya pun Juga Ada di ‘Hp Jadul’…”
Posting Komentar