Rabu, 20 Februari 2013

Aku Pikir …..



By Christie Damayanti


1361335434562971262
upcycleyou.com

Aku pikir, hidup itu harus banyak meminta, tetapi ternyata aku harus banyak memberi.


Namanya juga masih kecil, masih anak2. Semuanya hanya bisa minta kepada orang tua. Tetapi ketika aku mulai mengerti apa itu memberi, orang tuanku mengajarkan aku untuk bisa berbagi. Mungkin memang aku masih meminta ke orang tuaku sebelum aku mempunyai uang, tetapi aku diajarkan untuk berbagi.

Seperti ketika aku sekolah, orang tuaku memberikan makanan untuk dibawa ke sekolah. Itu sejak jaman aku TK. Di sekolah, kami saling berbagi, atau membagikan untuk teman2 yang tidak membawa bekal. Begitu pun jaman SD.

Ketika SMP dan SMP dengan uang jajan yang sekedarnya, aku juga diajarkan untk menghemat, dan penghematan itu aku tabung, dan sebagian aku berikan untuk persembahan. Memang sedikit, tetapi aku yakin, Tuhan tetap akan menerimanya. Juga ketika aku kuliah, dengan fasilitas dari orang tua, aku berbagi dengan teman2ku yang orang tuanya di luar kota, untuk mereka bisa kapanpun mereka datang ke rumahku, untuk berbagi fasilitas dan tugas …..

Sekarang setelah bekerja, aku terus mempersembahkan yang terbaik. Apalagi sekang dengan keterbatasanku. Aku tidak punya apa2 tetapi aku tetap berbagi dan memberi, dan tidak ada yang lain, bahwa aku akan terus memberi, berbagi dan melayani, yang terbaik untuk semuanya, sesuai dengan keinginan NYA.

Semuanya indah, ketika aku bisa memberikan apa yang ada, termasuk tubuh dan jiwa dalam kasih …..

Aku pikir, kegagalan itu final dan keterpurukan, ternyata kegagalan  hanya sukses yg tertunda.

Sebagai manusia yang sedang di ujung kesuksesan, ketika aku sakit dan sama sekali tidak bisa apa2 ( bahkan bicarapun tidak bisa ), aku sempat terpuruk walau hanya dalam hitungan jam. Aku hanya bisa terlentang, aku hanya bisa menggerakkan tangan dan kaki kiriku dan aku hanya bisa melihat, dan mendengar. Tuhan membuat aku tergeletak, tanpa bisa berbuat apa2. Aku tidak bisa berbuat apa2 …..

Aku mulai sadar bahwa aku akan gagal dalam meraih masa depan. Aku akan gagal dalam mengantar anak2 untuk bersekolah dan aku akan gagal untuk bisa berbuat sesuatu dalam hidupku, semuanya akan bergantung kepada orang lain. Aku tergeletak. Aku terpuruk. Dan impianku sirna, walau tetap percaya bahwa Tuhan akan menolongku …..

Tetapi keterpurukanku, ternyata membuat aku bisa bangkit! Ya! Benar2 bangkit untuk hidupku! Untuk anak2ku! Untuk keluargaku! Dan untuk Tuhanku! Perlahan, aku mulai bisa bergerak, mulai bisa berjalan, mulai bisa melakukan kegiatanku dengan tubuh kiriku, dan bahkan mulai untuk bekerja! Dan bukan cuma itu saja! Tuhan membimbingku untuk mulai berbagi dan melayani sesuai dengan keinginan NYA, walau aku tetap dalam keterbatasanku …..

Aku sukses? Tidak! Kesuksesanku tidak bertumpu dalam keduniawianku. Dulu, kesuksesanku diukur dari kepemilikan materi, ‘kekuasaanku’ untuk mendesain dan memiliki sesuatu atau kenyamananku untuk berbuat sekehendak hatiku. Tetapi sekarang kesuksesanku bertumpu ketika aku bisa berbagi dalam keterbatasan dan kasih. Kesuksesanku aku lihat dari kemampuanku untuk terus berusaha dalam penyembuhanku. 

Dan kesuksesanku adalah aku lebih bisa percaya bahwa Tuhan akan terus membantu dan mengasihiku, terus dan terus …..

Aku pikir, sukses itu harus kerja keras dan tidak peduli yang lain, tetapi ternyata kerja ‘pintar’.

Kerja keras memang sudah menjadi ‘trade-mark’ku. Dari kuliah sampai sekarang. Apalagi ketika aku harus membiayai anak2ku setelah ditinggal seseorang sebagai ‘pelindungku’. Kerja keras memang harus aku lakukan, tetapi seharusnya aku tidak mengabaikan kesehatanku. Sehingga kerja kerasku bermuara dalam serangan stroke ….. Aku belum mengerti tentang ‘kerja pintar’ …..

Sekarang, kerja pintar selalu aku jalankan. Kerja pinta harus aku lakukan karena benar2 aku sangat terbatas. Setelah fisikku di dera stroke, aku harus melakukan semuanya dengan otakku, mengatur untuk aku bisa bergerak secara fisik dan mengatur untuk orang lain yang bisa mendukungku secara fisik. Secara dulu sebagai arsitek lapangan, aku benar2 bekerja keras, fisik dan pikiran. Tetapi sekarang, aku harus benar2 berpikir, apa yang bisa aku lakukan, dan apa yang tidak atau belum mampu aku kakukan.  

Kerja pintar bukan hanya pikiran saja, tetapi juga melibatkan hati dan jiwaku, serta doa. Jika ’soul’ nya berkenan, dengan doa kepada Tuhan, aku akan melakukannya.


Aku pikir, makhluk yg paling bisa bertahan hidup adalah yg paling pintar, atau yg paling kuat, tetapi ternyata yg paling cepat merespon perubahan.

Ya, dulu aku belajar dan bekerja dengan sangat keras, karena aku ingin sukses dan ingin bertahan hidup. Sebagai manusia dan perempuan dan single parent, aku berusaha sekuat tenagaku untuk mampu bertahan dalam menjaga anak2ku. Tetapi apa? Justru dengan merasa kuat, aku justru merasa ’sombong’ merasa aku tidak membutuhkan siapa2 lain, sehingga Tuhan membuat aku sakit, untuk aku terus berharap pada NYA …..
Ketika sekarang ini aku dalam keterbatasan, jika aku tidak meresponnya, jika aku tidak tanggap dengan perubahan fisik dan konsep hidupku, aku akan terus terpuruk …… Tetapi Puji Tuhan, DIA memampukan aku untuk cepat merespon keadaan, sehingga aku bisa seperti sekarang ini, dan aku bisa terus ‘mendaki’ hidupku untuk terus menuju masa depan …..

Tidak gampang, memang, tetapi ketika konsep hidupku berubah 180 derajat, aku benar2 merubah apapun di dalam hidupku, untuk tetap dapat berkembang, sesuai dengan keterbatasanku. 

Bahwa jika dulu aku bekerja dengan fisik dan otakku untuk kesuksesanku, tetapi sekarang aku bekerja bertumpu dengan hati, pemikiran dan jiwaku serta doa …..


Aku pikir, keberhasilan itu karena keturunan, tetapi ternyata karena ketekunan.

Orang tuaku berhasil menjadikan aku dan adik2ku sebagai manusia yang berguna dan bisa berkarya. Sering aku memikirkan bahwa suatu saat pun aku akan mengantarkan anak2ku sebagai anak2 yang berhasil dan berdaya guna. Tetapi apa yang aku lihat?

Dalam keterpurukanku karena terserang stroke 3 tahun lalu, sekali lagi, jika aku tetap ‘down’ dan malas untuk berpikir, apakah anak2ku bisa berhasil? Apakah anak2ku mampu lulus sekolah? Apakah masa depan anak2ku bisa lebih baik dari aku? Belum tentu, atau aku bisa katakan, TIDAK MUNGKIN!

Dengan semangatku, aku berjuang untuk menyembuhkan diri. Untuk terus berusaha benjaga keseimbanganku. 3 tahun aku berjuang, dan selama ini ketekunanku membuahkan hasil yang maksimal. Penyembuhan diriku bisa dibilang sangat baik, ketika secara medis seharusnya aku tidak mampu untuk bangkit dan berjalan lagi, apalagi untuk bekerja. 

Tetapi, semangat dan doa, telah mengantarkku lebih dari yang siapapun tahu, bahwa ketekunan dan doa membawa perjalanan hidupku setelah terserang stroke, sebagai kesaksianku akan betapa besarnya hati yang merindu untuk berharap kepada Tuhan …..

Masih banyak yang aku pernah aku pikirkan, dan semuanya ternyata salah besar! Pemikiran2 kita sebagai manusia, ternyata memang tidak bisa untuk mengikuti pemikiran2 dan rencana Tuhan. Bahwa jika Tuhan berkehendak, siapa yang mampu melawannya? Jika Tuhan ingin aku menjadi sekarang ini, dokter mana yang bisa mengatakan bahwa aku tidak bisa bangkit lagi?

T

Tags: , ,

0 Responses to “Aku Pikir …..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks