Selasa, 08 Januari 2013
Kuliner ‘Anak Gurita’ : Sensasi Tentakelnya, Hmmmmm ……
Selasa, 08 Januari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Chuka Idako dengan konsep masakan hangat dan nasi Jepang …..
Jika anda penggemar kuliner, anda pasti
tahu rasa masakan ‘anak gurita’. Ada yang anak masakan China, Korea dan
ada juga ala masakan Jepang. Aku belum menemukan masakan anak gurita ala
negara yang lain, hanya atau baru ada 3 negara eksotis, yang memasak
anak gurita yang terkenal di dunia …..
Tahu tentang gurita? Gurita adalah satu
keluarga dengan cumi2 dan sotong. Merea hewan yang mempunyai 8 kaki atau
oktopoda, yang disebut ‘tentakel’. Tentakel2 ini mempunyai penghisap
yang berfugsi untuk mereka ‘memanjat’ karang di kedalaman lautan,
disebut ( kalau tidak salah : kemoreseptor ).
Jika cumi2 dan sotong
pupilnya tidak terlihat karena kecil, gurita mempunyai 8 tentakel dengan
kemoreseptor2 yang sangat terlihat jelas karena besar. Jika cumi2 dan
sotong merupakan hewan lunak dan hanya 1 tulang rawan di tubuhnya, serta
kulitnya tidak terlalu tebal cenderung tipis, berbeda dengan gurita.
Gurita tidak mempunyai 1 tulang rawanpun, tetapi kulitnya tebal, hingga
jika tidak tahu untuk memasaknya, gurita akan ‘alot’ untuk dimakan …..
Gurita adalah hewan lunak termasuk
moluska di Kelas Cephalopoda, Ordo Octopoda dan hidupnya di terumbu
karang. Cumi2, sotong maupun gurita, merupakan hewan dengan kandungan
kolesterol salah satu terbesar, setelah kandungan pada telur burung
puyuh. Sehingga, setelah aku sakit aku tidak diperbolehkan makan cumi2,
sotong dan gurita terlalu banyak, padahal, aku sangat menyukainya, gurih
dan lezat …..
Masakan anak gurita yang aku paling suka
adalah masakan anak gurita Jepang, disebut Chuka Idako. Sebuah masakan
Jepang matang ( jika gurita yang sudah tua, tubuhnya agak alot dan
sedikit keras ). Setelah direbus, anak2 gurita tersebut disiram dengan
saos yang terbuat dari pasta saos tomat, bawang putih, cuka, minyak
wijen, gula serta bum2 ala Jepang.
Biasanya Chuka Idako lebih enak
disantap sebagai hidangan pembuka dengan rasa dingin, seperti salad.
Walau ada juga yang menyukai disantap sebagai makanan utama dengan nasi
Jepang dan hangat …..
Karena aku tidak suka pedas, maka aku
tidak memakai Wasabi ataupun cabai bubuk. Tetapi Chuka Idako, memang
sungguh - sungguh lezat …..
Chuka Idako dengan konsep dingin sebagai makanan pembuka seperti salad
Masakan ini belum tentu ada di restoran2
Jepang di Jakarta. Walaupun di restorang Jepang mahal, belum tentu enak
masakan ini. Ada yang lebih kecut karena terlalu banyak cuka, atau
pasta saos tomatnya juga terlalu banyak. Tetapi jika wijennya yang lebih
banyak justru lebih gurih …..
Bagaimana dengan sashimi dari daging
gurita? Tako, adalah sashimi dari daging gurita ( bukan anakan ), tetapi
gurita dewasa. Sahimi Tako ini sama sekali tidak mentah, tetapi
direbus dan tetap berada di lemari pendingin. Di rebus katanya karena
supaya tidak alot ( daging gurita dewasa lebih alot dibanding dengan
daging anak gurita ).
Tako, Sashimi Gurita
Masakan China juga ada menu anak gurita,
walau hanya beberapa restoran China yang menyediakan menu ini. Begitu
juga masakan Korea. Di Korea sendiri, anak gurita justru untuk ’snack’
dan sambil dimakan dipinggir jalan2 sepanjang Seoul. Bentuknya seperti
sate dengan 1 tubuh anak gurita yang digoreng atau di bakar dan di
panggang.
Tumis Gurita masakan China
Tumis gurita adalah menu di sebuah
restauran China si Hong Kong. Begitu juga di Seoul. Di Jakarta sendiri,
aku belum pernah menemukan makanan anak gurita selain di restauran
Jepang dan China. Walau aku sekarang tidak mau makan masalan ini lagi,
aku tetap melihat2 masakan2 jika aku sempat ke restauran2 …..
Masakan ala Korea di Seoul
Suatu saat, kami sempat ke Gloria,
sebuah Pecinan di Jakarta. Disana terdapat masakan asinan juhi.
Sebenarnya, asinan juhi merupakan makanan khas Betawi, yang sering
dijajakan berkeliling kompleks tempat tinggalku. Tetapi asinan juhi yang
di Gloria ini sudah mengalami ‘transfomasi’.
Dengan sedianya juhi atau
cumi kering diatas ainan dengan bumbu kacangnya, tetapi asinan juhi di
Gloria ini dimodifikasikan dengan 2 ekor anak gurita dengan bumbu pasta
saos tomat dan wijen, hampir sama dengan masakan Jepang!
Rujak Juhi Anak Gurita dari Pecinan Gloria Glodok
Adalagi masakan modikasi anak gurita,
adalah salad anak gurita. Ini benar2 segar, seperti rujak juhi anak
gurita. Bumbunya bukan Thausand Island, tetapi minyak zaitun dengan
sedikit cuka dan wijen.
Dicampur dengan paprika merah dan hijau dan
selada segar, tomat, dan mentimun serta wortel. Ini ada di sebuah
resturan China. Rasanya memang segar, dengan anak gurita yang direbus
dan sedikit disangrai sebelum dicampur dengan minyak zaitun.
Sebenarnya, memasak anak gurita hampir
sama dengan memasak cumi2 atau memasak sotong. Tetapi karena gurita atau
anak gurita memang lebih ‘istimewa’ dbanding dengan cumi2 dan sotong (
karena tidak terlalu banyak nelayan mendapatkannya ), memasaknyapn aga
berbeda, walau rasanya sama, kenyal2 seperti cumi2 atau sotong.
Jika memang pemburu kuliner dan belum
pernah merasakan hewan2 yang ‘tidak biasa’, termasuk gurita ini, coba
deh ….. dan rasakan sensasinya di mulut serta bumbu2 yang sangat eksotis
……
Hmmmmmm …… yummyyyyyy …….
Tags: kuliner
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Kuliner ‘Anak Gurita’ : Sensasi Tentakelnya, Hmmmmm ……”
Posting Komentar