Senin, 28 Januari 2013

2 Tahun [lebih] di Kompasiana: Memberi Banyak Sahabat, Networking Bahkan Materi



By Christie Damayanti

13593644561646782745
Dokumen Pribadi

Ketika kita bisa mengambil keuntungan untuk kita sendiri dan keluarga kita, kita tidak bisa menakarnya hanya dengan materi saja. Seperti aku, sebelum aku sebagai insan paca stroke yang dalam keterbatasan, kegiatanku sehari2 adalah bekeja - bekerja dan bekerja saja, untuk memenuhi kehidupanku dengan anak2ku sebagai single parent. Semua hidupku hanya untuk bekerja, untuk memenuhi kehidupan 2 anak ABG ku yang sebentar lagi akan kuliah.

Tetapi itu dulu. Ketika aku terserang stroke 3 tahun lalu, kehidupanku sungguh beerubah. Memang, aku masih tetap bekerja, sebagai arsitek. Tetapi aku tidak lagi bekerja selain di tepat perusahaanku bekerja sebagai seorang arsitek. Pekerjaanku yang sebelumnya ada di beberapa tempat, tetapi setelah aku sakit, aku hanya bekerja di tempatku sekarang. Sehingga pendapatanku sungguh sangat jauh berkurang …..

Apa mau dikata? Aku sama sekali tidak menyesali tentang keadaanku. Dengan keterbatasanku sekarang, aku sangat bergantung dengan banyak orang. Paling tidak, aku membutuhkan seseorang untuk bisa mengantarku dan membawakan tas-ku ke lantai 43 tempat aku bekerja, dan menjemputku dari lantai 43 ke mobil. Dan aku sama sekali tidak menyesalinya!

Kegiatanku pun berubah. Dari Christie yang selalu mobile dan tidak pernah 1 jam bisa duduk manis di belakang mejaku, menjadi Christie yang sangat bisa duduk manis di bekajang meja dan hanya bisa menulis. Sejak salah satu sahabatku memintaku untuk menulis di Kompasiana ( karena sahabatku adalah seorang wartawan Kompas.com ), ku selalu setidaknya menulis di Kompasiana 2 artikel sehari bahkan bisa 3 artikel perhari. Dan karena menulisku untukku adalah untuk terapi otakku, aku justru berusaha untuk terus menulis, secara memang aku mendapati terus bertambah baik dalam penyembuhan sakitku …..

Kompasiana. Siapa yaang tidak kenal Kompasiana? Apalagi dengan artikel dari Valentino, Sekelumit Mengenai Kepopuleran Kompasiana, blog yang satu ini menjadi buah bibir di kalangan dunia maya, bahkan kata Valentino pun, Google selalu mengambil Kompasiana sebagai blog yang pertama kali muncul.

Ketika aku dalam keterpurukan, Kompasiana muncul sebagai salah satu ‘penyelamatku’, bukan hanya aku sebagai penulis amatir yang selalu menulis di Kompasana saja, tetapi admin Kompasiana pun sangat peduli denanku, sebagai penulis baru yang sedang coba2 menulis. Adalah mas Iskandar Zulkarnaen yang waku itu pun ( belum mengenal aku ) mau dan bersedia untuk terus berkomunikasi dengan ku dan ketika aku belum bisa memposting tulisanku di Kompasiana, beberapa kali aku datang ke markas Kompasiana untuk berlajar dan berdiskusi disana …..

Kompasiana bukan hanya memuat tulisan2ku yang sudah 801 artikel dan 5286 tanggapan sejak 12 November 2010, yang memang sebenarnya aku menulis sebagai terapi otakku saja, tetapi ada banya ‘tawaran’ lewat inbox untuk memintaku banyak hal. Seperti pameran2 filateli, yang juga aku sering tuliskan di Kompasiana, atau memintaku untuk siaran di radio, untuk wawancara di media tertulis, bahkan sebagai pembicara di beberapa seminar, serta ber-kesaksian di televisi. Dalam lingkup tertentu, aku sudah dikenal sebagai seorang perempuan ‘disabled’ yang terus bersaksi atau memuliakan nama Tuhan, serta berkegiatan pelayanan untuk sahabat2 disabled, insan pasca stroke, serta anak dan remaja dalam berinternet sehat dan aman.

Dan kompasiana bukan hanya aku bisa memperluas jaringanku dalam networking, tetapi Kompasiana bisa dan mampu membuat aku sebagai Christie yang baru, yang dulunya tidak tahu tentang yang tidak berhubungan dengan arsitektural, tetapi sekarang aku mampu untuk berdiskusi yang tidak berhubungan dengan pekerjaanku, bahkan bisa bernegosiasi dengan pemerintah untuk pelayananku bagi anak2 dan remaja.

Seperti yang aku tuliskan diatas, bahwa kita bisa mendapatkan banyak manfaat dalam kegiatan kita bukan hanya untuk materi saja, Itulah yang Aku dapatkan dari Kompasiana. Tentang pertemanan, persahabatan, networking adalah yang terbesar yang aku dapatkan dari Kompasiana. Sahabat2 Kompasianeryang sangat peduli denganku tentang keadaanku, juga sahabat2 Kompasianer yang sejalan dengan ku tentang tema di tulisan2ku atau bahkan sahabat2 baru dari hubungan Kompasiana dengan komunitas2 yang lain, bahkan ‘persahabatanku’ dengan banyak orang pemerintahan untuk pekayananku bagi anak dan remaja, membuat aku mendapatkan berkat dari Tuhan …..

Tetapi ternyata Kompasiana bukan memberiku teman, sahabat serta networking saja. Sudah banyak kali, aku mendapat tawaran untuk berbicara di beberapa televisi, menjadi pembicara di beberapa seminar dan menjadi juri nasional, juga dari Kompasiana, aku mendapatkan materi. Apalagi ketika 2 bukuku terbit, sungguh, aku menerima berkat yang sangat luar biasa! Bukan hanya networkingku bertambah banyak, tetapi persahabatanku dengan sahabaat2 dunia maya pun bertambah banyak. Apalagi dengan ke-2 bukuku, aku pun mendapatkan banyak berkat berupa materi, yang sebagian besar aku persembahkan kepada Tuhan melalui pelayananku …..

Jika aku melihat dan ‘menghitung’ berkat dari Tuhan, sungguh tidak mungkin aku hitung. Banyak sekali berkat Tuhan, ketika aku masih sehat pun setelah sakit. Berkat Tuhan atasku pun berbeda. Sewaktu aku masih sehat,  berkat Tuhan lewatku mempunyai wujud fisik berupa materi untuk hidupku bersama dengan 2 orang anak ABG ku. Tetapi, sekarang setelah aku sakit, berkat yang aku dapatkan lebih lagi, berupa berkat materi, persahabatan dan networking …..

Sungguh, Tuhan sangat luar biasa! Di satu sisi aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan seperti dulu, tetapi di sisi lain Tuhan memberikan ’sesuatu’ yang sangat tidak disangka2 dan justru menjadi berguna bagi orang lain.

Jadi, siapa yang sering memperolokkan kita untuk menulis ( apa lagi di Kompasiana ), yang katanya menulis merupakan sesuatu yang tidak berguna, aku sudah membuktikannya sendiri. Banyak penulis2 amatir dari Kompasiana, menjelma sebagai penulis2 handal. Dan ketika aku sebagai perempuan disabled dan penulis amatir di Kompasiana,  mampu untuk terus berkarya, ternyata Kompasiana lebih mampu lagi menjadikan aku tetap semangat untuk penyembuhan diriku sebagai insan pasca stroke …..

Terlepas dengan ‘kegalauan’ Kompasiana karena sering ‘error’, menurutku Kompasiana beserta jajaran Admin-nya mampu dan mau untuk terus peduli dengan kompasianer sebagai mitra kerja dalam komunitas menulis. Dan dengan keterbatasanku, justru aku bisa saling berinteraksi, saling mendukung serta saling bahu membahu, dan Kompasiana tetap menjadi berkat untukku, sesuai dengan apa yang Tuhan mau dalam hidupku, keluargaku dan lingkunganku …..

Dan aku sudah membuktikannya …..

Tags:

0 Responses to “2 Tahun [lebih] di Kompasiana: Memberi Banyak Sahabat, Networking Bahkan Materi”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks