Home
» Jakarta
» Rencana ‘Deep Tunnel Jakarta’: Apakah Memang Solusi yang Terbaik, untuk Meredam Banjir Jakarta?
Jumat, 28 Desember 2012
Rencana ‘Deep Tunnel Jakarta’: Apakah Memang Solusi yang Terbaik, untuk Meredam Banjir Jakarta?
Jumat, 28 Desember 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Deep Tunnel yang akan membelah bumi
Jakarta, merupakan salah satu solusi untuk pencegahan banjir. Ide cantik
dan berteknologi tinggi. Konsep ini banyak terdapat di negara maju.
Semisal di Chicago dan di New York. Deep Tunnel disana dipakai benar2
untuk saluran air bawah tanah. Terowongan itu besar sekali bahkan bisa
mendirikan bangunan bertingkat 3.
Dan karena salurannya bersih serta
warga New York sangat disiplin memelihara kebersihan, justru Deep Tunnel
disana banyak dimanfaatkan oleh tuna wisma New York untuk tempat
tinggal. Walau itu bukan untuk tempat tinggal, tetapi tuna wisma di New
York ( mungkin ) ’sebanyak’ tuna wisma di Jakarta.
Reklamasi air di Chicago
Chicago sudah lama mempunyai masalah
dengan air dan limbah yang meluar ke Danau Michigan, dimana danau ini
merupakan sumber air minum kota. Jadi tahun 1970-an Chicago membangun
Chicago Deep Tunnel. Lebih dari 30 tahun, mereka membangun ‘amazing deep
tunnel’ sepanjang 109 miles dengan kedalaman ratusan meter dibawah kota
Chicago dan berdimensi puluhan diameter, bekerja sama dengan Perancis.
Dananya sekitar $3 billion. Walau proyek ini sudah selesai, tetapi
Chicago tetap sangat concern dengan limbah2 kota. Limbah2 ini termasuk
limbah manusia, sampah rumah tangga dan sampah alam.
Jika deep tunnel jadi
terbangun di Jakarta, mampukah Jakarta untuk mendiplinkan warganya untuk
menjaga kebersihan? Tidak membuang sampah sembarangan? MCK2 ilegal di
daerah2 ’slum’ di Jakarta?
Dan berita buruknya sekarang ini, tim
peneliti deep tunnel Chicago memprediksi bajhwa sistim ini mulai tidak
mencukup karena sekarang curah hujan memang terlalu tinggi karena global
warming …..
‘Water Tunnel’ di New York
Deep Tunnel yang lebih besar lagi di
Amerika adalah di bawah kota New York dengan dana mencapai $6 billion!
Proyek ini sangat besar! Dibagi beberapa tahan dan yang pertama disahkan
tahun 1954. Yang kedua tahun 1970 dengan pipa sepanjang sekitar 60 mil
dan rencana ketiga akan dibuka tahun 2020.
Terowongan membentang di kota
New York berada di kedalaman 800 meter ini terbangun selama 65 tahun!
Dan seperti kota Chicago, deep tunnel bukan sekedar untuk saluran air
saja, tetapi warga New York harus mampu mendisipilkan diri untuk menjaga
kebersihan.
Ketika pertama kali aku ke New York ( aku masih kecil ), aku sungguh
sudah mengamati tentang gorong2 ini. Musim dingin disana, berjalan2
disekitar hotel tempat kami menginap, aku melihat asap mengepul keluar
dari lubang2 dari jalanan, dan semua lubang keluar asap. Aku bertanya
kepada papaku tentang asap itu dan apakah itu berbahaya, dan beliau
bercerita tentang sebuah terowongan besar di sepanjang kota New York.
Dulu sebagai anak2, aku sangat ingin
tahu tentang itu dan aku mulai mencari tahu. Ketika itu ada film anak2
tentang ‘beauty and the beast’, dimana seorang laki2 di New York hanya
keluar pada malam hari karena wajahnya sangat buruk dan dia tinggal di
terowongan tersebut. Dan ketika itu juga aku membuka majalah tentang
terowongan disana dengan foto2 yang jelas dan nembuat aku sangat
tertarik, karena foito itu ‘bercerita’ tentang ‘kehidupan tuna wisma’
disana …..
Setelah itu aku sudah berpikir, mengapa
Jakarta tidak seperti itu? Ini pikiranku waktu itu lho, dan aku semakin
cari tahu, mengapa Jakarta tidak mencontoh seperti itu, dan akhirnya
konsep pikirku berkembang bukan hanya gorong2 kota tetapi sampai tentang
urban planning. Apakah konsep pikirku sejak anak2, salah??
Rencana ‘Deep Tunnel’ Jakarta
Konsepnya memang bagus dan cukup
brillian. Sejak dulu sebagai urban planner dan mengamati banyak kota di
dunia, aku agak termenung ketika mulai menyadari bahwa kota Jakarta yang
aku cintai ini, tidak berusaha untuk melihat, mengamati dan mengambil
contoh2 yang baik dari kota2 lain di seluruh dunia. Banyak sebenarnya
yang bisa dipetik untuk Jakarta yang lebih baik. Salah satunya tentang
gorong2 kota …..
Rencana ‘Deep Tunnel Jakarta’ ini
menurut aku seharusnya sudah di teliti oleh banyak ahli2 ( termasuk ahli
konstruksi, ahli air, ahli lingkungan dan sebagainya ), sehingga konsep
ini dipandang baik. Tetapi seperti yang aku baca disebuah koran
ibukota, dengan selebar 16 meter di sepanjang koridor jalan MT Haryono
hingga Pluit, apakah para peneliti sudah menghitung debet air di
jakarta?
Karena air yang ada di Jakarta bukan hanya dari
hujan yang sekarang curah hujannya semakin tinggi saja, tetapi ada
aliran air besar dari Bogor. Sehingga konsep normalisasi sungai2 dari
Bogor ke Jakarta, termasuk pendislinkan warga Bogor dan Jakarta, harus
SEGERA dituntaskan!
Karena semuanya akan sia2.
Dengan membangun apapun dan dengan desain secanggih bagaimanapun,
pekerjaan manusia tidak bisa mengalahkan siklus alam, salah satunya
aliran air. Bahwa dimana aliran air sama saja, air akan terhambat jika
sampah atau limbah menumpuk.
Masalah besar yang harus kita pikirkan
adalah tentang karakter warga Jakarta khususnya, dan warga Indonesia
umumnya. Bahwa kita sangat tidak berdisiplin untuk menjaga kebersihan.
Jangankan warga2 di daerah ’slum’ Jakarta, aku sering melihat warga
Jakarta yang notobene ‘kaya’ dan berpendidikan tinggi, membyang sampah
sembarangan! Sering aku melihat dari kaca mobil di depan mobilku,
membuang tissue bahkan sampah di jalan raya! Termasuk mahasiswa2 yang
notebene generasi muda berpendidikan tinngi, yang dengan seenaknya saja
melempar botol plastik atau kaleng minuman ringan sambil menendangnya
…..
Memprihatinkan!
Bagaimana Indonesia, atau setidaknya Jakarta bisa diajak maju???
Konsep Deep Tunnel merupakan konsep
teknologi maju, walau di Amerika sudah dibangun puluhan tahun yang lalu.
Tetapi jika disiplin warga hanya ‘tinggal di tempat saja’, akan sangat
disayangkan bahwa Indonesia atau Jakarta hanya merupakan ‘tempat sampah’
dari hasil teknologi yang hanya bisa di ‘kais2′ oleh sebagian kecil
warga yang peduli dengan kebersihan dan lingkungnnya.
Dan walaupun Deep Tunnel Jakarta jadi terbangun, seperti di tulisan2ku ( lihat tulisanku Pengendalian Banjir? Tidak Cukup Hanya Membuat Drainage Saja, Mengapa Baru Sekarang dalam Pencegahan Banjir di Jakarta?, Slogan ‘Jakarta Bebas Banjir’, Tetapi Tidak Peduli dengan Penyerapan dan Jakarta Bebas Banjir? Berusahalah untuk Mengelola ‘Ruang Terbuka Hijau!’),
RTH dan lingkungan tetap harus terus di galakkan karena siklus alam
tidak akan terbantahkan, dan karena Tuhan sudah menciptakan alam dengan
sangat sempurna …..
Untuk pemda Jakarta, apakah sedikit solusi tentang cerita kontur Jakarta di tulisanku dibawah ini, bisa dipelajari, secara peta kontur Jakarta sama sekali tidak ada, sehingga konsep air mengalir di Jakarta tidak terekam?
Air dengan bebas mengalir tanpa bisa dikendalikan, karena kita tidak
punya peta konsur Jakarta, sehingga kita hanya melihat peta Jakarta
secara 2 dimensi saja ……
Silahkan baca pada tulisanku Banjir di Jakarta, Penyebab Serta (Sedikit) Saran Mengatasinya …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Rencana ‘Deep Tunnel Jakarta’: Apakah Memang Solusi yang Terbaik, untuk Meredam Banjir Jakarta?”
Posting Komentar