Jumat, 21 Desember 2012
Pelecehan Dunia Nyata Identik dengan Pelecehan Dunia Maya…
Jumat, 21 Desember 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tidak banyak orang yang terbuka tentang
kasus pelecehan ( bullying )yang diterimanya, dunia nyata apalagi di
dunia maya. Karena aku sangat yakin bahwa korban pelecehan akan merasa
takut dan malu, karena dalam pelecehan mereka di intimidasi sedemikian
rupa, sehingga nyali menjadi ciut bahkan terpuruk. Pelecehan2 ini
termasuk pelecehan dengan kata2 jahat penuh kebencian, fitnahan2 yang
bisa merusak reputasi, pemerasan atau blackmail, bahkan ancaman2 tentang
apapun yang bisa membuat ketakutan, depresi bahkan bisa sampai bunuh
diri …..
Seorang teman beberapa minggu lalu
mencurahkan isi hatinya tentang pelecehan yang diterimanya sejak dia
masih kecil. Yosie, sebut saja demikian. Dia anak yang sangat cantik,
keturunan China dan tinggal di sebuah kota kecil di Jawa Tengah.
Kulitnya putih cemerlang, rambutnya hitam panjang tinggi semampai serta
sangat lembut. Walaupun dia keturunan China, matanya belo dan senyumnya
sangat cantik menawan.
Ketika kecil sampai SMA dia tinggal di
sebuah kota kecil di Jawa Tengah dan baru setelah kuliah dia di Jakarta
dan menamatkan sarjananya di sebuah universitas swasta terkenal.
Sekitar jaman kerusuhan tahun 1988,
justru kehidupannya di kotanya menjadi tambah tidak karuan karena
pelecehan2 yang diterimanya sebagai warga keturunan. Walau sejak kecil
dia selalu dilecehkan dan tidak mempunyai teman karena warga keturunan,
toh dia harus bertahan karena mata pencaharian keluarganya ada disana.
Hari demi hari dia selalu menerima perlakuan buruk sampai dia merasa
jijik dengan tubuhnya yang memang berbeda dengan teman2nya yang berkulit
hitam, kasar serta khas Melayu. Bahkan kata2 kasar dsari mulut
teman2nya sampai pada ancaman pengusiran dan kematianpun tidak luput
diterimanya! Dan yang selalu melecehkannya, bahkan sampai remaja, adalah
laki2.
Ketika dia pindah ke Jakarta untuk
meneruskan pendidikannya, dia merasa aman senang karena dianggap
kepindahannya akan meninggalkan masa lalunya yang buruk sebagai korban
pelecehan karena SARA. Dan seperinya dia mampu melupakan dirinya sebagai
korban. Tetapi, ternyata tidak demikian …..
Yosie tumbuh menjadi remaja menjelang
dewasa dengan kecantikan yang luar biasa. Aku melihatnya seperti sebuah
boneka, cantik sekali! Aku mengenalnya di dunia bekerja, dan menurutku
Yosie merupakan seorang perempuan yang sempurna, dan pasti siapapun akan
tertarik secara fisik, baik perempuan atau laki2, termasuk aku. Artinya
secara fisik, Yosie adalah sosok perempuan sempurna.
Tetapi ketika aku mulai mengenalnya
lebih dalam, ternyata psikisnya yang hancur. Walau fisiknya adalah
sempurna, psikisnya justru terpuruk. Dia tidak tertarik dengan lawan
jenisnya, walau juga tidak tertarik kepada perempuan. Dia tumbuh menjadi
seorang perempuan mandiri, secara fisik dan finansial tetapi dalam
umurnya yang menjelang dewasa untuk menikah, pun dia sama sekali tidak
tertarik pada laki2.
Menurutnya, sinyal2 tubuhnya akan
bergetar jika ada seorang laki2 yang mendekatinya. Dia tidak mau
didekati laki2 dan jika tiba2 ada yang mendekatinya di mall, dia akan
berlari. Bukankah di mall banyak sekali laki2? Karena hanya tersetuh
saja, dia akan memasang muka beringas ….. Sebuah harga yang sangat mahal
…..
Semua menyayangkannya, bahkan orang
tuanya tidak mengetahuinya. Dia sudah diminta untuk menikah oleh orang
tuanya dan justru dia sekarang baru menceritakan kepadaku. Suatu resiko
yang amat mahal dengan pelecehan2 yang diterimanya belasan tahun …..
***
Ini adalah cerita pelecehan anak2, remaja bahkan beranjak dewasa di
dunia nyata. Sekarang, bagaimana dengan di dunia maya? Ketika kita
mengalami pelecehen di dunia nyata, kebanyakan masing2 orang akan bisa
melihat apa yang terjadi pada korban. Yosie tidak menceritakan, apa yang
terjadi ketika Yosie menangis sewaktu si peleceh itu mengintidasinya.
Mungkin sewaktu kecil si peleceh langsung berlari ketika Yosie menangis.
Mungkin si peleceh akan berhenti mengatakan kata2 kasar, ketika Yosie
menangis di alam remajanya. Dan mungkin si peleceh diam2 saja ketika
Yosie menangis diam2 di kelasnya di kampusnya.
Tetapi ketika seseorang dilecehkan di
dunia maya, apakah si peleceh akan tahu bahwa si korban menangis? Apakah
si peleceh tahu bahwa si korban marah? Dan apakah si peleceh akan tahu
bahwa si korban akan depresi bahkan bisa bunuh diri?
Tidak! Karena si
korban tidak melihat di depan matanya, dan hanya layar komputer saja
yang dilihatnya! Bahkan ‘emoticon’ berjuta sekalipun, tidak akan
terlihat oleh si peleceh! Yang dia lihat bahwa si peleceh puas dan terus
melecehkan si korban, sampai mungkn si korban depresi bahkan bunuh diri
…..
Dan ketika seorang anak dilecehkan terus
menerus di dunia maya, apa yang dia bisa perbuatnya? Orang dewasapun
mungkin tidak banyak yang mau mengakui bahwa dirinya adalah korban
pelecehan. Bagaimana dengan anak2 dan remaja?
Aku sangat percaya, ketika
anak2 dan remaja dilecehkan di jejaring sosial atau terus menerus
menerima intimidasi di internet, mereka akan diam saja sampai dia tidak
tahan lagi dan entah apa yang diperbuatnya. Bisa semakin terpuruk bahkan
bunuh diri atau kebalikannya, dia akan beringas dan membuat perhitungan
pembalasan dendam ketika dia sudah dewasa, melecehkan orang lain …..
Cyberbullying adalah salah satu tindakan
kejahatan yang menjadi momok internet. Ketika banyak anak2 dan remaja,
bahkan orang dewasa menjadi marah, takut, sedih, depresi bahkan sampai
bunuh diri, karena pelecehan dunia maya, cyberbulliying merupakan salah
satu yang harus diberantas.
Dan aku akan terus membuka hati untuk terus
melayani masa depan anak2 dan remaja, untuk bisa menjadi warga muda yang
mampu mengatasi permasalahan2nya. Berhenti melecehkan, adalah salah
satu fokus untuk berusaha saling mengasihi, seperti yang Tuhan inginkan
kepada kita di dunia manapun …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Pelecehan Dunia Nyata Identik dengan Pelecehan Dunia Maya…”
Posting Komentar