Kamis, 20 Desember 2012

IDKita Remaja Sudah Membuktikannya di Seminar “Peranan Ibu di Era Digital” …..



By Christie Damayanti


13559925191454754022
Dokumen Pribadi
 
Diskusi tentang iPad terakhir, antara IDKita Remaja dengan Valentino, sebelum mereka menjalankan tugas sebagai asisten penyaji lokakarya.

Sebuah ‘teamwork’ memang merupakan awal dari sebuah sukses dan sebuah komunitas. Sebuah ‘teamwork’ bukan hanya antara orang2 yang dianggap mampu saja, tetapi juga antara semua orang dalam komunitas tersebut. Baik dengan orang2 yang dianggap ‘mampu’ atau senior ( dalam segala hal ), tetapi juga dengan orang2 junior yang mungkin masih muda, baru pertama kali atau dianggap tidak bisa apa2.

IDKita Kompasiana kembali menggebrak, dengan melibatkan anak2 dan remaja dalam IDKita Remaja, yang mereka belum ‘terdidik’ dengan baik dalam bersosialisasi dengan masyarakat, apalagi bersosialisasi dengan para pejabat negeri ini. Dan kami sebagai tim IDKita Kompasiana, sangat yakin bahwa mereka mampu menjadi anak2 dan remaja yang bisa membanggakan bangsa.

Adalah Ben Barka, Dennis, Hendra, Michael, Lourdes, Pricilla serta Michelle, yang tergabung dengan IDKita Remaja, yang kemarin menjadi ‘bintang’ diantara ibu2 pejabat Indonesia. Kami sengaja mereka memakai seragam sekolahnya masing2 sebagai ‘point of interest’ diantara peserta seminar. Seperti yang beberapakali sudah aku tuliskan di Seminar ‘Game Online’ - Kominfo : Ketika Kreatifitas Anak dan Remaja Berseberangan dengan Dampak Negatifnya dan Kompasianival 2012: Remaja-Remaja IDKita yang Luar Biasa!, kemarin hatiku tergetar beberapa kali ketika mereka dengan penuh percaya diri, membuat gebrakan2 yang sama sekali tidak aku sangka2!

Awalnya, kami agak ragu untuk menempatkan IDKita Remaja sebagai ‘asisten penyaji’ dalam workshop dan lokakarya kegiatan Hari Ibu kemarin. Bukan masalah dengan pengetahuan mereka dalam bidang teknologi, justru kami yakin bahwa mereka lebih pintar dibanding kami, tetapi mereka belum pernah mengikuti sebuah seminar besar, apalagi sekelas nasional serta mengundang istri2 Gubernur seluruh Indonesia serta istri2 Menteri ( SIKIB ) sekitar 150 orang!

Berkali2 kami membina anak2 dan remaja itu di sekretariat IDKita Kompasiana sampai acara gladi-resik sebelum hari ‘H’ di Kominfo, kami tetap agak ragu dengan mereka, khusus persiapan mental mereka. Dimana mereka ( Lourdes, Procilla dan Michelle ) terlihat malu2 dan tidak percaya diri. Yang pria lebih berani dengan percaya diri mereka. Apalagi Michelle, satu-satunya yang masih di SMP dan benar2 pemalu …..

Ketika hari ‘H’ tiba, Valentino memisahkan dirinya untuk persiapan worshop dan lokakaryanya. Aku mendampingi anak2 dan remaja kami dan tim IDKita Kompasiana yang lain bertugas masing2. Aku melihat tempatnya, ada duapuluhan meja yang disusun membentuk lingkaran, dan masing meja sudah diberi nama masing2 Ketua PKK di daerahnya ( 34 orang, sesuai dengan jumlah propinsi di Indonesia ) dan ibu2 dari Kowani, Darma Pertiwi, Bayangkhari, dan sebagainya. Dan ada 1 meja melingkar di tengah2 depan untuk Bu linda Gumelar dan Pak Tifatul, bu Joko Widodo serta beberapa istri Menteri.

Aku meminta anak2 dan remaja berpencar untuk mengamati mereka2 yang akan kembali di daerah, karena kami ingin memberikan sebuah buku ‘Bukan Ortu Gaptek’ ( lihat tulisanku “Bukan Ortu Gaptek”: Buku Pertama IDKita Kompasiana ) untuk di’turunkan’ ke ibu2 dan organisasi2 di daerha mereka masing2. Ada 34 buku yang kami akan sebarkan lewat anak2 dan remaja kami dan 10 buku untuk istri2 Mentri Indonesia Bersatu ( SIKIB ). Dan merekapun menyebar untuk mengamati pejabat2 itu …..

Dan lagi-lagi, Michelle masih malu2 dan tidak beranjak untuk mengamati ….. *mati aku …..*

Aku maklum, selain memang mereka masih muda dan belum pernah mengikuti seminar, apalagi di tingakat nasional yang mengundang pejabat2 negara, mereka memang anak2 dan remaja yang sangat polos. Tetapi kami yankin sekali, bahwa mereka bisa didik dan akan membanggakan kedua orangtuanya serta bangsa dan negara.

Sessi kedua, ketika Pak Tifatul dan Bu Linda selesai membacakan kata2 sambutan yang sangat membuat kami bangga, karena bu Linda sangat menghargai kegiatan IDKita kompasiana dengan selalu mengingat dan menyebutkan nama komunitas kami dengan senang dan bahagia, Bu Mariam F.Barata meminta salah satu remaja kami, Ben Barka untuk maju kedepan sebagai wakil dari anak2 dan remaja Indonesia dengan ‘apa yang mereka inginkan dari orang tua mereka di jaman digital ini’. 

Dan sungguh, aku bergetar ketika Ben menyebutkan bahwa mereka hanya ingin kasih sayang orang tua mereka dengan pengertian serta keterbukaan. Jangan hanya melarang, melarang dan melarang saja …..

1355992789904225786
Ben Bark yang menyuarakan anak2 dan remaja Indonesia …..

Setelah itu, ke-7 remaja kami menyebar dengan membagi2kan buku kepada ibu2 Ketua PKK ( istri2 Gubernur ) dan untuk istri2 Menteri. Aku perhatikan, mereka mulai santai dan nyaman. Dengan mereka berbicara dan membungkuk tanda hormat, lalu memberikan buku kami …..

13559930551592049281
Remaja kami mengambil buku yang akan dibagikan kepada Ketua PKK Daerah di seluruh Indonesia…

13559931741631515991
13559932461224439877
Remaja kami yang membagi2ka buku dengan gaya dewasa dan sangat sopan …..

Sessi setelah makan siang lah, yang merupakan fokus IDKita Kompasiana, yaitu Workshop dan Lokakarya. Setelah aku bicara tentang perkenalan IDKita Kompasiana, cerita tentang IDKita Remaja serta tentang Buku2 IDKita Kompasiana, Valentino mulai berbicara dan remaja kami mulai tersebar ke semua meja2 untuk bantuan2 dalam standardisasi gadget dan mendownload ‘Parenting Control’ untuk mereka.

Masing2 remaja duduk di masing2 meja bulat. Aku masih duduk di podium, sehingga aku bisa melihat dengan jelas, apa yang mereka lakukan. Ben ada di sebelah kiriku, Hendra ada tepat di depanku, Dennis di sebelah kananku, dan Michelle sebelah kanan Dennis. Pricilla dan Lourdes ada di meja belakang Hendra dan Michael di kananku, terjauh. Masing2 dikelilingi oleh ibu2 yang selalu meminta bantuan mereka untuk apa yang Valentino mengajari mereka, ’step by step’.

1355993378270352997
1355993464521752474

Pricilla sibuk dengan bb seorang ibu dan Ben Barka menjelaskan dari slidge yang diperagakan oleh 
Valentino

Aku mengamati dari atas podium, dan mereka semua ternyata belajar dengan cepat! Masing2 remaja itu elalu dimintai bantuan untuk standardisasi dahulu. Setelah selesai dari 1 ibu, mereka ditarik lagi ke ibu yang lain. Alhasil, aku melihat mereka seperti ‘bintang’ ditengah ibu2 ….. membuat aku merinding ……

1355993521174333195
13559940401139354906
Michelle yang sibuk dengan seorang ibu, yang sebenarnya Michelle sedang butuh diskusi. Dan Valentino membantu beberapa step ….. sebuah kerjasama yang membuat hatiku bergetar …..

1356007393532672541
13559941611577367548
Dennis selalu bolak balik karena dia menguasai semua jenis gadget, sering ditarik sana sini oleh ibu2 itu ….. 

Dan Hendra yang tidak bisa keluar dari tempat duduknya, ibu2 itu sangat ‘bergantung’ dengan anak2 dan remaja kami ….. luar biasa ……

1355994203255334903
135599434167528399
Michael dan Lourdes dengan tanggung jawabnya …..

Sungguh, mereka sangat cepat belajar dan dewasa dalam sekejab! Sangat membanggakan. Hendra tidak beranjak dari meja bulatnya, karena semua ibu2 disana tidak mau Hendra ‘keluar’ dari  mejanya! Tetapi Hendra terlihat senang dan bahagia dengan ibu2 yang antusias.

Lourdes dan Cilla juga tidak bergerak di mejanya. Juga Michael. Tetapi Michelle justru sering beranjak karena sering bertanya dengan seniornya ( Hendra atau Dennis, dari meja Michelle adalah tempat terdekat ). Biasanya, Michelle akan lebih baik tidak bertanya dan hanya diam saja. Tetapi kemarin, Michelle justru sangat antusias mencari cara untuk membantu ibu2 di meja yang menjadi tanggungjawabnya ……

Juga Dennis, dia sering berjalan2 karena ditarik ke meja2 lain karena ibu2 yang lain memunta bantuannya. Dennnis mampu untuk bediskusi tentang Blackberry, Android, iPhone, iPad, Simbian bahkan Windows Essential di laptop. Michelle hanya di Blackberry dan Android. Hendra mampu mengoperasikan semuanya kecuali Blackberry. Ben, Michael, Pricilla, Lourdes masing2 dengan keahliannya, walau hanya 1 atau 2 gadget saja.

Mereka terlihat sangat nyaman dan ‘terlatih’, sementara Valentino terus berbicara tentang yang lain. Aku tersenyum melihat mereka. Aku sangat bangga! Anak2 dn remaja kita ternyata sangat bisa dibanggakan! 

Bayangkan, jika kita memberi kesempatan dan kepercayaan kepada mereka, aku sangat yakin bahwa mereka akan bisa membanggakan negara dan bangsanya …..

Dari sekitar 40 - 50 orang yang engikuti workshop dan lokakarya ini ( yang lain sudah pulang karena mungkin mereka memang tidak membutuhkan ‘Parenting Control’ ini karena anak2 mereka sudah besar ), yang merupakan tanggung jawab anak2 dan remaja ini, hanya 2 orang yang gagal untuk mendownload program ini karena memakai handphone jadul dan bb baru tetapi mungkin ada cacat produksi ….. Berarti, workshop dan lokakarya ini berhasil dan sukses di bawah kendali IDKita Remaja ….. luar biasa …..

Aku sih tidak berbcara tentang tim IDKita Kompasiana, arena masih ada Fahmi, Reva, Chia dan yang lain yang membantu sebagai asisten penyaji. Aku hanya membicarakan IDKita Remaja, dan mereka memang patut dibanggakan …..

Jadi, siapa bilang anak2 dan remaja tidak bisa dibanggakan? Siapa bilang anak2 dan remaja tidak bisa belajar dengan cepat? IDKita Remaja, sudah membuktikannya …..

Salam IDKita Kompasiana, dan Selamat Hari ibu di era digital ini  .......

13559943871007405875


Tags:

0 Responses to “IDKita Remaja Sudah Membuktikannya di Seminar “Peranan Ibu di Era Digital” …..”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks