Jumat, 30 November 2012

Bersepeda ke Kantor di Jakarta? Mungkinkah?



By Christie Damayanti

1354261953276605113
ipstenu.org

Suatu saat beberapa tahun lalu ketika aku masih berada di sebuah proyek besar, aku dan teman2ku selalu berhadapan bukan hanya kegiatan kami bekerja sehari2 saja yang memakan energi yang sangat besar, tetapi kami juga diperhadapkan dengan kemacetan yang luar biasa pulang pergi ke rumah kami masing2, sehingga kami lebih nyama untuk berada di proyek selepas jam kantor sampai tengah malam. Bukan hanya memang harus bekerja, tetapi sebagian karena kami malas bermacet2 ria, sampai paling tidak mall2 sudah tutup dan jalanan lebih lancar.

Ketika salah seorang mitraku, Jumat pagi datang dengan memakai ‘baju sepeda’ lengkap dengan helmet yang khusus dengan peluh mengalir deras di tubuhnya, aku tertawa,

“Memang kamu naik sepeda?”, aku bertanya.

Dan ketika dia menjawab ‘ya’, serta merta aku heran, secara rumah temanku itu berada di Bintaro dan proyek kami berada di Grogol. Suatu perjalanan panjang, jauh dan memakan energi yang cukup besar …..

Temanku ini, sebut saja Rio, memang seorang ‘biker’, berbadan kekar, seorang pekerja lapangan yang tangguh, tetapi aku tidak habis pikir dia mau bela2in bersepeda dari kantor dan kembali lagi ke rumah. Tetapi setelah aku mengobrol dengannya habis2an, ‘mewawancarainya’ serta melihat sepedanya yang kereeeennnnn banget, aku menggeleng2kan kepalaku tanpa setuju dan kagum, 

“Kapan ya, aku bisa bersepeda ke kantor?” …..

*****

Bersepeda dalam kegiatan sehari2 bukan suatu yang aneh. Di kota Yogyakarta atau kota2 kecil dan di pedesaan, sepeda adalah alat transportasi yang sangat vital. Juga di beberapa negara, bersepeda justru merupakan kegiatan sehari2. Bahkan banyak manager dan direktur yang nyaman bersepeda sambil sarapan sandwich sambil bersepeda ….. terlihat tenang, nyaman dan bahagia …..

Tetapi tunggu dulu! Itu disana. Tidak di Jakarta! Jakarta yang tidak aman, yang padat dan yang tidak nyaman mau bersepeda? Tunggu dulu. Ketika kita bersepeda, aku membayangkan jika kita berada ditengah2 kendaraan, apalagi di lampu merah, pasti akan tidak nyaman. Apalagi di Jakarta, ataupun kota2 di Indonesia, BELUM ADA JALUR KHUSUS SEPEDA. Untuk motor yang seharusnya ada di jalur lambat saja tidak taat pada ‘perintah’, bagaimana dengan jalur sepeda?

Sekarang, sudah banyak pekerja, bahkan pekerja level manajer ( temanku seorang meneger ), mau untuk bersepeda. Memang belum setiap hari dan memang hanya hari2 yang tidak padat, tetapi dengan disiplin bersepeda ke kantor, paling tidak mengurangi kendaraan bermotor dan mengurangi polusi di jalan raya, bukan? Apalagi mereka2 ini mampu untuk mengajak teman2 yang lain untuk bersepeda …..

*Sepertinya, aku sih tidak mungkin bersepeda, secara sekarang aku dalam keterbatasan. Walau waktu itu, aku sudah berencana untuk bersepeda ke kantor suatu saat*

Sepeda adalah salah satu alat transpotasi yang bisa digunakan ke kantor, ‘bike to work’, untuk mengurangi banyak macam masalah. Antara lain, mengurangi kemacetan karena kendaraan berkurang, mengurangi polusi serta menikmati olah raga.

Tetapi sebelum memulai kegiatan bersepeda ke kantor, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menyiapkan perlengkapan keamanan sepeda dan kebutuan diri.

Hasil ‘wawancara’ku dengan temanku untuk tips bersepeda ke kantor :

1.       Pelajari rute terdekat dan rute teraman, tempat istirahat dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Setelah itu, pelajari, tempat parkir khusus sepeda di kantor ( jika bekerja di Sudirman - Thamrin - Gatot Subroto - Segitiga Emas Casablanca ), karena belum tentu ggedung2 disana bisa memarkirka sepeda. Paling tidak, kita bisa diskusi dengan manajemen gedung atau satpam gedung untuk tempat parkir sepeda.

2.       Perika kondisi sepeda, seperti tekanan angin ban, rantai atau baut2, seperti kita memeriksa mobil kita sebelum bekerja tiap pagi.

3.       Membawa peralatan dan perlengkapan standard pemeliharaan sepeda, seperti pompa kecil, ban dalam, kunci2 baut, rantai dan gembok sepeda, air minum, alat P3K, peralatan mandi dan sebagainya. Apalagi kita tidak berencana untuk istirahat di jalan.

4.       Selalu mengenakan peralatan keselamatan seperti baju yang tidak ribet ( sebaiknya, baju dan seragam kantor tidak dipakai dulu jika bersepeda ), helmet, lampu depan dan belakang, masker, sarung tangaan sebagai ’safety cycling’.

5.       Jangan lupa, kenakan pakaian yang nyamaneperti baju khusus bersepeda atau kaos, kaca mata, sepatu olah raga serta jangan lupa siapkan jas hujan.

6.       Jangan lupa juga selalu siapkan baju ganti, sergam kantor dan baju persiapan jika mendadak hujan. Setelah sampai kantor, langsung mandi dan bersiap untuk bekerja, ketika sudah sedikit istirahat.

7.       Yang jelas, dalam bersepeda memang memerlukan fisik yang prima. Siapkan mental yang prima, tidak terlalu larut tidur malam sebelumnya, serta makan pagi secukupnya sebelum berangkat kantor dengan 
bersepeda.

8.       Walau di Jakarta memang belum mempunyai jalur khusus untuk sepeda, tetap harus menghindari padat kendaraan bermotor, dan jangan menyalip saat lalu lintas padat. Jika berada di lampu merah dan pada saat berhenti, berhati2lah karena sepeda masih merupakan kendaraan ‘baru’ sehingga bisa ‘terlirik’ orang2 yang tidak bertanggung jawab di luar sana …..

9.       Yang jelas, selalu mematuhi rambu2 lalu lintas sepnjang perjalanan.

10.   Dan jangan lupa, selalu berdoa dari awal perjalanan sampai tempat tujuan …..

Kita harus belajar bahwa dari diri sendiri harus bisa melakukan yang terbaik, termasuk untuk Jakarta. Kuta juga sudah tahu, bahwa kepadatan kendaraan di Jakarta sudah sedemikian parahnya, sehingga kemacetan sekarang tidak ada waktunya, dimana2 selalu macet. Jika kita bisa dan mau melakukan yang terbaik, tidak harus tunggu pemda untuk menertibkan kemacetan. Dan kenyataanya, walau mungkin belum terlihat hasilnya, bersepeda ( khususnya besepeda ke kantor ) merupakan salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan.

Dan jika bersepeda ke kantor sudah menjadi kegiatas sehari2, kita bisa mengubah gaya hidup dalam 
begiatan lebih bermartabat.  

Bahwa berkendaraan ke kantor sudah biasa, tetapi bersepeda ke kantor itu yang LUAR BIASA …..

Tags:

0 Responses to “Bersepeda ke Kantor di Jakarta? Mungkinkah?”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks