Kamis, 27 September 2012
“Tuhan Tidak Tidur, kan?”
Kamis, 27 September 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Cerita ini bermula ketika seorang
sahabat lamaku bertutur sambil menangis di sebuah cafe di dekat sekolah
anakku ( aku waktu itu adalah sebagai ibu rumah tangga yang bahagia,
tidak bekerja dan selalu antar jemput kedua anakku yang masih kecil,
ketika Michelle harus selalu diterapi dalam rangkan pengobatannya di
Kllinik Tumbuh Kembang RSCM ) sekitar 10 tahun lalu. Aku ingat sekali,
sahabat ku itu, sebut saja Noni, bercerita sambil menangis karena dia
selalu terteror dengan keadaan rumah tangganya.
Ceritanya demikian :
Suaminya, sebut saja Geo, adalah seorang
pria flamboyan yang sering didatangi banyak wanita dan diapun
meyukainya. Sehingga mereka saling suka dan berhubungan terus antara Geo
dengan beberapa wanita. Wanita2 itu sering meneror Noni. Ada yang
menelpon untuk ‘menyingkir’ dari kehidupan Geo, walau dia tahu bahwa
Noni adalah istri sahnya.
Ada juga yang terus menerus terang2an memaksa
Geo untuk menjemputnya, walaupun Noni tahu bahwa wanita ini tahu dengan
rumah tangganya. Dan wanita2 itu terus berganti rupa untuk terus
menterornya, sehingga Noni mulai tidak tahan dengan rumah tangganya …..
Aku tepekur. Hmmmm, apa yang aku harus
katakan ya? Sangat lebay, jika aku hanya bilang,
“Sudahlah, serahkanlah
semuanya kepada Tuhan …..”.
Noni butuh jawaban, bukan hanya pengertian
atau hanya kata2 saja. Dia butuh aku, sebagai sahabatnya, apa yang dia
harus lakukan …..
Tetapi, bagaimana? Akhirnya, aku tetap lebay,
“Noni, aku ga tahu harus bilang apa.
Tetapi aku tidak mengijinkan kamu bercerai. Doakan saja Geo dan aku
yakin bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam ….”
Dan Noni mematuhi saranku. Dia memang
ibu yang hebat dan takut akan Tuhannya, sehingga justru dia mendekatkan
diri pada Tuhan dengan terus berdoa dan mendoakan suaminya untuk bisa
berubah ….. Dan beberapa tahun kemudian, aku tidak mendengar kabar
apapun darinya, sampai kemarin …..
Noni menghubungi aku lewat telpon
rumahku. Ternyata, dia sudah bercerai, beberapa tahun lalu. Alasannya
sangat klasik, suaminya memang tidak pernah berubah dengan wanita2
disekelilingnya, bahkan sudah ada yang dinikahi secara siri. Aku kaget!
Heh?? Dan Noni banyak bercerita tentang kehidupannya …..
Sekarang noni sudah biasa sendiri, hidup
dengan 2 anaknya, seumur dengan anak2ku. Dan Noni sudah berbahagia
dengan kehidupan dan kesendiriannya. Tiba2 Noni dikejutkan ketika ada
kabar dari mantan suaminya, yang tetap tidak berubah, selalu ada wanita2
disekelilingnya.
Geo sekarang ( katanya ) tinggal 1 atap
dengan salah satu wanitanya yang dulu selalu menteror Noni, dengan 1
anak mereka. Wanitanya ini ( katanya ) tidak bekerja, dan hanya dia
dirumah. Tetapi ternyata, karma datang pada wanita itu. Beberapa wanita
datang untuk menterornya, seperti wanita itu menteror Noni! Noni
terkejut. Dia tidak menyangka bahwa ada datang ‘balasan’ entah dari mana
…..
Aku tersenyum. Sungguh, aku tersenyum,
bahkan tertawa. Aku sendiri sih, sangat percaya bahwa ‘pembalasan’ hanya
datang dari Tuhan saja. Aku percaya, bahwa kehidupan seperti Geo dan
wanita2nya, merupakan kehidupan yang tidak beralaskan kasih Tuhan,
sehingga sama sekali tidak ada berkat Tuhan …..
Noni melanjutkan ceritanya, bahwa
ternyata Geo tetap tidak berubah. Geo memang tetap flamboyan dan justru
di umurnya yang sudah lebih dari ½ abad, keflamboyanannya semakin
berkibar, dengan tetap berada di sisi wanita2 dimanapun dia berada …..
Semalaman kami berbincang, tidak dengan
sedih hati. Tidak dengan memori tentang hidup Noni dengan Geo, tetapi
kami berbincang tentang ‘kehidupan’, bahwa kita harus terus percaya
tentang kasih Tuhan. Bahwa masa depan kita harus terus berserah pada NYA, karena Rancangan NYA adalah rangcangan damai sejahtera …..
Karma! Apapun namanya, bahwa jika kita
tidak mau disakiti, janganlah menyakiti siapapun! Konsepnya adalah
eperti itu, karena jika kita menyakiti orang lain, kita akan disakiti
oleh entah siapa.
Konsep karma adalah, bahwa
kita harus bisa hidup dengan baik, bersama semua orang, bukan hanya
orang2 yang ada di lingkungan kita saja, tetapi orang2 yang ada di
seluruh dunia. Bahkan, Tuhan mengajarkan untuk tetap baik
kepada semua makhluk! Baik manusia, hewan dan tumbuhan. Karena dengan
kita berbuat baik dengan hewan, misalnya, hewan2 itu akan ‘baik’ dengan
kita, dan yang jelas Tuhan akan semakin mengasihi kita …..
Cerita Noni mengajarkan aku, bahwa aku
harus terus ’sharing’ kepada sahabat semua jika memang meminta aku untuk
membantunya, bahwa ‘tetap percaya, Tuhan mendengar apa yang kita
butuhkan’. Cerita Noni mengajarkan aku juga, bahwa kita
harus terus membina hati kita, untuk tidak mendendam serta mendoakan
orang2 yang memusuhi kita. Karena, justru dendam lah yang akan
memusnahkan kita. Justru Noni sekarang hidup berbahagia
setelah bercerai dari Geo, dan dia bersyukur bahwa Tuhan memang selalu
menemaninya kapanpun …..
Intinya adalah tetap berserah dan bersyukur, apapun yang ada pada kita dan tetap percaya bahwa kasih Tuhan selalu menyertai kita semua ……
Salamku …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to ““Tuhan Tidak Tidur, kan?””
Posting Komentar