Kamis, 27 September 2012
Seputar Cerita Saling Membully …..
Kamis, 27 September 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Bully?
Ternyata sangat berbahaya!
Orang2
dewasa saat ini, termasuk aku, sering dibully dengan berbagai macam
cara, baik di internet atau di dunia nyata. Tetapi orang dewasa bisa
melihat, memilah-milah dan berpikir, apa yang harus mereka lakukan. Mau
membalas? Mau diam saja? Atau justru mendoakan yang membully? Aku
termasuk yang selalu mendoakan, orang2 yang membully-ku dengan caranya
masing2. Baik di dunia maya atau di dunia nyata. Karena aku percaya,
bahwa ‘pembalasan hanya pada Tuhan saja’ …..
Kasus mengerikan, ketika tadi pagi aku
mendengar dan melihat berita di TV tentang tawuran terakhir di Manggarai
yang mengakibatkan seorang remaja tewas di clurit ( Deny Januar )
remaja lain dalam sebuah tawuran antar sekolah, yang entah apa
penyebabnya. Tetapi aku sedikit yakin, bahwa biasanya antar sekolah dan
antar pelajar adalah saling mengejek dan balas dendam ….
Ketika MenDikBud, Muhammad Nuh
berkunjung ke si remaja yang membunuh di Polda Metro Jaya, seorang
remaja kelas 12, beliau pertama kali bertanya,
“Apakah kamu puas dengan perbuatanmu dengan membunuh orang lain?”
Dan jawabannya, … ( OMG, sangat mengerikan )
“Puas pak” ( kata pak Nuh sendiri ) …
Aku berlinang air mata … hatiku bergetar
… Tidak adakah Tuhan di hati seorang remaja yang baru saja membunuh
remaja lain? Untuk aku, itu sangat mengerikan! Begitu mudahnya membunuh,
walau tidak tahu untuk apa dia membunuh … Begitu mudahnya dia
menyabetkan cluritnya ke tubuh orang lain? Apa yang terjadi, Tuhan,
dengan dunia ini???
Aku sih bukan seorang psikolog atau
psikiater. Tetapi yang aku lihat, si pembunuh yang notebene masih
belasan tahun, mengalami permasalah sosial yang rumit, seperti kaata pak
Nuh juga. Mungkin sejak kecil dia tidak bahagia dengan keluarga atau
lingkungannya, termasuk mungkin dia sering di bully oleh lingkungannya
…..
Menurut aku, membully bukan hanya saling mengejek atau merendahkan langsung keluar kata2 yang kasar.
Menurut aku, membully
bisa termasuk merendahkan arti hidup, hati dan pikiran seseorang,
sehingga orang itu selalu tertekan dan selalu berusaha memuaskan dirinya
dengan bertindak ekstrim, termasuk ( mungkin ) akan menjadi nakal dan
jahat!
Menurut aku, membully bisa disejajarkan
dengan kejahatan besar, yang memang bertumbuh di alam bawah sadar dari
orang2 yang dibully, karena hasilnya adalah orang2 yang rendah diri atau
justru orang2 yang menjadi tidak terkontrol ……
Kasihan sekali …..
Untuk orang dewasa, menurut aku, tidak
bisa diapa2kan karena toh mereka bisa berpikir sendiri, KECUALI mereka
tidak mampu dan mendatangi seorang pakar untuk menolongnya. Tetapi
justru, anak2 dan remaja ini yang harus kita selamatkan dari
berbagai tindakan membully dimanapun supaya hidup masa depan mereka
lebih baik.
Membully memang sepertinya hanya biasa2
saja. Membully sepertinya terlihat wajar2 saja sebagai interaksi antar
manusia. Tetapi efek langsung dari orang2 yang di bully, bisa dilihat
sekarang atau kehidupan mereka kelak. Jika anak2 dibully di sekolahnya,
diejek2 atau di ‘nakali’ temannya, anak itu akan menangis, marah, rendah
diri, atau justru menjadi tidak terkontrol karena dia akan berusaha
‘keluar’ dari si pembully untuk membalas dendam, bukan kepada si
pembully tetapi kepada lingkungannya, bahwa dia bukanlah si pecundang
…..
Mungkin anak itu terus merasa sebagai pecundang jika bully terus
menerus menerpanya. Dan masa depan anak tersebut menjadi layu …..
Begitu juga di bully saat sudah memasuki
dunia remaja. Hati mereka akan layu walau belum berkembang. Dan justru
si pembunung dalam konteks di tulisan di atas, mungkin dia sering di
bully dalam lingkuannya sejak kecil dan ebagai remaja, dia menjadi
membully, bahkan membunuh. Dengan jawaban yang tidak masuk akalku (
“puas” ), sangat terlihat gemuruh badai hatinya karena tidak adanya
Tuhan …..
Membully bukan hanya di dunia offline,
tetapi juga di dunia online. Kasus aku, misalnya. Di dunia offline,
seingatku aku belum pernah di bully ( siapa yang berani, sebagai ‘preman
proyek’ aku sangat galak, hihihi …. ).
Tetapi dalam dunia maya aku
pernah dan sering di bully dan sangat2 direndahkan sebagai manusia.
Jujur, dulu aku sangat tertekan sampai sering sakit dan ketakutan.
Tetapi waktu yang membuktikan bahwa Tuhan ada dimana2. Aku merasa
‘bebas’ dari si pembully dan selalu mendoakan untuk dia tidak menyakiti
orang2 lain seperti dia membully dan menyakitiku…..
*( wah, kalau si pembully mau
bertemu dengan aku di dunia nyata, aku akan labrak dan panggil teman2ku
sesama preman proyek … biar tahu rasa dia, hihihi …. )*
Dan dunia maya adalah dunia yang rentan dari kasus ‘bully - membully’ ( lihat tulisanku Anak-anak dan Remaja Sangat Rentan Mendapat ‘Cyberbullying’ dan Seputar Pelecehan Remaja di Dunia Maya dan ‘Cyberbullying’ : Saling Melecehkan, Bisa Terjerat Hukum yang Sama
). Jadi, tidak ada salahnya kita terus mengawasi anak2 dan remaja kita
untuk terus memberika iman tentang ‘takut akan Tuhan’, karena jika kita
‘takut akan Tuhan’ dan selalu berserah, Tuhan akan selalu ada di sisi
kita …..
Memang, mungkin anak2 dan remaja kita
baik2 saja tetapi mungkin suatu saat mereka akan menjadi korban dari
sebuah tawuran. Tetapi, ingatlah! Bahwa dengan bimbingan kita untuk
terus menjaganya dalam nama Tuhan, semuanya akan lebih baik. Berserah
penuh kepada NYA …..
Kasus remaja yang puas karena membunuh,
merupakan kasus sosial yang sangat kompleks. Kita semua sedih dengan
kasus ini, tetapi tetaplah mendoakannya, agar Tuhan masuk dalam hatinya
untuk bertobat. Dan jangan menjadikan dendam untuk membuat ‘pembalasan’,
karena pembalasan adalah hanya dari Tuhan saja …..
Doaku untuk semuanya, Tuhan berkati …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Seputar Cerita Saling Membully …..”
Posting Komentar