Kamis, 19 Juli 2012
‘Philatelic Museum, Singapore’ : Mungkinkah Museum-Museum di Jakarta Seperti Ini?
Kamis, 19 Juli 2012 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

studentoftheworld.info
Sebagai filatelis, pasti kemanapun aku mencari benda2 filateli. Baik kartu pos yang banyak di jual sebagai tanda cinderamata mata di toko2 souvenir, atau prangko yang memang di jadikan fokus utama untuk koleksi filatelis pada umumnya. Begitu juga aku, dan kebetulan Singapore mempunyai ‘Museum Philatelic’ yang berada di 23-B Coleman Street, tidak jauh dari hotelku menginap di Singapore, HOTEL
Robertson Quay di daerah Circulair Quay.

2 hari-an aku berada di museum ini. Bukan hanya karena aku memang filatelis, tetapi museum ini sangat interaktif dan membuat anak2ku yang sama sekali tidak suka dan selalu mengeluh jika mengantarkan aku ke KFJ ( Kantor Filateli Jakarta ) atau Museum Filateli TMII, sangat betah dan ‘bermain’ bersama kecanggihan konsep dan kepiawaian para filatelis Singapore untuk berusaha agar kita semua menjadi mencintai filateli.
Dengan hanya membayar $5.00 per-orang, sebenarnya ‘harga’ itu tidak berarti sama sekali. Karena kita akan mendapatkan inspirasi bukan hanya tentang prangko dan filateli, tetapi inspirasi tentang bagaimana kita bisa membuat sebuah museum tentang apapun untuk Indonesia yang asik seperti ini ……

Suasana di lobi museum filateli Singapore, terang untuk memilih prangko, nyaman dan dingin …..


Presentasi di ruang pertama adalah untuk pengenalan dasar prangko secara internasional …..
Ruang2 yang sangat modern dalam desain, berpadu dengan kecanggihan komputer serta konsep2 pembuatan prangko yang dikemas dengan keren dan luar biasa! Dari prangko2 awal dunia, juga prangko awal Singapore, kita bisa melihat caranya dengan ‘membuka’ beberapa pintu. Presentasinya sangat luar biasa!
Sungguh, aku tidak tahu apa yang ada di ‘pintu’ selanjutnya, jika kita tidak membuka ‘pintu’ tersebut, sehingga mau tidak mau, kita ( yang sangat penasaran ) harus membuka pintu selanjutnya, menjadikan paling tidak, kita melihat dan membaca dengan seksama tentang prangko …..


Konsep ‘Bahasa Filateli’, tiap pintu pasti ada cerita tentang ‘bahasa filateli’, membuat penasaran untuk membuka dan membaca isinya …..

Salah satu pintu tentang ‘Cinderella’, sebuah ‘bahasa filateli’ ….. presentasinya jelas dan menarik!
Konsep Museum Prangko Singapore ini sangat unik. Bangunan heritage Singapore ini terdiri dari 2 lantai, khas bangunan klasik. Singapore pernah di jajah oleh Inggris, dan berkolaborasi dengan etnis2 Asia, oriental serta Singapore itu sendiri, walau menurut referensi, Singapore tidak mempunyai etnis asli, tetapi bercampur dengan etnis Melayu, China, India, bahkan Inggris. Tempat ini membuat kita ingin sekali tahu tentang prangko, dengan kreasi2nya serta presentasi2 tentang prangko, dengan membuat karya2 unik dan mengesankan.


Cerita tentang Singapore, yang semua dipresentasikan dengan memakai prangko. Sangat unik, cantik dan luar biasa.


Cerita tentang kantor pos Singapore dan ssejarahnya, seerta kantor pos2 seluruh dunia dengan miniatur cantik yang mempresentasikan dengan detail ……
Misalnya, di lantai atas di desain khusus tentang asal usul Singapore. Konsep ‘ruko’ jaman dahulu dengan material2 yang cantik asli, membuat illustrasi gallery sebagai background dan kebudayaan Singapore, tetap bisa tertuang dalam prangko2 lawas Singapore dan prangko2 lawas dunia tentang Singapore itu sendiri …..


Ruang yang memberi inspirasi tentang bagaimana mendesain, mencetak dan menjual prangko secara umum. Ada beberapa tahapan, dan di masing2 pintu ( seperti yang dibuka oleh Dennis ), dari desain, pencampuran warna, sampai prangko tersebut 100% tersedia …..
Contoh prangko yang baru di cetak, dari desain sampai seperti foto diatas …..


Misalnya, tahap ke-3 tentang pencampuran warna desain ……
Di ruang pameran, tetap mempunyai warna tersendiri. Misalnya, ‘Black Penny’ serta prangko2 dari seluruh dunia, di presentasikan dengan sangat cantik! Ada yang sebagai background dengan peya dunia dan prangko2 seluruh dunia, di atasnya. Ada juga, presentasi dalam frames tetapi tidak digelar seperti di Jakarta, melainkan bisa di tampilkan jika ingin kita melihatnya, sehingga ruang ini tidak penuh dengan frames …..


Lihat, Dennis dan Michelle pun menjadi tertarik untuk lebih tahu tenntang hobi mamanya, filateli, karena presentasinya yang unik dan cantik …..
Bukan Cuma prangko2 ’serius’ saja. Tetapi di museum ini, menampilkan banyak sekali prangko2 kartun. Bukan hanya untuk anak2 supaya lebih mencintai prangko, tetapi juga untuk kita semua, seperti aku yang tema koleksiku adalah Disney. Misalnya, Bart Simsons, Tintin, Harry Potter dan sebagainya.


Koleksi filateli bertema Bart Simsons dan beberapa tema movie dan dongeng …..

Pameran Tintin, 2 minggu yang lalu …..
Sebuah ruang khusus di lantai atas, selalu berganti wajah setiap periodik beberapa waktu. Misalnya, 2 minggu lalu, ruang ini masih menjadi display dan presentasi oleh benda2 filateli tentang Tintin dari Belgia. Tetapi sekarang, ruang ini sedang mempresentasikan tentang ‘naga’ dengan atribut2nya, termasuk ‘dinosaurus’, yang
akan aku ulas di artikelku selanjutnya.


Pameran dan presentasi ‘naga’ dan dinosaurus, menggantikan pameran Tintin. Anak2ku sangat asik untuk ‘bermain’ dengan naga2 di museum ini. Ulasannya akan di artikel2 berikutnya ….. Sangat cantik dan menarik, lhoooo …..


Mengenal prangko2 dan lokasi negara2, serta prangko2 Singapore dengan kebudayaannya yang beraneka ragam.
Di lantai bawah, ada sebuah ruang yang bisa untuk ‘bermain’. Seekor anak gajah dengan tubuhnya di selimuti prangko, juga membuat tempat ini sangat unik ….. Juga di ruang ini, anak2 bisa benar2 bemain, seperti belajar mengatur prangko, belajar mencari data2 tentang gambar2 yang ada di prangko tersebut, atau juga berlajar untuk ‘mencabut’ prangko dari sebuah amplop, dan sebagainya …..


Anak gajah yang diselimuti prangko dan ‘permainan’ untuk anak2 demi membuat mereka mencintai prangko …..
Setelah puas aku mengelilingi museum ini, aku berjalan menuju ruang cinderamata. Bukan sekedar cinderamata biasa, melainkan barang2 yang dijual adalah yang berhubungan dengan benda2 filateli sebagai koleksi. Wowowww ….. Bagaimana aku tahan untuk tidak membelinya? Berbagai macam prangko fauna, Disney dan Lady Di, ‘memanggil2′ ku untuk membelinya. Untung, harganya murah. Sangat murah dengan koleksi2 yang belum pernah aku lihat di Jakarta. Ada siiihh ….. yang sudah aku punya, tetapi itu adalah bagian terkecil dari semua koleksi.


Hmmmmm …… ini dia, surgaku ….. sangat menyenagkan berada di tempat yang kita sangat suka …..
Di ruang lain bersebelahkan dengan ruang cinderamata, adalah ruang untuk ‘berburu’ prangko bekas! Bagaimana caranya? Seperti di KFJ, pun di sana kita bisa mencari prangko bekas, dengan masih ada sedikit sisa amplopnya, bergunung2. Banyak sekali yang datang untuk berburu prangko bekas, biasanya orang2 tua. Mereka mungkin ingin bersantai dan fokus dengan hobinya, tentang prangko. Ruanganya nyaman, ber-AC dan bisa berjam2 disana sambil mengobrol dengan teman2nya ……

Bahkan ’sondah mandah’ ( bahasa Jawa ) pun memakai replika prangko ….. cantik, kan?
Aku berkutat dengan cinderamata benda2 filateli disana. Banyak yang aku dapatkan. Tema prangkoku, semuanya ada yaitu fauna, Disney dan Lady Di. Sampai aku ‘pusing’, mana yang akan aku beli, karena jika aku mengambil semua, aku tidak akan bisa belanja yang lain ……
Wow, sebuah pengalaman ang sangat mengasikkan! Singapore benar2 memanjakan warganya. Bukan hanya bangunan2, transportasi, atau makanan2nya. Bahkan komunitas filatelisnya, juga sangat dimanjakan ….. hmmmmmm, seandainya saja ada di Jakarta ……
Salamku dari ‘Singapore Philatelic Museum’ …..



Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “ ‘Philatelic Museum, Singapore’ : Mungkinkah Museum-Museum di Jakarta Seperti Ini?”
Posting Komentar