Kamis, 28 April 2011
Sungai Citarum, Sungai Keluarga : Konsep Wisata Air dan Taman Air
Kamis, 28 April 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Sungai Citarum sebenarnya sangat indah.
Benar2 indah. Mengapa kuta melakukan revitalisasi besar2 an demi sungai
ini? Sungai yg terpanjang di Jawa Barat ini tidak hanya untuk kehidupan
di sekelilingnya, tetapi bisa dijadikan wisata air yg terkenal.
Bagaimana bisa? Bisa saja !
Lakukan! Just do it !!!
Sebenarnya, banyak pemandangan dramatis
jika menyusuri sungai Citarum dari hulu sampai hilir. Dari Gunung Wayang
melalu celah diantara Gunung Windu dan Gunung Malabar, sampailah ke
hamparan lembah diantara celah gunung tersebut yg menjadi lading
penduduk. Pemandangannya dramatis sekali, di belakang adalah celah
Gunung Malabar, di kiri kanan membentang 2 punggu gunung yg berbeda dan
tampak jauh di depan adalah Gunung Papandayan dan Gunung Guntur yg
menjadi batas alam dengan kabupaten Garut.
Luar biasa …..
Jika menurusi lembah, dari kejauhan
tampak pemukiman penduduk yg bersebelahan dengan hitan pinus yg
merupakan area hulu sungai Citarum, merupakan sebuah telaga Cisanti.
Telaga Cisanti sangat indah dikelilingi oleh pohon2 pinus yg rimbun,
airnya jernih dan sejuk.
Bagaimana kita bisa menghayati
pemandangan sungai Citarum ini, bila kita hanya ingin ‘memiliki’ nya
sendiri dan tidak mau berbagi dengan saudara2 kita?
Sebuah konsep bisa dijadikan alternative untuk saling berbagi sungai Citarum dengan banyak keluarga :
Konsep wisata air dan taman air untuk sungai Citarum
Arsitek memang tidak hanya mendesain
saja, tetapi harus memikirkan biaya juga, walau untuk mendesain sungai
Citarum sebaiknya ‘berangan2′ dulu, baru bila sudah lebih menjurus, kita
bisa membuat risetnya dengan menggandeng semua instasi dan para pakar
serta desainer2 termana Indonesia. Bombastis? Sekali lagi, tidak !
Wisata air dan taman air disini lebih menjurus ke arah mana? Mungkin seperti di Amsterdam atau di San Antonio ( lihat tulisanku River Walk: Pedestrian yang Sangat Romantis dan Berwawasan Lingkungan di Tepi Sungai San Antonio dan Mengamati Arsitektur dan Lingkungan di Amsterdam ).
Daerah Aliran Sungai tetap berjarak
antara 10 sampai 20 meter. Tujuannya adalah selain untuk ‘waterfront
area’ juga dibuat jalan kendaraan sepanjang sungai Citarum ini dan
beberapa tempat ( sungai Citarum sepanjang sekitar 225 km, mungkin bisa
di bagi beberapa bagian untuk area :
1. Tempat makan dengan membuat seperti ‘dermaga’ di laut ( contoh di Palau Ayer )
Ini adalah Pulau Ayer. Di Sungai
Citarum bisa di buat seperti dermaga2 dan setiap sudut di buat ‘dangau2′
untuk makan keluarga ( foto di atas ). Di foto bawah, bisa di buat
dermaga besar dari
kayu untuk area yg lebih terbuka untuk banyak
keluarga.
Konsep ini bisa di buat di setiap
beberapa meter, berselang seling denga wisata keluarga, seperti tempat
berlabuhnya perahu / sampan/ getek.
2. Penginapan dengan membuat villa2 kecil untuk 1 sampai 3 keluarga di desain rumah2 yg menjorok ke laut / sungai
Beberapa konsep peristirahatan di
sungai : ada yg di DAS sungai, di perbatasan dan ada yg ‘menjorok’ ke
sungai. Baik villa kecil maupun yang besar untuk beberapa keluarga
besar. Unik bukan?
3. Tempat bermain dengan keluarga :
- Naik sampan / getek atau perahu untuk menyusuri sungai Citarum
- Menyusuri sungai Citarum dengan jalan kaki melewati ‘hutan2′ kecil, dipandu dengan pemandu wisata
Seperti pramuka, konsep ini adalah
berjalan menyusuri sungai Citarum. Jika DAS Citarum di rapihkan seperti
ini, pasti akan menyenangkan untuk berjalan2 bersama keluarga menyusuri
sungai Citarum ini.
- Permainan ‘perang2an’ dengan air, ‘balapan’ dengan getek / sampan atau ‘bermain musik’ dan semua menggunakan air.
Konsep sampan / perahu / getek untuk
wisata air bersama keluarga. Bisa ada beberapa area untuk bentuk wisata
air ini, diantara tempat makan, seperti tulisan di atas.
Beberapa konsep tempat pendaratan perahu, sampan dan getek
4. Taman air :
- Membuat taman air, yaitu
dengan membuka tutup air sungai Citarum dengan menaik-turunkan tanah dan
diatas tanah itu dibuat taman kecil. Diantaranya dibuat air
terjun kecil untuk memberi kesejukkan
Beberapa tempat di sungai Citarum
ini, disa dibuatkan permainan ‘air terjun’ untuk member kesejukan
keluarga. Ada di beberapa tembat, membuat penyeberangan seperti ini,
selain untuk menyeberang, bisa juga memberikan pemandangan yg lain sama
sekali. Konsep yg sangat berani bila dilaksanakan.
5. ‘Menari dengan air’ :
- Membuat seperti ‘water
feature’. Jika kita tidak diatasnya, maka kita tidak melihat air dan
tidak merasakan air itu. Tapi jika kita di atasnya, kita akan melihat
dan merasakan ‘ada air disana’.
Konsep ‘menari dengan air’ memang
lebih ‘kota’ disbanding sungai Citarum yg lebih ke ‘desa’ dan
tradisional. Tetapi tidak ada salahnya bila dipikirkan. Konsep ini
sangat digemari oleh anak2 kita.
Sungai Citarum yg di pedesaan ( bukan yg
ada di Bandungnya ) yg mngkn bisa dibuat seperti ini. Pengolahan konsep
ini memang sedikit agak rumit dibanding dgn konsep ‘waterfront aera’ (
lihat tulisanku ….. ). Konsep ini tetap harus disesuaikan dengan daerah
setempat. Tetapi konsep untuk villa2 kecil dan tempat bermain keluarga,
ku rasa bisa diterapkan karena sungai Citarum memang sungai keluarga.
Di daerah yg lebih ‘dalam’ sungai Citarum ini, di buat konsep hutan :
1. Hutan wisata
2. Hutan pertanian / organic
Hutan wisata di buat untuk berwisata ke
‘tengah hutan’ bersama dengan keluarga. Dan hutan pertanian / organic
juga untuk keluarga, misalnya, bisa memtik sayur2an dan buah2an untuk di
masak dan dimakan bersama dengan keluarga.
Hutan wisata untuk berjalan2 bersama
keluarga. Juga bisa untuk berpiknik bila kita tidak mau makan di
tempat2 yg sudah disediakan.
Pertanian wisata organic, kita bisa
memetik sayur dan buah sebelum dimakan dengan keluarga. Konsep ini
disediakan untuk keluarga yg ingin saling memasak. Disediakan pula, satu
area untuk memasak ( seperti area BBQ ), bakar-goreng dan tumis …..
Betapa sebenarnya, banyak sekali manfaat
sungai Citarum ini, tetapi banyak orang yg tidak peduli dengan
kerusakan alam yg terjadi sepanjang Daerah Aliran Sungai, sejak dari
hulu sampai hilir. Banyak yg tidak sadar bahwa ketidak-pedulian pada
alam, keserakahan dan kebodohan kita semua, telah merugikan kita
sendiri. Tetapi siapa pula yg mau peduli dengan semua ini?
Kita harus peduli untuk sungai Citarum, sungai2 lain, alam dan bumi kita ini …..
Sumber gambar : beberapa dari www.google.com
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Sungai Citarum, Sungai Keluarga : Konsep Wisata Air dan Taman Air”
Posting Komentar