Kamis, 21 April 2011
(Seri 1) Fisik Jakarta: Konsep Taman dan Penghijauan
Kamis, 21 April 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Untuk membuat suatu penghijauan di ruang
terbuka (RTH = Ruang Terbuka Hijau) yang baik, akan dapat dicapai
melalui proses perancangan yg tepat. Perancangan penghjauan itu sendiri
adalah merupakan rangkaian proses2 pengumpulan data, analisa dengan
memperhatikan seluruh aspek2 terkait, pemilihan bahan dan penempatan
materi yg sesuai dengan perencanaan.
Pertamanan / penghijauan bukan hanya
sekedar tanah yg ditanami dengan tanaman sebagai upaya bercocok tanam
semata atau daerah yg diperkeras saja, namun merupakan satu paduan dari
beberapa aspek :
1. Arsitektural
Yaitu perancangan harus memperhatikan
pembentukan kesan yg nyaman, karena merupakan ruang untuk gerak manusia
sehingga dapat dikatakan bahwa perancangan taman / penghijauan juga
merupakan perangan ruang gerak.
Suatu konsep taman kota. Telihat
banyak ‘ruang gerak’, seperti garis2 sejajar dan bisa selalu
memotongantara garis 1 dengan yg lainnya. Di foto sebelahnya, kita
berjalan di tempat yg berpasir, berputar seperti ‘labirin’.
2. Artistik visual
Yaitu keharmonisan dalam pengelompokan
warna, bentuk, tekstur, karakter serta semua nilai2 dari setiap unsur
tanaman / pepohonan.
Bentuk konsep taman ini, sangat
artistic arsitektural. Secara visual di foto yg sebelahnya, terlihat
banyak bentuk tanaman serta warna yang membuat kita terkesan. Inilah yg
di sebut artistic visual.
3. Memanfaatkannya
Bisa dimanfaatka, seperti untuk buah2an di Taman Mekar Sari.
Peninjauan berdasarkan segi2 ekologis,
fungsi, morpholigis, taxonomi dan sebagainya, dimana harus melalui
beberapa proses tahapan :
- Tahap survey
- Tahap analisa
- Tahan perancangan
- Tahap pelaksanaan
TAHAP SURVEY
Ini merupakan upaya untuk mengumpulkan
data selengkapnya yg akan mempengaruhi serta berbagai bahan pertimbangan
dalam desain. Batasan merupakan diambil dalam mendesain. Ukuran2 harus
bebar untuk mencari dan membeli materi2 yg akan di desain.
Bentuk2 dan ukuran2 pohon untuk sebuah taman yg akan kita desain.
Setelah itu , dengan survey exsisting harus memperhatikan :
1. Bentuk tanah
Datar, landai curam, bertangga, berbukit, cekung, cembung dan sebagainya.
Misalnya, berupa tanah yg seperti trapezium tetapi melengkung. Ini bisa membutuhkan desain yang unik dan pasti asimetris.
Dengan 1 bentuk tanah, bisa
menjadikan banyak desain. Kreatifitas kita yg dibutuhkan untuk membuat
sebuah taman yg artistik dan nyaman.
2. Apa yg ada dipermukaan tanah
Pohon besar, tiang listrik, pernerasan, septic tank, pipa pralon, tiang berdera, bak control, bak sampah, dan sebagainya.
3. Apa yg ada di dalam tanah
Kabel listrik, pipa gas, pipa PAM, kabel telpon dan sebagainya.
Survey lingkungan ditujukan untuk
mengumpulkan data ekologis / lingkungan yang nantinya akan menentukan
kehidupan tanaman, antara lain :
1. Arah mata angin
Kemana dan dari mana arah sinar matahari pada pagi hari serta sore hari.
Bila sebuah pohon ditanam dengan
melihat arah mata angin, bisa menjadi sebuah pohon yg sangat berguna.
Misalnya, bila banyak angin bertiup kearah dimana menuju sebuah rumah yg
tidak suka dengan pohon dan ‘binatang2′ ( ulat ), lebih baik pohon itu
tidak mendekati rumah tersebut.
2. Letak bangunan
Seberapa jauh dan lama bayangan bangunan menutupi lahan
Pohon2 yang berada di bawah ‘kanopi’
/ atap, sebaiknya adalah pohon yg tidak harus berada di bawah sinar
mata hari langsung, karena kalau tidak, pohon itu akan tidak tumbuh dgn
subur.
3. Lokasi
Dimana kta membuat taman / penghijauan, apakah di daerah dataran rendah atau pegunungan
Pohon2 / tanaman2 sangat berbeda
bila tumbuh di dataran tinggi, sedang dan dataran rendah. Kita harus
mempelajari pohon2 yg memang ada di masing2 dataran.
4. Kesuburan
Bagaimana kesuburn tanah di lokai tersebut ; apakah baik, cukup atau kurang
Seperti foto diatas, merupakan gambaran tanah yg kering dan tidak subur.
Pohon / tanaman bisa mengembalikan kesuburan tanah.
5. Jenis tanah
Bagaimana jenis tanah, apakah berupa
tanah asli, top / sub sil, tanah galian, tanah urug, tanah puing /
lumpur / pasir dan sebagainya
Kaktus adalah sebuah tanaman / pohon
yg hidup di pasir dan tidak memerlukam banyak air. Jadi, kita harus
mempelajari tanaman bila kita ingin menanamnya.
Bagaimana dengan pendanaannya? Berapa biaya yg harus tersedia untuk pembuatan suatu taman / daerah penghijauan terbuka?
Desain dengan materi sederhana ditunjang dengan pola dan komposisi yg
harmonis, akan lebih murah dari pada desain dengan materi yg mahal walau
belum tentu indah.
TAHAP ANALISA
Dalam tahap analisa, desain taman /
penghijauan diarahkan kepada fungsinya, yaitu manfaat yg ingin kita
petik dari desain tersebut. Apakah sebagai penghijauan tanaman hias,
taman keluarga, taman hobby, taman olah raga, taman produksi atau taman
bermain anak2?
Dengan fungsi yg berbagai jenis, maka
bentuk desain juga akan beranekan ragam. Masing2 tergantung dari konsep
dan kebutuhannya. Tetapi meskipun bermacam2 fungsi, namun harus tetap
berpegang pada satu
pedoman pokok :
1. Indah ( beauty )
Tujuan utamanya, adalah membuat desain untuk mencapai suatu keindahan yg berdasarkan nilai2 estetik dan artistik. Hasilnya adalah desain yg indah dan harmonis, bukan hanya sekedar ‘kebun’ belaka.
Nilai2 artistik sangat bisa membuat
kita senang dan bahagia dari sebuah taman / kebun. Jika kita melihat
taman ini, bagaimana kita tidak senang dan bahagia ?
2. Nyaman ( comfort )
Desain yg kita buat harus memberikan
rasa kenyamanan yg maksimal bagi kita dan semua orang yg menikmatinya.
Baik kenyamanan secara menyeluruh ( teduh, asri ), juga kenyamanan yg
didapat dari seluruh materi taman yg terpakai, termasuk ’streetscape’ (
plaza, bangku taman, lampu taman, bin / tempat sampah khusus, dll ).
Suatu taman seperti foto ini, siapakah tidak merasa nyaman ? Dengan air mengalir membuat kita tenang …..
3. Perawatan yg terjangkau
Taman merupakan komposisi tanaman yang
hidup dan tumbuh, hanya akan tumbuh subur, apabila mendapatkan perawatan
yg baik. Untuk itu, desain taman juga harus memperhatikan puls segi
perawatan yg terjangkau, sehingga kesuburan dan keindahan tetap terjaga.
Kesatuan dari pedoman2 tersebut dapat dirangkum melalui penataan nilai2 estetis :
POLA
Pola adalah bentuk garis desain pada taman. Sifat garis akan member karakter dalam bentuk sbb :
- Garis lurus memberi kesan formal
- Garis melengkung memberi kesan informal dan rileks
- Garis patah2 memberi kedan kaku
- Letak garis dalam bidang, juga memberikesan tertentu, apakah menyempit, melebar, meninggi, mantap, dan sebagainya.
Beberapa bentuk ‘plaza’ sebuah taman. Dengan bergaris2, kotak2, tak beraturan, dan sebagainya.
KARAKTER TANAMAN
Setiap tanaman mempunyai karakter
sendiri sebagai akibat bentuk dan penampilan dari tanaman tersebut,
sehingga ada tanaman yg ’soliter’, sebaiknya ditanam berdiri sendiri,
misalnya : Pinang Merah, Sikas, Pisang Kipas, dsb.
Kompositif bila ditanam dalam komposisi
misalnya : Puring, Hanjuang dsb. Mass planting, sebaiknya ditanam
sejenis tanaman dalam jumlah yg besar : misalnya tanaman bungan2an.
STRUKTUR dan TEKSTUR TANAMAN
Adalah bentuk dasar percabangan tanaman
yg membentuk penampilan secara keseluruhan tanaman tersebut. Ada
struktur tanaman segitiga, bulat, oval, runcing, bertingkat, berpayung,
segitiga terbalik dan sebagainya.
Dan tekstur adalah kasar halusnya suatu
tanaman, yg ditimbulkan dari dimensi daun dan permukaan tanaman. Ada
tekstur halus, sedang, kasar, lilin, bergelombang dan sebagainya.
Dalam suatu komposisi tanaman, dirancang
agar semua tanaman tampak dengan baik. Didesain dengan tidak ada
tanaman yg menutupi tanaman yg lain. Namun yg satu dengan tanaman yg
lain agar saling melengkapi.
WARNA
Warna merupakan unsure yg besar artinya
dalam pembangkit faktor keindahan. Dalam taman, warna bisa didapatkan
dari warna materi tanaman, baik materi keras maupun materi tanaman.
Misalnya, warna tetap berasal dari warna hijau daun dan batang yg
berwarna coklat gelap. Sedangkan warna tidak tetap adalah warna2 bunga,
warna daun baru atau tunas2 baru.
Secara umum, warna terdiri dari 3 warna
dasar yaitu merah, kuning dan biru. Perpaduan warna tersebut menjadi
warna campuran pertama atau warna sekunder yaitu hijau, orange dan ungu.
Perpaduan warna dasar dan sekunder disebut warna tersier, dimana
didapatkan warna2 pupus seperti lemon, lila, jingga, tosca dan ungu
kebiruan.
Seluruh warna primer, sekunder dan
tersier dapat disusun dalam 1 lingkaran yg disebut ‘Spektrum Warna’
Dari
Sprektrum Warna dapat diketahui sifat warna, yg serasi sebagai aksen
atau kontras serta sebagai kegunaan lain.
Sumber gambar : beberapa dari www.google.com
Bersambung …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “(Seri 1) Fisik Jakarta: Konsep Taman dan Penghijauan”
Posting Komentar