Jumat, 11 Februari 2011
Sebuah Masterpiece: Museum Le Louvre, Paris
Jumat, 11 Februari 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Beberapa kali, aku ke Museum ini, tetapi aku memang tidak pernah bosen. Apalagi, konsep museum ini, sudah berubah : dari konsep Klasik / Renaissance menjadi komtemporer, setelah seorang arsitek China yang hidup dan tinggal di Amerika, I.M. Pei, ‘berhasil’ membuat gubahan2 arsitektur super modern dan membuat konsep ’satu jurus antara arsitektur klasi dengan arsitektur super modern’ ( pada malam hari, jelas telihat untaian cahaya menuju 1 titik : Le Louvre, Arc de Triumph, Champ de Elysee Palace ).
Coba lihat, untaian cahaya antara Museum Le Louvre Arc de Triumph dan Champ de Elysee Palace. Konsep yg indah dan sangat luar biasa bukan ?Dan I.M. Pei mampu ‘menelorkan’ untaian cahaya itu, membuat ’sesuatu’ menjadi daya tarik baik Paris.
Pyramid modern dengan background bangunan klasik Renaincance. Buat aku, tidak pernah berpikir untuk mendisain konsep yg ‘bertabrakan’ seperti ini.
Aku sengaja datang pagi2 kesini, sendiri, sebelum terlalu banyak orang. Karena Museum Le Louvre adalah salah satu terbesar di dunia museum, yang paling banyak didatangin pengunjung dari seluruh dunia dan bersejarah monumen. Sebuah landmark pusat kota Paris, terletak di tepi sungai Seine. Hampir 35.000 benda dari prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter2.
Begitu sampai dari hotel menumpang bus Paris, aku langsung duduk di salah satu bangku taman, melihat dikejauhan. Suatu konsep yg luar biasa ! Udara awal musim semi pada waktu itu, membuatku sangat nyaman.
Aku bisa duduk untuk melihat di kejauhan dan merenung ; “Bisa2nya I.M. Pei memikirkah konsep yg luar biasa ini? Mengapa beliau kepikiran membuat konsep super modern di depan konsep klasik ini?” . Seorang arsitek, seperti aku, pasti ‘merinding’, dan selalu bertanya2. Kalau membuat konsep yg ’setara’, mungkin tidak terlalu bermasalah kan ?
Aku dengan latar belakang Pyramida Modern dan Museum Le Louver yang klasik. Jam 8 pagi sudah banyak orang yang datang untuk menyaksikankonsep yg luar biasa ini.
Pada 1874, Istana Louvre telah mencapai bentuk yang sekarang sebuah persegi panjang struktur hampir dengan Sully Wing ke timur berisi Carrée persegi Cour dan bagian tertua dari Louvre, dan dua sayap yang membungkus Cour Napoleon, yang Richelieu Wing ke utara dan Sayap Denon, yang berbatasan dengan Sungai Seine ke selatan. Pada tahun 1983, Presiden Prancis François Mitterrand mengusulkan Le Louvre rencana untuk merenovasi gedung dan memindahkan Departemen Keuangan, yang memungkinkan menampilkan seluruh gedung.
Arsitek I.M. Pei dianugerahi proyek dan mengusulkan kaca piramida untuk berdiri di atas pintu masuk baru di pengadilan utama, Cour Napoleon. Piramida dan lobi bawah tanah perusahaan telah diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1988. Tahap kedua dari rencana Grand Louvre, La Pyramide Inversée ( Piramida terbalik ), diselesaikan pada tahun 1993. Pada 2002, dua kali sudah direnovasi sejak penyelesaian.
Hanya berjalan perlahan2, membuat aku benar2 ‘menyelami’ mengapa museum ini menjadi ‘favorite’ bagi banyak orang di seluruh dunia.
Ini melihat dari bawah ( pintu masuk utama ). Lihat, tidak ada elevator / lift, bukan ? Lift itu ada di tengah2 tangga putar. Lift akan ‘terangkat’ bila kita memencet tombol khusus untuk membawa ‘disable’ turun ke bawah.
Lihat sekarang, antara tangga putar lift sedang naik / turun untuk membawa ‘disable’. Luar biasa bukan? Konsep yg sangat modern dan membuat kita terkagum2.
Konsep pyramida bukan hanya Cuma di luar, tetapi konsep pyramida ikut ke dalam bangunan, berupa ‘pyramida terbalik’. Konsep yg benar2 luar biasa !!! Lihatlah, seakan2 memang ada pyramida terbalik dengan ujung runcing di tengah2 ruangan …..
Bila siang, terlihat pyramida utama menjadi pintu masuk utama ke ruang museum.
Berfungsi sebagai Main Entrance museum tersebut, juga sebagai “magnet” baik secara visual maupun secara fisik.
Konsep bangunan sebenarnya sangat sederhana, tanpa detail seperti bangunan disekitarnya, yaitu segitiga pyramid, tetapi konsep ini memang sangat “kuat” terasa sebagai magnet lingkungan. Terdapat 2 buah pyramida ; pyramida besar dan utama dan pyramida kecil. Dasar pyramida berbentuk bujur sangkar, bukan berbentuk segi tiga. Dan segi empat2 dibuat bersusun membentuk suatu segi empat besar yang menjadi alas konsep pyramida utama ini.
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Sebuah Masterpiece: Museum Le Louvre, Paris”
Posting Komentar