Senin, 15 November 2010
Surabaya, Kota Taman
Senin, 15 November 2010 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Sudah lama saya tidak ke Surabaya. Mungkin kira2 tahun 2005,
saya kesana untuk survey tentang bahan bangunan untuk proyek2 saya.
Itupun cuma bolak balik hotel - kantor - workshop - tempat2 yg memakai
bahan bangunan itu. Tidak pernah jalan2 …..
Nah, setelah Lebaran 2010 ini, saya sengaja ke Surabaya untuk survey -
hunting foto dan menengok saudara2 disana selama 5 hari. Saya membuat
schedule per-hari untuk benar2 memanfaatkan waktu : “Bagaimana caranya
memanfaatkan waktu untuk melihat sebanyak mungkin di Surabaya”. Itu
sloganku setiap saat kalau berlibur ….. :)
Hari 1 : tur Lumpur Lapindo ….. (belum pernah lihat sih :))
tur kota ( citytour )
Hari 2 : tur Museum Sampoerna
tur bangunan2 bersejarah/heritage
tur kota
Hari 3 : tur ke mal2 baru ….. (jangan lupa, saya seorang arsiek :))
tur kota
Hari 4 : tur kuliner …..
beli oleh2
Hari 5 : jalan2 dengan saudara2 semua
Tentang citytour ini yang ingin aku ceritakan ….. semoga bermanfaat untuk Jakarta, karena Surabaya (dulu) terkenal kota yg semrawut.
Citytour hari pertama benar2 membuat saya terkagum kagum.
Bayangkan, dulu Surabaya kotor dan semrawut dan sekarang semua dihiasi
taman! Semua sudut, tidak ada yg tersisa. Coba lihat ini :
Pohon2 Trembesi sudah mulai populer, seperti di Singapore. Dahannya mmg bercabang2 (dancing), cantik skl.
Apakah kita merasa ‘adem’ melihat ada taman di tengah kota? Bahkan
jenis2 tanamannya benar2 diatur sedemikian rupa sehingga menjadikan
taman itu sangat menarik dan tidak satupun warna (bunga2) yg
ketinggalan ; berbebagai macam warna hijau, kuning, coklat, merah, orang
bahkan ungu! Bukan main.
Bahkan pohon2 besarpun di desain secara komprehensif. Lihatlah pohon ini, ditata dngan baik skl.
Uuuh, indahnya. Cuaca sangat panat, tapi mersa asri. Tidak sepeti Surabaya y saya bayangkan …..
Bahkan
di tepi sungai pun, pohon2 di desain yg menarik. Sayang, ada iklan yg
membuat “kotor”. Seharusnya dibuat tempat iklan yg komprehensif
(seperti signage seperti di mal2).
Dan ternyata semua sudut selalu dihiasin dengan taman, bahkan semua
sudut terkecil! Di baberapa sudut kota, saya bertanya ke beberapa warga,
taman2 kota apa yg ada di Surabaya? Diantaranya :
Taman Bungkul
Taman ini ada di Jl. Raya Darmo. Konsepnya adalah Sport, Education,
dan Entertainment, sekitar 900m2. Fasilitasnya jogging trac plaza , air
mancur, area pujasera, juga akses internet nirkabel. Bahkan, taman ini
juga dilengkapi dengan jalur bagi penyandang cacat agar mereka pun bisa
ikut berekreasi. Bukan main
Taman Sulawesi
Taman ini dibuat diata bekan SPBU Sulawesi. Area seluas sekitar
2000 m2 dilengkapi fasilitas permainan anak2 yg sering di manfaatkan
keluarga bersama anak2nya. Arena wisata ini juga dilengkapi jogging
track, shelter, arena permainan anak, dan air mancur. Anak-anak muda
sering memanfaatkan tempat ini untuk bermain skateboard dan olahraga
sepatu roda. Area ini selalu tampak indah, baik pada siang maupun malam
hari, karena dilengkapi lampu penerangan dan lampu hias warna-warni.
Taman2 yg ada di Surabaya cukup banyak, saya tidak bisa ke semua
tempat itu. Ada taman Yos Sudarso, taman Dr. Soetomo, taman Ronggolawe,
taman Apsari, taman Kalimantan, taman Flora dan taman Mayangkara. Yang
jelas, semua taman2 kota ini membuat warga kota merasa nyaman. Untuk
berekreasi bersama keluarga, setelah seminggu bekerja.
Sekarang, apakah ide “Kota Taman” bisa diterapkan di Jakarta?
Seharusnya Jakarta sudah lebih dulu. Seperti yg saya katakan, terakhir
ke Surabaya th 2005, dan th 2010 kota Surabaya berubah sama sekali.
Saya coba melihat2 Jakarta, tulisan yang berikutnya mungkin bisa
membuktikan, apakah Jakarta bisa lebih baik dari Surabaya, di mata orang
awam. Kita bukan bersaing antara kota, tapi saya cuma ingin, Jakarta
adalah ibu kota Indonesia, kota pemeritahan, kota wisata, dan banyak
lagi julukannya. Seharusnyalah kita bersaing secara sehat untuk yg lebih
baik, Indonesia yg lebih baik.
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Surabaya, Kota Taman”
Posting Komentar