Selasa, 12 Agustus 2014
The FEBO ‘De Lekkerste’ : Kedai Burger Otomatis di Holland
Selasa, 12 Agustus 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti

Tags:
kuliner

www.febo.nl
Sebenarnya, hamburger ( ada juga makanan
cepat saji, misalnya hotdog, kentang goreng, pasta atau risoles ) Febo,
bisa dikatakan, biasa saja. Makanan cepat saji yang cukup
mengenyangkan dan rasanya cukup enak. Menurutku, lebih enak dari
hamburger Mc.Donalds. Dagingnya gemuk dan pemanggaangannya agak sedikit
‘gosong’, itu yang aku suka.
Febo terletak bersebelahan beda 2 toko
dari Mc.Donalds, dan juga seramai dengan saingannya. Tetapi memang di
Febo tidak ada tempat duduk sebanyak di Mc.Donalds. Pembeli hanya
membeli, menunggu pesanan dan keluar, JIKA mereka memesannya langsung
lewat counter.
Lha? Memangnya ada cara pemesanan yang lain?
Ternyata justru Febo mempunyai konsep
baru dalam penyajian hamburger dan semua makanan2 cepat saji yang lain.
Pemesanan dari counter itu jika mereka ingin yang ’spesial, yang tidak
terdapat di pemesanan diluar conter.
Febo mendesain kedai cepat sajinya,
bukan sekedar desain khas ‘pemanggangan’ sebagai kedai makanan2 nya,
tetapi desain iru buka hanya sekedar ‘dummy’ saja. Pangganggannya,
memang bukan panggangan yang sebenarnya, tetapi merupakan penghangat
makanan2 tersebut untuk diambil, lewat koin2 sesuai dengan harganya.
Ya, Febo mendesain semua kedainya di
Holland, dengan makanan2 yang bisa langsung kita ambil, setelah
menyemplungkan koin sesuai dengan harganya! Sehingga, tidak ada pelayan
dan tidak ada antrian!

Dennis sedang cari koin di dompetnya untuk memasukan ke mesin otomatis, guna membeli hamburger kesukaannya.

Pemesanan di counter pun dilayani,
tetapi sangat jarang karena seperti kedai burger biasa, harus mengantri.
Counter hanya untuk pemesanan khusus atau jika di mesin otomatis sudah
habis …..


Bandingkan dengan ‘pelayanan’ mesin
otomatis disini. Tanpa antri, tinggal memasukan koin, buka dan ambil
isinya. Mudah, murah dan menyenangkan …..

www.parool.nl

Sangat praktis …..
***
FEBO adalah rantai restoran cepat saji ‘walk-up’ di Holland. Mempunyai
mesin automatik untuk mengambil makanannya, tanpa harus memedannya lewat
counter. Didirikan tahun 1941 oleh Johan de Borst (1919-2008), di
Amsterdam, Febo lebih terkenal dengan hamburgernya, selain kentang
goreng sebagai ‘teman’ makan serta berbagai jenis minuman kaleng.
Makanan2 selain hamburger dan kentang
goreng, bisa langsung dibeli lewat mesin otomatis. Ada risoles, hotdog,
sosis, kroket, makanan2 ringan khas Belanda, dan semuanya disajikan
dengan hangat! Semuanya, bahkan kroket dan risoles serta sosisnya, akan
mrngepul dan harus menunggu lebih ‘adem’, jika lidah kita tidak mau
terbakar!
The FEBO ‘De Lekkerste’ ( bahasa Belanda ) sendiri diterjemahkan sebagai ‘The Tastiest’.
Yang paling gurih dan enak. Ya! Memang makanan2 cepat saji disana
memang cukup enak, relatif murah, sehingga cocok untuk turis serta yang
mau selalu cepat2.

Daging burgernya empuk, jika membeli
dengan cheese ( keju Belanda ), lelehannya sangat menggiurkan ( karena
panas selalu di oven, sebelum terbeli ).
Menurut referensi yang aku baca,
sekarang ini, Febo mempunyai sekitar 60 kedai diseluruh Holland. Dan di
Amsterdam sendiri ada 22 kedai. Berunting aku tinggal di sekitar Damrak
Straat, sebuah tempat dan jalan yang menjadi pusat wisatawan dengan
berbagai fasilitasnya …..
Untuk mengoperasikan mesin otomatisnya,
tidak susah. Dengan harga sebuah hamburger standard ( roti burger,
daging panggang dengan sedikit sayur dan bumbu didalamnya ) hanya 1,95
Euro, jika ada promosi. Jika harga normal, sekitar 2,35 Euro.
Bumbu dalam kemasan, setelahnya bisa
langsung diambil di meja saji : sambal, saos tomat, mayonaise.
Hamburbernya berbagai rasa : keju, bacon, double dekker, fillet ayam,
ikan dan sebagainya. Harganya pun bervariasi. Tetapi tidak lebih dari 4
Euro. Cukup murah untuk kami, walau lebih mahal dari burger2 import di
Jakarta.


Risoles dan kroket khas Febo, gurih dan nikmat sekali!

Kentang goring dalam berbagai bumbu : saos tomat, BBQ dan mayonnaise

Pesanan khusus lewat counter : sosis + kentang goring, dengagn bumbu BBQ saos tomat dan daun peterseli
Febo menjadi tempat favorite untuk kami,
jika kami tidak tahu lagi, mau makan apa, yang cukup ‘murah’ untuk
kantong kami. Karena jika kami makan besar bertiga, minimal kami harus
membayar 50 - 60 Euro untuk sekali makan.
Hehehe ….. ‘derita’ku, mana anak2ku
selalu memesan makanan yang mahal, katanya, mumpung disana dn ingin
mencoba makanan yang mungkin tidak ada di Jakarta, atau kalau pun ada,
rasanya pasti tidak sama …..
Malam itu, Dennis keluar lagi dari hotel
setelah Arie mengantarkan kami pulang. Dennis berjalan sendiri sekitar
jam 10.00 malam itu, dimana matahari disana masih cukup bersinar terang,
seperti jam 17.30 sore di Jakarta, sehingga aku tega melepaskan
sendiri, mencari makan malam kami.
Ketika dia datang, cepat sekali, dia
bercerita tentang hamburger Febo, bersebelahan dengan Mc.Donalds yang
sedianya Dennis mau sambangi. Dan setelah itu, esoknya aku benar2 kesana
untuk mencoba sendiri dengan mesin otomatis hamburgernya yang sudah
terkenal seantero Holland …..
***
Malam itu, kami tidur sangat nyenyak,
sambil tersenyum. Wisata kami pada hari pertama killing di Eropa Barat (
di Amsterdam ), menjadi berkat bagi kami bertiga, khususnya aku, untuk
bisa bersantai lebih lagi, sebelum kami melakukan rutinitas kami di
Jakarta, sebagai mama dan pelajar untuk menjemput impian ….
Sebelumnya :


Tentang Saya:

Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “The FEBO ‘De Lekkerste’ : Kedai Burger Otomatis di Holland”
Posting Komentar