Selasa, 11 Februari 2014
Gudeg Manggar dari Bunga Kelapa, Pastinya Lebih ‘Krenyes-Krenyes’ dari Nangka Muda
Selasa, 11 Februari 2014 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tahu kan, aku ‘gila’ gudeg? Walau aku
dilahirkan di Jakarta dan hidupku adalah di jaman modern sekarang ini,
serta aku sudah melanglang buana, aku tetap cinta makanan Indonesia, dan
favorite ku adalah gudeg, terutama gudeg Yu Djum dari Yogyakarta. Bisa
dilihat tulisan2ku tentang Gedeg Yu Djum :
Sejak dulu setelah papa mengenalkan aku
dengan ‘gudeg’ tidak ada yang mengalahkan gudeg Yu Djum ( menurutku ),
secara aku sudah mencoba setiap warung gudeg di Yogyakarta. Dari gudeg
kering atau gudeg basah, dari resto mahal sampai lesehan di sudut yogya,
dari yang mahal sampai yang paling murah, tidak ada yang mengalahkan
Gudeg Ju Djum. Fanatik! Hihihi …..
Dan sejak itu juga aku hanya terfokus mencari dan makan Gudeg Yu Djum di Yogyakarta, walau banyak teman menyarankan yang lain.
Kemarin aku buka2 timeline teman2ku.
Seorang teman dari Yogya, mas Aris Suryawan, yang sekarang bertugas dan
tinggal di Raja Ampat, Papua, adalah sahabat filatelis. Setiap kemanapun
dia pasti memotret kehidupan disana, termasuk kulinernya. Januari 2014
lalu, dia pulng kampung ke Yogyakarta. Seperti biasa, aku tersenyum
melihat2 foto2nya di Yogya. Kenangan masa2 di yogya bersama keluargaku
karena papa dulu tinggal disana dan eyang kakung dari papa adalah
Pendeta di sebuah Gereja Kristen Jawa disana.
Aku mulai tertarik ketika foto2 dan
cerita tentang kuliner Yogya. Dan karena favoriteku adalah Gudeg Yogya
Yu Djum, ada sebuah foto gudeg Yogya tetapi ternyata bukan dari nangka.
Disebut Gudeg Manggar.
Hmmmmm ….. fotonya sih sangat menarik.
Seperti gudeg nangka biasa, tetapi jelas terlihat bahwa gudegnya bukan
nagka, tetapi dari bunga kelapa! Wow! Mungkin aku akan mencoba Gudeg
Manggar ini jika aku kesana.
Aku memang hobi makan, jauh sebelum aku
sakit. Karena makan itulah, membuat aku stroke seperti ini. Makanan
kolesterol tinggi adalah pola hidupku. Tidak peduli dengan kata2 dokter
dan orang tuaku. Semuanya aku makan, apalagi jika ada orang memberitahu
tentang makanan baru, aku akan bela2in mencari makanan itu dan
mencicipinya. Dan jika memang suka, aku akan menjadikan makanan itu
favoriteku, tidak peduli berapa besar kolesterol yang masuk dalam
tubuhku …..
Dari referensi yang aku baca, mangga
adalah bunga kelapa. Aku sangat yakin bahwa bunga kelapa itu setidaknya
ada rasa-rasa kelapanya sedikit. Dan seperti yang kita tahu bahwa kelapa
itu sangat gurih. Sehingga aku berkeyakinan bahwa Gudeg Manggar dari
bunga kelapa, pastilah lebih gurih dibanding dengan gudeg nangka biasa.
Namanya juga bunga, aku membayangkan
bahwa daging bunganya sendiri akan lebih ‘crunchy’, tidak seperti gudeg
nangka. Bunga juga pasti bertangkai, dan di foto diatas benar2 seperti
jamur tiram. Hmmmmm, terbayang tentang jamur tiram, pastilah gudeg
Manggar mempunyai cita rasa yang unik dan gurih. Aku harus mencobanya
jika ke Yogyakarta.
Bunga kelapa itu adalah alamiah.
Artinya, sekarang pasti semakin langka untuk menemukan Gudeg Manggar,
juga di yogyakarta. Beberapa pe,buat menutup warungnya dan hanya
melayani pesanan saja. Mungkin ada yang bertahan di beberapa kawasan
daerah Bantul.
Yang jelas, jika gudeg nangka empuk
karena nangka muda, dengan bunga kelapa seperti ini, Gudeg Manggar cita
rasanya ‘krenyes-krenyes’. Hmmmmmm … hmmmmm … hmmmmm …..
Seperti gudeg2 yang lain, Gudeg Manggar
juga dititipi banyak lauk pauk, seperti ayam opor, sambel goreng krecek
tahu dan tempe bacem dan jangan lupa, ‘areh’ nya yang akan membuat gudeg
ini lebih gurih! Eh, untuk ‘kres2′nya pasti makan bersama rempeyek atau
krupuk kulit dan yang lain sebagai pendamping.
Kelangkaan bunga kelapa merupakan
‘prestasi’ tersendiri, apalagi media menampilkannya sebagai kuliner
wajib dan harus dilestarikan. Dan Gudeg Manggar sekarang ini sedang
‘naik daun’, sebagai kuliner pusaka di Yogyakarta …..
***
Cinta Indonesia salah satunya adalah
kepedulian tentang apa yang ada di Indonesia, termasuk kuliner. Kita
boleh saja makan makanan modern dari negara lain, tetapi tetap terus
mencoba kuliner negara sendiri. Jangan kita hanya mau makanan dari
negara asing dan sama sekali tidak mau makanan Indonesia.
Gudeg adalah kulier pusaka Indonesia
yang sudah terkenal ke seluruh dunia. Dan Gudeg Manggar yang sekarang
agak langka keberadaannya, kita bisa terus melestarikannya. Mungkin kita
sendiri tidak mampu melakukannya. Tetapi yang berkutat dalam
pembuatannya pasti mereka tahu, apa yang harus dikerjakannya. Dan
kita2lah yang harus melestarikannya dengan banak cara …..
So? Sudah jelas, bahwa jika aku ke Yogyakarta, aku akan mencari Gudeg Manggar, walau Gudeg Ju Djum tetap menjadi favoriteku …..
Gudeg Manggar, tunggu aku di Yogya ya …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Gudeg Manggar dari Bunga Kelapa, Pastinya Lebih ‘Krenyes-Krenyes’ dari Nangka Muda”
Posting Komentar