Jumat, 01 November 2013
“Tuhanku…Apa yang Akan Engkau Lakukan Terhadapku???”
Jumat, 01 November 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Sebelumnya :
Aku seakan terus melayang. Tubuhku sakit
semua, bengkak2 di tangan dan kakiku serta perut yang terus mengeras
dan menegang, seperti aku tidak mampu berbuat apa2. Jika aku mau
‘melepaskan’ semuanya, dan aku mulai menggerakkan tubuhku, perutku pasi
mengeras dan aku akan mengerang lagi …. jika aku berdiam diri, pun aku
tidak dapat tidur karena nyeri dan sakit di sekucur tubuhku …..
Sungguh, aku tidak tahu lagi apa yang
akan aku lakukan. Menangis? Sudah tidak ada air mata. Menangis bukan
karena aku sedih, tetapi lebih karena kesakitan. Jika aku kesakitan, aku
sudah tidak bisa menangis lagi. Aku hanya berteriak2 sampai suarauku
parau dan kedua tanganku mencengkeram dengan berpegangan pada railing
tempat tidurku.
Setiap hari orang tuaku datang, dengan
membawa Dennis. Mereka terus mendukungku, membelai2ku dan bercerita
untukku supaya pikiranku terlepas dari beban kesakitanku. Jika tumor itu
tidak sedang menggangguku, aku bisa tertawa lepas. Bercanda dengan
Dennis kecil dan tertawa2 dengan orang tuaku atau sahabat2ku jika
menjengukku. Tetapi jika tumor itu sedang menggangguku, aku akan
‘bersembunyi’ di dalam tempurungku, dan bergumul dengan sakitku …..
Walau aku kepayahan dalam kesakitanku,
tetapi yang jelas aku sangat antusias dalam menyambut anakku yang kedua,
yang kata Dr Eriyono adalah bayi perempuan. Aku ingin hidup! AKU INGIN
HIDUP! Aku tidak akan menyerah! AKU TIDAK AKAN MENYERAH !!!
Tetapi ternyata tubuhku tidak tahan
dengan gangguan2 tumorku. Tubuhku bengkak tidak karuan karena tidak
mampu menerima obat lagi. Sehingga ketika kandunganku berumur 7 bulan
dan berat badan bayi perempuanku sudah diatas 1,5 kg, Dr Eriyono
mempertimbangkan untuk membedahku dengan Operasi Caesar. Walau dengan
banyak resiko, salah satunya antara aku sebagai ibunya dan bayiku
resikonya adalah 50% - 50%. Artinya, aku atau anakku akan bisa hidup
setelah operasi, ‘fifty - fifty’ ….. Astaga, ya Tuhanku ……… Jadi, aku
kemungkinannya akan mati 50%? Begitu juga bayiku, resikonya akan mati
50% ???
Begitukah, ya Tuhan ???
Kepalaku terus menggeleng tidak percaya, ketika Dr Eriyono memberitauku pagi subuh hari penantian itu …..
***
Pagi subuh itu, tanggal 26 Agustus 1999,
suster mempersiapkan aku untuk dibawa ke atas meja operasi. Lagi2,
tidak ada yang menemaniku di ruanganku. Aku bergumul sendiri dengan
kesakitanku, ketika oran tuaku dan Dennis pulang dari rumah sakit,
dengan senyumku yang dibuat2. Aku tidak tega untuk minta ditemani. Wajah
mereka terlihat letih dan Dennis sudah mengantuk. Tetapi begitu semalam
mereka pulang, aku kembali bergumul dengan sakitku, dan meminta suster
jaga menemaniku …..
Orang tuaku datang. Kami berdoa bersama,
setelah papa membaca beberapa Ayat Alkitab dan perenungan. Mereka
berusaha untuk terus membuat aku tersenyum dan tertawa, karena aku mau
di bedah. Dan jika aku stres, tekanan darahkupun akan naik dan bisa2 aku
tidak jadi di operasi.
Kehamilanku ini memang luar biasa!
Sakitnya sangat luar biasa! Begitu juga komplikasinya sangat luar biasa!
Obat2annya juga banyak luar biasa! Sehingga beban materi untuk
perawatanku pun sangat luar biasa! Ya Tuhan ….. darimana aku akan
mendapatkan uang untuk menutupi hutang2ku dalam perawatan kehamilan
kedua ini???
Karena tumor itu terus mengganggu
bayiku, maka bayiku selalu bergerak. Aku yakin, dia juga mengalami
kesakitan yang luar biasa, sama seperti aku mengalami kesakitan yang
benar2 luar biasa !!! Kasihan, anakku! Ya Tuhannnnn …… belum dilahirkan
saja dia sudah stres, sejak di dalam kandungan, bagaimana dengan
perkembangan raga dan jiwanya ???
Karena bayiku terus bergerak dan
berputar, akibatnya tali pusarnya melilit lehernya, sehingga bisa saja
tiba2 bayiku akan meninggal dunia. Inilah salah satu Dr Eriyono
mempertimbangkan membedahku segera! Begitu juga karena bayiku terus
berputaar, sungguh tumor itu berada dalam membedahku harus bergulat
dengan tumor besar sebelum mencapai bayiku, yang kemungkinan juga akan
terlambat dikeluarkan!
Apalagi dengan penyakit hipertensiku,
aku sudah di diagnosa mengalami ‘pre-acclamsia’, sebuah penyakit
hipertensi bagi perempuan hamil, dan menjadi sangat berbahaya bagi
keduanya, baik ibunya atau bayinya yang ada di dalam kandungannya!
Astaga !!! Tuhanku …… begitu dasyat nya kah, cobaanku? Aku tidak mau
matiiiiii …… AKU BELUM MAU MATIIIIIIII …… YA TUHANKUUUUUUUUUU …… AKU
BELUM MAU MATIIIIIIII …….. Aku ingin membesarkan anak2kuuuuu ……
Goncangan fisik dan batin ini justru
baru di katakan denan sejujur2nya, ketika sebelum orang tuaku datang
pagi itu, oleh Dr eriyono. Walau katanya demikian tenang dan wajahnya
tersenyum kebapakan, tetapi aku yakin bahwa beliau juga sedang bergumul
denan hati dan tanggung-jawabnya sebagai seorang dokter kandungan.
Aku ingin menangis dan berteriak2,
tetapi aku ingat, bahwa aku harus tenang! Tenang, Christie! TENANG,
CHRISTIE!!! Karena jika aku kalap, jika aku stress dan hipertesiku naik
dan tinggi, aku batal dioperasi, bahkan aku akan tidak bisa melahirkan
bayiku! Dengan resiko berat, bayiku mati di dalam kandungan!
Hayo, Christie! Kamu mau pilih yang mana ???
Air mataku sudah kering. Aku hanya diam
dan pasrah. Bahkan doa pun sudah susah aku nyanyikan dalam hatiku, bukan
karena sudah tidak percaya lagi kepada Tuhan, tetapi semua panca
indraku semuanya seakan mati suri ….. berbaring dengan pasrah. Bahkan
ketika orang tuaku berdoa dan ketika Dennis dan suamiku datang,
seingatku, aku tidak mampu tersenyum lagi …..
Tuhanku ….. Tuhanku ….. Apa yang akan ENGKAU lakukan terhadapku …. ???
Dari buku ke-3 : “Ketika Tuhan Masih Memberikan Aku Hidup”
Tags: kejiwaan , Kesehatan , Medis
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to ““Tuhanku…Apa yang Akan Engkau Lakukan Terhadapku???””
Posting Komentar