Kamis, 31 Oktober 2013
Benteng Alamo, San Antonio: Peperangan Tidak Membuat Benteng Itu ‘Berdarah’
Kamis, 31 Oktober 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Pertempuran Alamo!
Sebuah peristiwa hampir 180 tahun lalu, tepatnya di tahun 1836.
Merupakan saksi bersejarah di Texas, sejak didirikan oleh Spanyol di
akhir abad 17 sebagai ‘misi’ San Antonio de Valero. Tahun 1803,
Dijadikan barak militer, yang penggunaannya dilanjutkan setelah Meksiko
menyatakan kemerdekaannya dari Spanyol tahun 1821. Valero, yang
dipanggil sebagai ‘Alamo’ oleh penduduk setempat, memainkan ‘peranannya’
sebagai ‘Benteng Texas’ dan Revolusi Texas.
Maket dari Benteng Alamo, yang ada di museum, dengan illustrasi peperangan yang menghancurkan Alamo tahun 1836 …..
Aku berjalan lambat, begitu kami mulai
melihat benteng Alamo ini. Luar biasa! Sebuah benteng yang benar2 ada
diangan2ku! Dengan arsitektur tua khas Amerika berbalut arsitektur
Eropa, masih kokoh dan terawat dengan baik. Pintu masuk ke Benteng Alamo
dari beberapa arah, ada 5 gerbang. Di dalamnya, ada sebuah Gereja tua
yang menampilkan ‘artefak’ yang terkait dengan pahlawan Alamo : rompi
kulit rusa Davy Crockett, senapan flintlock, dan sebagainya. Tidak
disangka, aku berada di lokasi pertempuran sengit tahun 1836 …..
Bulu kudukku sedikit ‘merinding’ ketika
aku berjalan agak jauh dari rombonganku, yaitu keluargaku dan banyak
wisatawan disana. Sebelum aku benar2 masuk ke bangunan benteng itu, (
tetapi sudah ada di dalam dinding benteng ), aku sempat berjalan2 di
tamannya, dengan banyak pohon2 tua yang mungkin memang berada disana
sejak dulu, setelah pertempuran berakhir. Sebuah taman cantik, dengan
rumput2 tertata rapih dan hijau, walau aku sedang berada di musim
dingin. Memang, cuaca dan udara di musim dingin di negara bagian Texas,
tidak se’mengerikan’ di daerah East Coast atau di belahan utara Amerika.
Pohon2 besar dan rindang, banyak juga batang2 pohon besar yang
‘melingkar’, menyebabkan aku benar2 terpukau …..
Taman di sekitar Benteng Alamo,
dengan pohon2 besar dan rumput hijau, walau pada musim dingin, di Texas
…..Ada sebuah pohon yang sangat besar dan batangnya berjuntai dan
melingkar. Agak ’seram’, ketika sudah lewat senja, seakan2 kita ada di
‘negeri antah berantah’ …..
Dinding bangunan bentengnya, terbuat
seperti tembok biasa yang di ‘kamprot’, jaman modern ini, tetapi
sebenarnya, dinding itu terbuat dari material batu besar, sehingga
tebalnya khusus memang untuk benteng. Jika kita berkeliling menyusuri
pertahanan bentengnya, dan aku mengamati detail dari arsitekturnya,
memang sangat menakjubkan! Bahwa, walau sudah ada sjak 180 tahun lalu,
tetapi benteng ini masih berdiri kokoh.
Ini yang membuat aku membuka
hati dan mataku lebar2, bahwa kebesaran Tuhan, nyata di depanku. Hobi
berwisata, berkeliling dunia, membuat aku terus memuji nama Tuhan, bukan
hanya DIA bisa membuat aku berwisata ke banyak tempat, tetapi lebih
bahwa aku bisa melihat penciptaan2 NYA yang maha dasyat!
Dinding2 benteng dan ‘walkways’.
Dinding2 ini asli dari jaman itu, tetapi memang sudah dipugar. Jika di
musim semi atau musim panas, di atas jalan ‘walkways’ itu, dirambati
oleh tanaman berbunga2 …..
Pertempuran Alamo memang sudah 180 tahun yang lalu, tetapi ternyata masih bisa membuat bulu kudukku merinding …..
Dalam bangunan benteng, sekarang
dijadikan wisata bersejarah. Masing2 ruangan bisa dimasuki, sementara di
ruang yang terluas, di gunakan oleh museum beberapa barang artefak, dan
sebagian lagi untuk menjual barang2 souvenir. Bangunan itu masih asli,
dengan lantai batu, dan dinding juga batu tanpa cat, membuat sering aku
bersin, ketika debu berterbangan …..
Baunya pun, menurutku seperti bau
bangunan tua yang bisa membuat kulitku meremang. Jika sinar matahari
cerah ( aku pernah kesana beberapa tahun lalu, ketika sinar matahari
sangat indah ), ada sebuah area di tempat ini, membuat ruangan itu
seperti disinari cahaya Tuhan ……
Interior bangunan Benteng Alamo.
Dindingnya masih asli tanpa perubahan sama sekali, walau memang tetap da
yang dipugar, karena ada bagian2 yang memang rusak karena perang. Ini
ada bagian dari pintu masuk. Jika sinar matahari cerah, bagian ini akan
sangat cantik, seakan2 ada sinar dari surgawi …..
Kakiku tetap melangkah, ke tempat2 yang
tidak banyak dikunjungi wisatawan, karena memang tidak untuk mereka,
tetapi tetap di pakasi dengan fungsinya masing2.
Beberapa di pintu masuk bangunan
Benteng Alamo ( lebih dari 5 pintu masuk ). Lantainya memang sudah tidak
asli, tetapi dindingnya tetap asli, tanpa perubahan sama sekali …..
Di sekitar benteng Alamo, terdapat
beberapa bangunan dan monument bersejarah, berhubungan dengan kisah
benteng itu. Seperti ’Memorial Defender’, juga beberapa bangunan untuk
missionaries disana : Mission Capistrano, Mission Conception dan Mission
San Jose. Beberapa bangunan ini memang sangat khas sebagai arsitektur
Spanyol, dengan dinding2nya yang sudah tidak mulus, tetapi sangat
menarik bagi wisatawan yang memang suka dengan bangunan2 tua, seperti
aku.
Memorial Defender, di seberang Benteng Alamo.
Jalan2 di sekitar Benteng Alamo sangat
mengasikkan. Setelah kita di’hujani’ cerita2 seram jaman peperangan itu,
kamipun bisa duduk2 ke Plaza Alamo, sambil bercanda ria dengan burung2
merpati jinak, ketika kami memberikan remah2 untuk mereka.
Anakku dan adik iparku dan keponakanku yang bercanda dengan burung2 merpati jinak …..
Mission Capistrano, Mission Conception dan Mission San Jose. Beberapa bangunan yang berada di sekitar Benteng Alamo.
Karena adikku memang tinggal di Dallas,
sekitar 5 jam dari San Antonio, dan kami memang sering kumpul di sana,
seperti tahun 2011 kemarin, kami juga sering berjalan2 di San Antonio,
termasuk ke Benteng Alamo. Biasanya, setelah dari Benteng Alamu, kami
langsung berjalan kaki ke area ‘Riverwalk City’, sebuah tempat yang sangat spesifik. Karena kota San Antonio memang menjadi tempat wisata dengan adanya tempat ini.
Terletak di bawah permukaan jalan,
Sungai San Antonio, membelah kota, dengan ditambah menjadikan sungai ini
membuat warga kota bisa ‘menghidupi’ keluarganya, sebagai
‘entertainer’, seperti berbisnis toko souvenir, menyewakan kapal untuk
berkeliling di sungai itu, serta bisnis hotel dan makanan.
Selanjutnya,
bisa dibaca di River Walk: Pedestrian yang Sangat Romantis dan Berwawasan Lingkungan di Tepi Sungai San Antonio.
Di kedalaman sekitar belasan meter
di bawah permukaan jalan, Sungi San Antonio membuat kota ini sangat
bergairah untuk menyambut wasatawan. Airnya jernih, dan kapal2 hilir
mudik dari pagi hingga malam, serta di sisi sungai itu banyak terdapat
cafe2 yang unik dan cantik …..
Aku di bawah jembatan, dengan kehidupan yang mulai malam, dan cafe2 yang buka 24 jam.
Memang menarik sekali perjalanan di San
Antonio, Texas. Dari Benteng Alamo, lalu makan siang di Riverwalk,
sambil menyusuri sungai San Antonio dan berjalan2 sampai malam sambil
duduk2 di cafe2 di sepanjang sungai ….. dan jika lebih senggang, kita
bisa bermalam di hotel2 kecil nan cantik di sepanjang sungai, dengan
pemandangan ke atas kota atau ke pedestrian Riverwalk …..
Salam dari San Antonio …..
Catatan :
Tags: Jalan-Jalan
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Benteng Alamo, San Antonio: Peperangan Tidak Membuat Benteng Itu ‘Berdarah’”
Posting Komentar