Kamis, 21 November 2013

Cerita tentang ‘Banjir Kanal Timur’ : Banjir serta Ke-egois-an Warga Jakarta…



By Christie Damayanti

1385008151639802010
motorek.wordpress.com

Sebelumnya :



Konsep BKT ( Banjir Kanal Timur ) sebenarnya bagus dan cukup mampu untuk sedikit meredam banjir di Jakarta. Mengapa aku katakan ‘cukup mampu’, padahal banyak orang berkata bahwa karena BKT lah banjir di Jakarta ( khuhusnya di Jakarta Timur ) lebih bisa terkontrol. Tetapi, ini adalah sebuah permulaan saja untuk mulai menata infra-struktur untuk mengendalikan banjir Jakarta. Setelah itu, permulaan harus ada lanjutannya. Terus melakukan dan membangun infra-struk2 baru.

Kemarin dan tadi pagi, aku mendengar berita di televisi tentang pemda DKI Jakarta khusus memberikan dana bagi pemda Jawa Barat untuk pembongkaran villa2 di Puncak, yang notebene seharusnya merupakan tanah serapan. Dikatakan berita tersebut, ratusan villa yang tidak mempunyai ijin, yang menunggu dalam daftar untuk di bongkar. Luar biasa pak Jokowi!

Ketika aku menulis banyak hal tentang RTH ( ruang terbuka hijau ) dan tanah penyerapan yang sudah dan tidak bisa menjadi penyerapan air hujan dalam beberapa artikelku :



Membuat aku bersorak. Karena jika kita sebagai warga kota dan sebagai pemda tetap tidak peduli tentang kota kita, percayalah! Tidak lama lagi, Jakarta akan tenggelam! Ya! Kota Jakarta benar2 akan tenggelam, secara fisik dan secara mental!

Tenggelam secara fisik, karena sekarang pun air laut sudah meresap sampai Monas, sementara dari daerah hulu tidak ada tanah untuk penyerapan. Di ujung utara Jakarta yang penuh dengan ‘pulau2′ hasil reklamasi, sementara air dari hulu yang tidak bisa terserap oleh tanah Jakarta, mengalir dan menggenang di Jakarta. Hasilnya? Air hujan berkumpul di kota Jakarta, tidak bisa ke laut karena terhadang oleh reklamasi, dan air dari hulu terus mengalir. Dan akhirnya, perlahan Jakarta akan tenggelam …..

Tenggelam secara mental, menurutku itu lebih berat lagi. Dengan ketidak-pedulian warga kota serta ketidak-pedulian pemda, serta masing2 hanya memikirkan diri sendiri saja, Jakarta akan terus tenggelam dari warganya yang sangat egois! Sampai2 orang2 egois ini, sama sekali tidak mau tahu, bahwa sudah dipaksakan saja tetap memberontak sampai sungguh, aku ingin berteriak untuk mereka sedikit peduli!

Cerita tentang salah satu ke-egois-an warga Jakarta :

Kembali tentang BKT. Tentang banjir, nanti akan terus dibahas. Tetapi tadi pagi ketika aku sempat mengantarkan anakku yang bersekolah di sebuah sekolah besar di daerah Cipinang, aku sampai tertegun, betapa warga Jakarta itu sangat - sangat - sangat egois! Sangat egois! 

Pemda yang sudah merampungkan fasilitas dan lingkungan BKT, terpaksa ‘menutup’ jalan yang sedianya 
untuk fasilitas transportasi sepeda, bukan sekedar menutup dengan cone2 berwarna orange saja, atau dengan tiang2 pipa saja, bahkan seperti foto ini, penutupnya adalah beton rapat sepanjang lebar jalan! Bahkan jika yang bersepeda pun harus mengangkat sepedanya dulu atau melewat taman dan selokan dahulu sebelum bersepeda di jalan sepeda tersebut!

1385008754720708827
13850087961391419338

Jalanan khusu sepeda sampai di pagar beton seperti ini, pun sepeda motor memaksa menerobosnya! Bukan hanya 1 atau 2 motor saja, tetapi puluhan bahkan mungkin ratusan motor, pagi tadi …..
Rambu2 lalu lintas tanda sepeda untuk warga Jakarta hanya basa-basi saja! Duh …..

13850088481152974775
13850088891368142146

Puluhan atau ratusan motor berlawnan dengan mobil bak terbuka, di jalanan khusus sepeda, semuanya ngotot berkutat untuk yang tercepat, semuanya sangat egois! Akhirnya, tabrakan pun terjadi …..

Sudah sampai sebegitunya pun, pengendara motor tetap masuk ke areal jalanan sepeda, pun termasuk mobil! Ckckck …..

Bahkan aku melihat kecelakaan yang barusan terjadi. Puluhan sepeda motor berebut jalan sepeda, sementara sebuah mobil bak terbuka melaju dari arah yang berlawanan, akhirnya terjadi tabrakan! Siapa yang salah? SEMUANYA!!

13850089401648714843
2 mobil bak terbuka menyusuri jalanan khusus sepedan di BKT ….. menyedihkan …..

Jika ditanya, mengapa mereka memakai fasilitas jalan sepeda untuk motor dan mobil mereka? Aku sangat yakin jawaban mereka : MACET! Kan harus buru2 ke kantor! Yah! Macet adalah ‘kata kunci’ dan macet merupakan ’solusi’ bagi mereka yanh egois! Antara warga dan pemda harus ada kata sepakat dalam peraturan! Karena Jakarta memang masih minim dengan fasilitas2, tetapi pun semuanya harus ada aturannya …..

Lagi, tentang ke-egois-an warga Jakarta :

Dalam tulisanku tentang [Truk dan Kontainer] ‘Si Komo’ Merusak Jakarta … aku katakan bahwa salah satu penyebab kemacetan adalah truk dan container yang tidak diatur sesuai dengan standard2 aturan baku yang berlaku. Ada komen yang mengatakan bahwa truk dan container itu rantai ekonomi, jadi tidak benar bahwa truk dan container yang harus ‘dibuang dan dikesampingkan’ di ibu kota.

Aku hanya geleng2 kepala. Itu benar! Bahwa truk dan container adalah mata rantai perekonomian kota, bahkan negara, karena merupakan angkutan semuanya! Ada makanan, dokumen2 dan sebagainta. Tetapi SEMUANYA HARUS DIATUR! Semua ada peraturannya! Jika kita hidup di sebuah negara, atau di sebuah kota, bahkan di sebuah rumah, semuanya ada aturannya! Jika tidak mau diatur, buang saja ke laut! Atau ke hutan! Yang aturan disana adalah ’siapa yang kuat dialah yang menang!’ Apakah sudah sebegitu egois nya, orang2 itu??

BKT adalah salah satu cermin warga kota, cermin kita semua.  

Ketika pemda lalai tentang fasilitas2 kotanya, warga kota beramai2 mendemo dan meminta hak2 mereka. Tetapi ketika pemda sudah melakukan tugasnya dan terus berusaha untuk memberikan hak2 bagi warganya, ternyata warga justru seenaknya saja dan sangat egois memanfaatkan fasilitas2 tersebut untuk kepentingannya sendiri …..

Jadi, bagaimana Jakarta mau maju? Dengan peraturan2 yang sebenarnya merupakan peraturan standard yang baku, pun wara kota tidak mau peduli, bahkan jika diingatkan mereka justru ‘lebih galak’ dari yang peduli. 

Sekarang, sudah saatnya warga Jakarta harus menajamkan ’sense of belonging’ untuk kepedulian tentang apapun bagi kota dan negara kita, JIKA kita tidak mau ikut ‘tenggelam’ bersama kota dan negara kita …..

Tags:

0 Responses to “Cerita tentang ‘Banjir Kanal Timur’ : Banjir serta Ke-egois-an Warga Jakarta…”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks