Rabu, 09 Oktober 2013

Senja Romantis di Kota Paris…



By Christie Damayanti


13813144071976248560
recreationleisure.com

Pengalamanku ini, menginspirasi untuk sebuah puisi romantis :

Ketika kita sedang berbahagia, entah apa sebabnya, hati ita akan terus bernyanyi2 dan ingin selalu mempersembahkan lagu2 gembira untuk yang kita kasihi. Begitu juga aku. Etika aku sedang berbahagia, walau aku sedang jauh dari keluarga, aku merasa hatiku berdegup kencang, sekencang2nya. Dan mulutku terus bersenandung, lagu2 cantik yang aku tahu, sambil tetap berdendang untuk terus mengibarkan semangat hati …..

Sepanjang jalan menyusuri Sein River, membuat aku sangat bahagia. Sama dengan ceritaku ketika aku berada di Amstrdam ( lihat Tulisanku  Amsterdam : Mimpi di Musim Semi ), aku merasa sangat bahagia walau jauh dari keluarga. Tuhan sudah memberikan aku kesempatan itu, untuk bekerja menurut keinginanku serta bisa mengumpulkan mimpi2ku untuk keluargaku. Ya, ini kali ketiga aku berada di Paris untuk mennyelesainkan tugas2ku sebagai arsitek untuk sebuah mega proyek di Jakarta.

Tubuhku cukup penat, ketika sore itu aku menengadah keatas, untuk mencari kekuatan. Walau bahagia, tidsk salah kan jika aku capai? Sehingga ketika aku berada di seberang Chatedral Notre-Dame,  yang sangat aku kagumi, aku sempatkan untuk mencari cafe cantik untuk sekedar beristirahat serta menghangatkan tanganku dengagn secangkir susu panas, di awal musim semi ini, beberapa tahun lalu.

Pilihanku berada pada sebuah cafe kecil nan cantik.  Sebuah cafe yang banyak dikujungi warga Paris untuk sekedar ‘ngopi’. Banyak eksekutif muda disana, dan jam baru menunjukan sekitar jam 3 sore waktu setempat.  Aku duduk di dalam, karena tempat duduk di luar sudah penuh. Aku memesan secangkir susu panas dengan setangkup sandwich berisikan ham dan telur serta sayuran. Pandanganku menerpa ke mereka, eksekutif2 muda Paris yang sedang istirahat dari pekerjaannya.

Entah apa yang ada di pikiranku, tiba2 aku mendadak ingin sekali bersama seseorang yang mencintaiku. Mungkin karena aku sempat melihat seorang perempuan muda berada di pelukan lelaki tampan, beberapa meja dari tempatku duduk. Perempuan muda itu terus tersenyum, sebenar2 tertawa, ketika lelaki yang memeluknya bercerita dengan semangat. Sambil lelaki muda itu menyuapkan makanan2 kecil di hadapan mereka, sambil kepala perempuan muda itu rebah ke dada lelaki tampan itu ……

Aaahhh …… suasana ramai cafe kecil itu tidak membuat pasangan romantis itu menjadi ‘tidak romantis’. Mereka tidak peduli dengan keramaian disekitarnya, dan aku terus menatap mereka. Hatiku terus bergetar dan aku benar2 ingin ada lelaki yang mencintaiku datang dan memelukku, segera …..

Pesananku datang. Sandwich ku masih dingin, tetapi secangkir susu membuat mataku berbinar untuk segera menangkupkan kedua tanganku untuk mencari kehangatan. Beberapa dari mereka melihatku, mungkin mereka heran dengan pesananku. Biasanya, para eksekutif muda, ‘ngopi’, buka minum susu. Dan biasanya juga, sandwich adalah menu makan siang, dibanding mereka yang banyak mengudap kue2 berkolesterol tinggi. Dan aku memang tidak terlalu suka dengan kue2 manis berkolesterol tinngi, ada cheesecake, chocolate atau mocca. Dan aku tetap mmemilih sandwich dengan ini favoriteku .

Sambil menyeruput susu dari cangkirku, aku memandang keluar cafe itu. Matahari sore cukup banyak, walau udara tetap dingin. Aku cukup lama duduk disana, sambil mengamati suasana sore kota Paris, sebelum besoknya aku kembali bekerja untuk menyelesaikan tugas2 surveyku. 

Hmmmmm …… suasana sore di kota Paris, kota teromantis di dunia. Sebuah mimpi yang sudah aku capai, sejak aku masih remaja. Dan Tuhan tetap terus mengasihiku untuk terus menuntunku pergi kesana.

Semakin sore, cafe kecil itu semakin sepi. Eksekutif2 muda itu semakin surut untuk kembali bekerja. Tinggal aku sendiri dengan pasangan romantis itu. Aku menarik nafas aak keras ….. menambah ke-ngilu-an hatiku. Pancaran iri pasti tergambar dari mataku, walau aku tetap tersenyum, ketika perempuan itu tersenyum kepadaku. Karena sandwich disana cukup besar,  biasanya memaknnya dengan susah. Menggigit pun tidak gampang dengan roti yang besar. Alhasil,biasanya mulutku belepotan dengan saos Thousand Island nya …..

Perempuan itu tertawa meihatku. Dan aku ikut tertawa, sambil menunjuk2 mulutku seraya minta maaf dengan kesembronoanku. Maklum, aku cukup ‘udik’ sebagai wisatawan asing di Paris. Dengan tubuh kecil dan mulut mungil, memang tidak mudah menggigit sandwich porsi orang Paris. Hahahaha …..

13813144911099631102
Aku di atas jembatan di Sein River
***

Walau aku sudah beberapa kali menginjakan kakiku di Paris, tetapi aku tetap bermimpi terus dan trus untuk kesana lagi. Bukan sendiri, tetapi dengan orang2 yang aku kasihi. Aku akan mengajak mereka ke tempat2 yang cantik, bukan hanya tempat2 wisatanya saja, melainkan sepeerti cafe kecil ini. Tetapi di dalam cafe ini, ada sebuah mimpi besar, yang sanggup untuk meluluh-lantakkan sebuah kepongahan untuk tunduk dan bersyukur dalam rencana Tuhan …..

Sekitar jam 5.30 sore itu, aku mulai lagi berjalan, mencari taksi menuju hotel kecilku, sekitar 1 blok dari Champs de Ellyssee ……

Link tentang Paris  :










Tags:

0 Responses to “Senja Romantis di Kota Paris…”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks