Selasa, 25 Juni 2013

‘Floral Fest - Eco Park Ancol’ : Membidikan Kamera dengan ‘Hati’



By Christie Damayanti

1372139966855460120

Hari pertama libur kenaikan kelas untuk anak2ku, Dennis dan Michelle. Lega! Ya, mama mereka pun ( yaitu aku ) sangat lega! Anak2ku naik kelas dengan prestasi yang memuaskan! Dennis naik kelas 2 SMA dan masuk jurusan IPA sesuai dengan keinginannya, untuk bisa meneruskan kuliahnya sebagai seorang arsitek seperti aku. Michelle naik kelas 3 SMP dengan nilai yang luar biasa, dengan rata2 hampir 9! 

Dan dia juga ingin menjadi arsitek seperti mamanya. Seorang anak yang dulunya sangat mengkawatirkan dengan peemasalahan fisiknya karena aku mempunyai kanker rahim ketika aku hamil dia ( lihat tulisanku Pertama Aku Lolos dari Maut, Karena Tuhan Mencintaiku ….. ), tetapi sekarang dia menjelma sebagai anak brilian dan membanggakan kami …..

Hari Minggu kemarin, kami berencana untuk ‘hunting’ bersama sambil melihat2 pameran ‘Floral Fest’ di Eco Park, Ancol, setelah ibadah Minggu di Gereja kami dan menjenguk papa di makam TPU Menteng Pulo. Kebetulan mama memang sangat suka tanaman, sehingga beliau tidak pernah melewatkan pameran flora dimanapun, sambil meluhat2 dan selalu mencari spesies yang baru yang di rumah belum punya, untuk dibeli dan dirawatnya. Dan kami berencana untuk hunting bersama, dan ini sangat mampu memberikan kebahagiaan yang luar biasa!

Kami, aku dan anak2ku, memang suka foto. Dan sebelum ada amera digital, koleksi foto2 kami sudah 1 lemari, apalagi kami memang hobi berjalan2. Dari dulu, aku selalu mencari obyek foto, khusus hunting atau sekedar survey bagi pekerjaanku. Ketika aku kuliah di sebuah universitas swasta besar di Jakarta di Fakultas Teknik Arsitektur, aku mengikutu ekstra kurikuler ‘fotografi’, sesuai dengan hobiku. 

Sampai aku mempunyai koleksi foto2 banyak sekali, yang sampai sekarang aku menjadikan foto2ku sebagai bahan ajar ketika aku menjadi dosen. Karena obyek foto2ku di sekitar bangunan, interior, perkotaan, pemukiman dan sebagainya. 

Ya, foto2ku memang sebagian besar merupakan obyek survey di banyak negara, kota dan waktu. Sebagian kecil justru ber-obyek apa yang aku inginkan. Entah tentang kuliner, seni, manusia, fauna dan sebagainya. Dan setelah aku stroke serta tangan kananku tidak mampu untuk membantu memegang kamera besar, aku beralih memakai pocket camera digital yang lebih ringan, untuk menyalurkan hobiku, walau bukan bakatku.
Lain lagi dengan anak2ku. 

Dennis dari beberapa tahun lalu, dia sudah mulai menggemari fotografi, dan dia memang mengikuti ekstra kurikuler fotografi di sekolahnya . Ketika kecil, dia memang sudah terus mengikuti apa yang aku lakukan. Dari mulai menggambar, mewarnai ketika aku bekerja mendesain sebuah konsep dasar arsitektur dari sebuah rumah sampai semua interiornya, sampai mencari obyek foto untuk referensi dan memperkaya konsep itu untuk yang meminta aku sebagai arsiteknya. 

Sambil Dennis tetap serius menekuni musiknya ( biola dan guitar ) dalam hobi dan pelayanannya kepada Tuhan, dia mulai juga belajar fotografer dimana sekarang ini dia sudah mampu membuat foto2 cantik dengan kemampuan yang labih dasyat untuk sebuah hobi. Dan aku bangga kepadanya!

Bagaimana dengan Michelle? Seorang Michelle memang masih sangat pemalu. Tetapi otaknya terus bekerja dan aku percaya, di dalam tubuhnya tersimpan sebuah energi besar yang akan membanggakan kami, jika dia sudah mampu mengalahkan sifat pemalunya! Tetap beberapa bulan belakangan ini, dia sedikit demi sedikit mampu untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan Dennis dengan kasihnya mulai membimbing Michelle sebagai adiknya menjalani pra-remaja nya.
1372140043120458578
13721401201762848928

Kakak beradik, Dennis dan Michelle, yang sedang asik menggeluti hobi2nya sebagai calon fotografer muda berbakat ( semoga )! Saling mendukung dan saling berdiskusi …..

Ketika aku membelikan kamera yang lebil baik untuk Dennis sebagai hadiah ulang tahunnya, kamera Dennis yang lama diberikan untuk Michelle dan dia senang sekali! Dengan gaya dan caranya, mereka berdua sering terlibat diskusi yang asik tentang fotografi. 

Dennis membimbing Michelle untuk mencoba dasar2 fotografi yang Dennis ketahui. Kadang2 aku geleng2 kepala. Cara Dennis membimbing Michelle membuat aku tercengang! 

Aaahhh ….. Anakku memang pintar dan luar biasa! Dan Michelle pun mampu mencerna pengajaran Dennis, dengan baik. Tidak ada saling bertengkar apalagi berkelahi, secara kadang2 mereka pun saling acuh tak acuh karena sesuatu …..

13721402701562427821
13721403351411585535
Mamaku yang asik mencari tanaman untuk tambahan koleksinya di rumah …..

Kami berangkat ke Ancol setelah kami makan siang di sebuah resto. Membawa 2 kursi roda untuk aku dan mama. Dennis dan Michelle masing2 membawa ransel besar untuk kameranya dengan segala asesorisnya. 

Dan aku hanya membawa sekedar kamera pocket kesayanganku, Panasonic dan Olympus. Aku hanya bisa memotret dengan 1 tangan kiri saja, dan tidak bisa banyak ‘mengatur’ untuk obyek fotonya. Aaahh, aku sangat ‘geregetan’ jika aku mengingat2 bahwa dulupun aku seperti seperti anak2ku. Memotret dengan gaya khas fotografer, hehehe …..

13721404061434879484
13721406311531920812
Gaya Dennis dan Michelle dalam mengamati hasil bidikannya …..

Sejak kecil, anak2ku memang aku didik untuk mencintai lingkungan. Ketika aku masih sehat sebelum aku mengalami stroke ini, setiap weekend kami bertiga bermain bersama di taman2 sekitar Jakarta. Main sepeda, skateboard, virgorboard atau otopet. Dan mereka senang luar biasa! 

Tetapi ketika aku hanya bisa duduk dan mengetik tulisanqku, anak2ku ‘kehilangan’ didikanku untuk bermain di taman, sehingga sebagai gantinya mereka mulai  menutup diri mereka dalam ‘ber-gadget ria’ setiap saat! Dan ini yang sempat mengganjal pikiranku, walau sekarang mereka sudah sadar bahwa gadget akan membuat fisik mereka terkukung dan sakit, karena hanya duduk dan memencet2 tombol2 tanpa bergerak ……
Mamaku asik dengan tanaman2nya dan membeli beberapa tanaman baru yang belum ada di halaman rumah kami. Anak2 mencari obyrknya masing2. Mereka saling bertanya, saling mendukung dan hasilnya saling berkomentar. Aku tersenyum melihat mereka. 

Dan aku? Aku hunting dengan obyek ‘mereka’. Anak2 dan mama yang aku cintai! Aku mengamati mereka dalam berinteraksi dengan lingkungannya dan mngambil bidikkan yang menurutku sangat menarik!

1372140700160912159
13721408491574249408
1372140922285151667
1372140992372803237
13721410542123455492
1372141137571181460
Beberapa gaya Michelle membidik obyek yang dia suka ……

Misalnya, ketika Michelle membidikkan obyeknya lewat kameranya dengan gayanya yang menarik, atau Dennis dengan gayanya dalam mengamati hasil bidikkannya. Atau juga ketika mama mencari tanamah2 kecil yang beliau inginkan …… dan aku mendapatkan hasil bidikkanku dengan emosi yang membahagiakan! Dan justru hasil bidikkanku inilah yang menurutku ( walau tanpa teori fotografi yang baik ), lebih bermakna bagi kami, nantinya. 

Karena ekspresi2 mereka tidak akan terulang ……

Hunting dengan keluarga? Dengan Anak2? Sangat menyenangkan! Ketika mereka mencari obyeknya masing2 sesuai dengan apa yang mereka inginkan, akulah yang paling akhir! Artinya, aku mencari momen2 dalam mereka membidikkan kameranya dengan ekspresi2 yang tidak akan bisa terekam lagi, jika hunting ini kita tidak melakukannya dengan hati …..

Salamku …..

Tags: ,

0 Responses to “‘Floral Fest - Eco Park Ancol’ : Membidikan Kamera dengan ‘Hati’”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks