Selasa, 22 Februari 2011
River Walk, San Antonio : Pedestrian Romantis
Selasa, 22 Februari 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Salah satu tempat yang harus dikunjungi kalau kita ke Texas tidak hanya tempat wisata daerah ‘cowboy’ saja ( lihat “Berkuda Bersama ‘Lucky Luke’ di Fort Worth - Texas : Sebuah Kota Cowboy yang Sarat Sejarah” ), tetapi tempat ini : Riverwalk San Antonio. Suatu tempat yg luar biasa romantisnya …..
River Walk sendiri terletak di tengah2
kota San Antonio, tepat di ‘bawah jalan’ ( seperti tempat gorong2 /
aliran sungai dibawah tanah ). Dan merupaka bagian penting dari
perkotaan dan daya tarik wisata.
Saat ini, River Walk adalah daerah yang
sangat sukses khusus pejalan kaki / pedestrian, satu tingkat turun dari
jalan mobil / bawah tanah. River Walk ada bawah jembatan sebagai dua
trotoar berbaris sejajar dengan restoran dan toko-toko, menghubungkan
wisata menarik dari Benteng Alamo dan River Center mal.
River Centre adalah mal di sungai
San Antonio, merupakan ujung dari perjalanan kami. Coba lihat, ini
adalah 1 tingkat dibawah jalan mobil kota San Antonio. Dan di atasnya (
lihat foto, di lantai 2 ) adalah setinggi jalan raya. Jadi daerah wisata
ini adakah daerah ‘gorong2 / saluran air’. Dan ternyata daerah gorong2
ini bisa dijadikan daerah wisata yg sangat indah dan
menjanjikankeuntungan bisnis yg luar biasa …. Hotel2, restauran2 /
cafe2, tempat atraksi, dll.
Lingkungan yg sangat indah, dengan
arsitektur bewawasan lingkungan. Di pertengahan Desember ini, walau
udara dingin, tetapi kami tidak merasakan dingin, hanya sejuk. Mungkun
karena tempat ini berada 1 tingkat dibawah jalan kota, dan gedung2
menyelimuti lingkingan ini ….. Hanya sejuk dirasa tubuh …..
Lihat foto pertama, terlihat terang
karena sinar matahari bisa masuk, tetapi di foto yg bawah, terlihat
lebih gelap, karena celah terlalu sempit untuk sinar matahari bisa
masuk.
Pada bulan September tahun 1921, bencana
banjir di sepanjang Sungai San Antonio mengambil nyawa puluhan orang.
Rencana itu kemudian dikembangkan untuk pengendalian banjir sungai. Di
antara rencana adalah untuk membangun sebuah bendungan hulu ( Olmos Dam )
dan memotong yang menonjol tikungan sungai di daerah pusat kota (
Houston Street dan Villita Parkway ), kemudian ke atas membuka tikungan,
dan membuat saluran pembuangan air.
Pekerjaan dimulai pada Dam Olmos dan
bypass saluran pada tahun 1926, namun San Antonio Conservation Society
berhasil memprotes pilihan selokan beraspal. Ada rencana besar datang
tahun 1929, ketika San Antonio dan arsitek asli Robert Hugman mengajukan
rencananya tentang apa yg akan diperbuat dengan sungai ini.
Di area ini, banyak ‘pengamen’
Mexico dan Indian. Ini adalah dari salah satu suku Indian dari
Pegunungan Andes. Musiknya, ya ampunnnnn …….. indah dan romantic sekali
……
Untuk jalan2 di area ini saja, bukan di
mal nya ( River Center ) memakan waktu bisa 2 hari karena tempatnya
indah sekali. Hari masih pagi dan jalan2 belum banyak pengunjung.
Kesempatan ini aku pergunakan untuk mengamati arsitektur dan lingkungan.
Jalan2nya dari conblok dan sebagian lagi adalah batu2an. Tumbuhan2
banyak yg liar, tetapi dipangkas sehingga menjadi ‘point of esthetic’.
Ada beberapa jembatan, dan sungai San
Antonio ini bisa dilalui tepi sisi kanan dan kirinya. Dan karena aku
sengaja mengamati arsitektur dan lingkungan, aku berlali menyeberang
kesana kemari. Coba lihatlah, dengan suasa seperti ini, bagaimana aku
tidak merasa sesuatu yg romantic?
Beberapa pohon2 liar ( tidak sengaja
ditanam ; terlihat tidak ditata dengan desain khusus ), tetap menjadi
pemandangan yg sangat romantic, bukan? Kapan ya, Jakarta seperti ini ?
Beberapa jalanan dari conblok dan
bberapa lagi dari batuan alam, menanbah indahnya tempat ini dan lebih
kelihatan kental ‘berwawasan alam’nya ….. Coba lihat, ada pohon yg
miring, kelihatan bahwa memang tidak didesain khusus dan tumbuh liar,
tetapi tetap menjadi focus estetik …..
Suasana café pada pagi hari, masih
sepi. Bebek2 mulai turun ke sungai, berenang2 dengan anak2nya dan
becanda dengan teman2nya, tidak perlu mencari makan, karena sudah ada
petugas khusus untuk member makan bebek2 itu. Indahnya dunia …..
Setalah sedikit capai berjalan,, kami
langsung naik perahu, 1 orang US$ 8.00 untuk berkeliling kira2 1 jam
dengan dipandu oleh guide. Pagi2 memang masih sepi dan udara sega sekali
walau ini adalah pertengahan bulan Desember. Tidak terlalu dingin, aku
memainkan tanganku di air, sejuk dan menyegarkan. Ikan2 tenang dan
tentram, tidak ada yg mengganggunya dan bebek liarpun bercengkerama
dengan asiknya …..
Aku sudah beberapa kali kemari,
tetapi aku tetap merasakan ‘keromantisannya’ tempat ini. Di sisi kiri,
banyak orang duduk2 di café, dan satu sisi lagi, orang2 berjalan2. Dan
dengan suasana yg spt ini, siapa yg mau pulang? Secapainya jalan2, kita
duduk di café mendengarkan ‘pengaman’ Mexico atas dari Indian (
Pegunungan Andes ). Indah sekali …..
Beruntung, aku ‘menemukan’ mama bebek dengan anak2nya!!! Duh …..sangat sayang bila dilewatkan.
Aku merekam mereka, dan ternyata, keluarga bebek2 ini sama sekali tidak
takut kita! Dan ternyata, wisatawan benar2 memtuhi ‘hukum’ disini bahwa
jangan member makan ikan2 dan bebek karena sudah ada petugas khusus yg
memberikan makan …. Luar biasa ….
Duhhh ….. cantik dan lucu2, bukan??? Keindahan ciptaan Tuhan yg tidak ada taranya ……
Pada tahun 1981 Hyatt Regency San
Antonio dibuka dengan konektor pejalan kaki baru yang terkait Alamo
Plaza ke Sungai Walk dengan air terjun beton, sungai dan lansekap adat.
Dikenal sebagai Paseo del Alamo, ini sungai “ekstensi” sebenarnya
mengalir dari Alamo Plaza San Antonio ke Sungai melalui atrium hotel.
Konektor ini tidak hanya memungkinkan hotel untuk pasar itu sendiri
sebagai di Alamo Plaza dan di Sungai Walk, tetapi memberikan kota dengan
sebuah taman kota yang menghubungkan dua kota tempat wisata terbesar.
Sebuah hotel bintang lima, terletak
di beberapa blok di samping River Centre. Desainnya bagus, dengan
‘membelokan’ sungai San Antonio ke dalam hotel, sehingga tamu dapat
memandang dan mendengar air yg bergemericik tanpa harus keluar dari
hotel. Sangat berwawasan lingkungan.
Antara hotel ke sungai aslinya (
lihat foto : di bawah frame kaca ) , terdapat ’saringan’ karena disadari
hotel adalah tempat ’sampah’ ( walau bersih, tetap saja tidak disadari
banyak sampah disana ). Sehingga saringan ini menyaring sampah2 supaya
tidak langsung masuk ke sungai ….. Konsep yg benar2 dipikirkan dan
komprehensif sekali …..
Ini adalah arah ke reception hotel,
melalui ‘jembatan’ setelah kita mengikuti sungai yg berliku2. Dengan
ikan2 Koi yg indah, semakin menambah suasana lingkungan yg asri dan apik
…..
Aku dengan kedua anakku, di sebuah
panting untuk mengabadikan Santo Antonius, adalah seorang Santo yg
mengabdikan dirinya bersama masyarakat koa ini, dan nama kota ini
diabadikan dengan nama San Antonio.
Sampai sore, kami hanya berjalan2, naik
perahu, makan2 dan duduk2 di café serta mendengarkan music, adaah hari
yg indah sekali. Anak2ku denag sepupunya, mecari burung2 dan
mengejar2nya. Mereka tidak takut, dan burung2 pun tidak takut mereka.
What a worderful life …..
Suasana sore dan malam, aku sengaja
mengamati kehebohan lingkungan ini. Cafe2 memang 24 jam, tetapi tour
dengan perahu, jam 8 malam tutup. Aku mengikuti tour perahu untuk
‘mendapatkan’ suasana malam yg romantic …..
Suasana sore dan malam hari. Cafe2
penuh sekali, biasanya memang anak2 muda, tetapi orang2 tuapun banyak
juga duduk2 disana walaupun sudah hamper tengah malam.
Berperahu, ada yg unik dimalam hari.
Kalau terang, memang tidak terlihat unik, tetapi malam hari, unik dan
indah sekali. Konsep wawasan lingkungan emang benar2 di terapkan di
daerah ini. Bukan hanya pohon2an, juga bebek derta angsa, dan ikanpun
menjadi fokus dimalam hari.
Memang bukan ikan hidup ( kalau ikan
hidup memang tidakkelihatan ), tetapi ikan dekoratif yg diganting di
bawah beberapa jembatan. Jika siang hari, tidak unik, tetapi pada malam
hari, lihatlah ….. seperti ‘barisan ikan yg melayang’ dan juga
memantulkan ‘ikan2′ ini di bawahnya ….. indah dan sangat romantic …..
2 hari kami menjelajahi River Walk San
Antonio, sudah waktunya berpindah tempat. Walau beberapa kali kami ke
sini, tetapi suasananya memang membuat kita ingin selalu kembali lagi
….. River Walk, kami akan datang lagi ……
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “River Walk, San Antonio : Pedestrian Romantis ”
Posting Komentar