Selasa, 26 Februari 2013

‘Saluran Air Kota’ : Antara Fungsi dan Estetika



By Christie Damayanti

13618644551010636794

Sumber : demel.net

Hujan lagi! Hujan lagi! Sebenarnya sih wajar jika hujan, malah aku merasa ‘fresh’ dan segar. Tetapi ketikawalau  hujan hanya beberapa menit saja, air akan menggenang di beberapa daerah tertentu, itu yang membuat aku resah, karena pasti akan banjir dan macet itu lhoooo …..

Setiap hari pulang pergi dari rumah ke kantor, atau ke rumah sakit untuk terapi, atau kemanapun, aku selalu mengamati keadaan kota Jakarta. Bukan keindahan dengan gedung2nya yang super modern, tetapi justru aku mengamati dan meneliti di bagian2 yang tersembunyi dan paling tidak terlihat. Tentunya yang berhubungan dengan detail desain atau berhubungan dengan konsep perkotaan.

Aku memang corcern dengan Jakarta. Dan setelah aku sakit, aku bisa duduk dengan manis di depan di mobilku, sambil merenung, menulis atau memotret apa yang aku inginkan dan aku butuhkan. Salah satunya ketika tidak hujan, kadang2 aku ‘tidak melihat’ tentang ’sesuatu’ yang berakibat genangan air, tetapi ketika hujan dan itu adalah praktek lapangan, bahwa air akan mencari lubang untuk terus mengalir, atau air akan terus mengalir menurun, jika tida menemukan lubang atau saluran yang akan membuat air bisa mengalir dengan baik.

Sepanjang aku bermobil dari rumah sakit ke kantor tadi pagi, aku menemukan ’sesuatu’. Sebenarnya sudah lama tahu ( tetapi selalu lupa dengan adanya permasalahan2 yang ain yang lebih ingin segera diutliskan ), tetapi seperti yang aku katakan di atas, bahwa “jika tidak hujan, pasti tidak ‘ngeh”, dan hujan menjadi jawabannya …..

Di sepanjang jalan Diponegoro, adalah sebuah daerah elit, indah dan nyaman. Rumah2 jaman Belanda yang beberapa sudah dipermak, landscape cantik dengan banyak pepohonan dewasa dan mahal, serta lingkungan yang asri dan menawan, tetapi aku tidak melihat ada konsep saluran air. Benar, saluran air itu pasti tetap ada di bawah tanah, pasti tetap ada di bawah pedestrian. 

Tetapi kita tidak tahu,

1.       Berapa besar saluran air tersebut? Apakah hanya sekedarnya saja?

2.       Apakah ada sampah? Apakah tidak di ‘maintenance?’

3.       Apakah saluran air tersumbat karena sesuatu, sehingga air tidak bisa mengalir ?

4.       Apakah saluran itu pecah, rusak atau yang lain?

Dan yang lebih krusial lagi,

5.  Apakah desainer sudah menghitung, berapa besar dan berapa cepat air akan tercurah  sehingga apakah air tidak sempat tergerang yang mengakibatkan banjir?

13618645621040269569
13618654791481956851
Sumber : poskota

Saluran air kota Jakarta, sepertinya dimensinya sama saja, dari di jalan2 utama dengan di jalan2 perumahan. Menurutku, seharusnya perhitungannya berbeda. Di jalur utama menupakan tempat buangan air2 dari jalur cabang ( seperti sungai ), dan semuanya bermuara pada jalur utama sebelum dibuang ke laut …..

Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang lain, tetapimungkin  ini bisa mewakili.

Sekarang hujan masih tercurah. Air sudah menggenangi beberapa titik di ruas jalan Diponegoro. Memang tidak banyak ( atau belum? ), tetapi itu sangat mengawatirkan. Baru beberapa menit saja, air sudah menggenang, bagaimana dengan jika hujan berjam2? 

Air terus mencari jalan untuk mengalir, air memang masih bisa mengalir ke salurang air, tetapi yang jelas, bukaan2 untuk air masuk ke saluran air tersebut sedikit sekali, bahkan di beberapa titik, lubang tersumbat oleh sampah, plastik dan dedaunan kering, serta di pedestriannya, tanpa bukaan dan ‘manhole’ tertutup rapat, atau tertutup sesuatu. Bagaimana air dapat mengalir? Maka air tetap mengalir di permukaan jalan, tanpa ‘jalan kelar’, sampai di permukaan yang terendah, air akan menggenang …..

Hujan memang sudah berhenti. Dan air mampu mengalir dengan baik. Sisa2 genangan air mengering, tetapi aku yakin, ketika hujan bertambah deras, airpun akan bingung mencari jalan keluar untuk mengalir …..

Sebuah ironi sebagai Ibu Kota Negara, dengan tidak tersentuhnya desain kota secara standard, apalagi yang berhubungan dengan estetika, membuat Jakarta tidak mampu membuat nyaman. Karena estetika disini bukan hanya sekedar estetika saja, tetapi lebih kepada pemanfaatan kolaborasi antara fungsi serta keindahan, dimana hasil dari itu menjadi tata estetika streetscape …..

1361864684552306993
brighhtstar.blogspot.com
13618650261327945107

Saluran air bukan berfungsi sebagai saluran air saja, tetapi juga berhubungan dengan estetika di atasnya. Seperti gambar di atas ini. Saluran air di bawah jalan, dan tutup ‘manhole’nya di desain yang cukup menarik sebagai peranti streetscape …..

Tidak dipungkiiri, untukku konsep estetika steetscape belum bisa di adaptasi di Jakarta, entah mengapa. Yang jelas, dengan pendudukan Jakaarta yang terlalu padat dan mereka kurang fasilitas untuk bermain serta bersosialisasi, fungsi2 estetika streetscape di Jakarta hanya berupa ‘permainan’ saja. Artinya, sebentar ada, belum lama berselang, sudah di rusak atau dicoret2. Ditambah kagi, mengkin pemda Jaarta belum bisa menganggarkan fasilitas2 fungsi estetika streetscape, karena mungkin saja anggaran lebih di pakai untuk fasilitas2 yang primer saja …..

Kembali lagi tentang saluran air, berhubungan dengan fungsi serta setetika. Tidak susah koq, jika kita mau mengadaptasi konsep2 di negeri lain. Memang jangan mengambil mentah2, tetapi di adaptasikan dengan keadaan Jakarta.

Yang jelas, saluran air Jakarta, sudah sangat tidak layak. Seperti ketika pak Jokowi masuk ke dalam saluran air, dan beliau tercengang2 ketika mendapatkan saluran air Jakarta sedemikian kecil dengan tidak terawat, sesungguhnya kita harus peduli, bahwa ini adalah salah satu yang membuat Jakarta tergenang, dari beribu alasan lain yang menjadikan Jakarta banjir …..

Memang tidak gampang bagi Jajarta untuk berbenah, tetapi jika warga sudah lelah dengan derita banjir, seharusnya kita mulai peduli dengan kebersihan serta berusaha agar air mengalir dengan semestinya …..
13618649411252117307
Di sepanjang jalan ini pasti ada saluran air kota ( city drains ) yang mana bisa dibuat desain2 yang menarik, setelah fungsi saluran air kota ini sudah berfungsi maksimal bagi semuanya …..

Tags:

0 Responses to “‘Saluran Air Kota’ : Antara Fungsi dan Estetika”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks