Home
» New Media
» Buruh Petani pun Harus Bisa Internet! Sasaran Orang Tua Siswa SMPN 1 Sumbang - Purwokerto
Minggu, 17 Februari 2013
Buruh Petani pun Harus Bisa Internet! Sasaran Orang Tua Siswa SMPN 1 Sumbang - Purwokerto
Minggu, 17 Februari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Tags:
New Media
Tim IDKita Kompasiana
Hari kedua ( Sabtu, 16 Februari 2013 )
IDKita dan Kominfo di Purwokerto, jam 8 kami sudah sampai di SMPN 1
Sumbang. Kami disambut oleh guru2 dan sambil yang lain membereskan
material dan goody-bag, aku bersama dengan bu Mariam F.Barata,
dipersilahkan masuk ke ruang kepala sekolah, dan kami sedikit diskusi
tentang sekolah ini, sampai kami diminta masuk ke aula untuk memulai
kegiatan sosialisasi Internet Sehat dan Aman.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan wilayah Banyumas, dan ketiga nara sumber ( Bu
Mariam F.Barata, bu Fitri dan Valentino ) sudah siap untuk bicara di
depan orang tua murid dan aku akan berbicara tentang kegiatan menulis
untuk berkreatif di internet, di depan guru2 sekolah ini. Aula itu bisa
menampung sekitar 200 orang, cukup nyaman untuk kami semua saling
belajar untuk remaja lebih baik, sebagai masa depannya. Mba Deasy pun
bisa datang dan full time membantu kami, sebagai assisten IDKita. Pak
Joko dan mba Kei selalu membantu sejak hari pertama kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Banyumas berkenan membuka kegiatan ini. Ketiga nara sumber
dan moderator siap mengupas tentang Internet Sehat dan Aman untuk orang
tua yang sebagian besar adalah buruh tani.
Nara sumber pertama, seperti biasa, bu
Mariam F.Barata sebagai Direktur Pemberdayaan Telematika. Konsep2
Internet Sehat dan Aman memang sering diberikan pada setiap komunitas di
seluruh Indonesia. Tetapi di sekolah ini, sangat tidak gampang.
Ketika
orang tua terdiri dari buruh tani dan ketika sebagian besar orang tua
itu tidak bisa atau tidak tahu tentang internet, kami dan bu Mariam agak
bingung untuk berbicara. Karena segmen pendengarnya sangat berbeda
dengan yang selalu kami datangi. Sehingga bu Mariam memberikan
sosialisasi dengan kata2 yang sangat ‘membumi’ supaya orang tua siswa
mengerti.
Ide nya menarik, ketika bu Mariam
menampilkan gambar2 petani. Juga tentang petani dengan internet.
Bagaimana petani menjadikan sawahnya lebih baik dengan hasil tanamannya.
Bagaimana mereka menjual hasil tanamannya dengan lebih banyak. Petani2
sekarang ini, melakukannya dengan internet. Mereka belajar dari
internet. Bahkan sekarang banyak ‘petani berdasi’, bukan petani yang
mencangkul sawahnya. Dan dengan internet, menjadikan para petani
sekarang maju dalam membuat sawahnya lebih banyak hasilnya.
Cara berbeda yang bu Mariam lakukan ini,
sangat menarik. Orang tua siswa yang memang sebagai buruh tani, sangat
antusias mendengarnya. Bagitu aku lihat, karena ereka sangat
memperhatikan kata2 yang keluar dari mulut bu Mariam. Begitu juga ketika
bu Mariam berbicara tentang hal2 yang buruk terteng internet. Bahwa
selain bisa membuat petani lebih maju, internet juga bisa berbuat
‘jahat’, terutama pada anak2 dan remaja yang masih labil, sehingga
ketika bu Mariam cerita tentang kasus remaja yang diperkosa bahkan
dibunuh, mereka sangat prihatin …..
Bu Mariam memberikan ‘hadiah’ berupa
sembako jika orang tua mau bertanya atau menjawab pertanyaan mereka.
Yang aku sangat kaget bahwa, ternyata mereka sangat berani untuk
bertanya, bahkan ‘curhat’ tentang keadaan anak2nya. Bahwa menurut
mereka, anak2nya bisa lepas kontrol gara2 internet. Banyak sekali
permasalahan anak2nya, sehingga kami harus mencatatnya untuk bahan
diskusi lebih lanjut bersama tim IDKita dan tim Kominfo, untuk hasil
yang terbaik …..
Begitu akhirnya bu Mariam selesai dengan
materinya, bu Fitri langsung ‘masuk’ untuk bercerita tentang dampak2
serta cara2 untuk siswa tidak terjerumus dalam ‘dunia hitam internet’.
Mereka juga sangat antusias dengan beberapa solusi untuk anak2 mereka
berujung dengan masa depan mereka yang lebih baik. Bu Fitri yang
psikolog, memang sangat mampu untuk ‘menggiring’ orang tua dalam
memahami kondisi anak2nya, walau mungkin mereka tidak mengerti semuanya.
Terbukti, walau sudah hampur jam 12 siang, mereka masih betah duduk di
ruangan itu, tanpa keluar. Yang kami pikir semula adalah, mereka akan
bosan duduk berjam2 tanpa melakukan apapun, yang seharusnya mereka
sedang mencangkul di sawah. Untukku, ini benar2 luar biasa!
Sambil presentasi dengan kata2 yang
membumi, kami tim IDKita mencatat tentang Valen tanyakan kepada orang
tua, dan menghitung tentang apa yang kami ingin teliti sebagai riset dan
percontohan dengan segmen orang tua siswa yang sungguh berbeda dengan
sebelum2nya …..
Setelah bu Fitri selesai membawakan
materinya, Valentino menggantikannya. Materinya tidak terlalu banyak
karena sudah semua ada di materi dari bu Mariam dan bu Fitri. Valentino
lebih menegaskan bahwa SEMUA POSTINGAN DI INTERNET SELAMANYA AKAN TERUS DISANA.
Bahwa orang tua harus tegas kepada anak2nya untuk tidak memposting yang
tidak baik. Dan mereka pn mencatatnya dengan antusias …..
Dengan sabar, Valentino membuka
kartu memori smartphone nya, untuk semua orang tua mengerti. Karena
masih banyak orang tua yang sama sekali tidak mengerti tentang ini ……
Valentino, dengan kata2 yang sangat
dasar dan sederhana, menerangkan bagaimana cara sekarang ini foto2
remaja2 berpose vulgar berada di Internet, setelah Valen menayangkan
foto2 serta video remaja2 sekarang, di slide. Para orang tua, tertegun!
Setelah itu, mereka tertawa sumbang. Bagaimana Foto dan video mereka ada
di Internet?bagaimanacara menghapisnya? Juga ketika salah seorang Ibu
bertanya, bahwa Ada ga bar porno di hand phone anak ya …… Dan sekali
lagi, Valen menerangkan dengan bahasa yang membumi, bagaimana itu
terjadi dan bagaimana sedikit solusinya ….
Hampir jam 13.00, acara untuk
sosialisasi dengan orang tua sudah selesai. Dan aku melihat nya, mereka
mulai terbuka tentang bahaya Internet. Walau kasak kusuk di belakang
mereka yang belum mampu membuka internet, mereka sudah sedikit tahu
lewat televisi serta lewat cerita2 di sekeliling dan lingkungan mereka.
Jadi TIDAK terlalu heran, ketika pemaparan materi dari Valentino di
sambut sangat antusias, dengan hampir semua menyalami Valen …..
Mba Deasy membantu dokumentasi dalam
memotret atau mengambil video kegiatan ini, intuk kemuia di share lewat
tulisan, serta video lewat Youtube.
Makan siang, kami bergerombol tetap di
aula itu. Sambil makan siang, kami berdiskusi tentang acara tadi dan
berusaha mencari ide yang lebih tepat, untuk hasil yang maksimal. Sambil
bercanda pun, kami mulai narsis … hihihi ….. berfoto Tim IDKita,
berlima dengan latar brlakang banner yang di buat oleh Kominfo serta
yang di buat KHUSUS untuk IDKita Kompasiana oleh SMPN 1 Sumbang -
Purwokerto ini ……
Wuuuiiihhhhhh ….. Bangga nya IDKita,
secara Pagi itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banyumas,
berkenan hadir dan beliau menyatakan apresiasinya tentang kegiatan ini,
KHUSUS nya untuk IDKita Kompasiana …….
Nama IDKita Kompasiana semakin ‘harum’ demi pelayanan anak dan remaja tentang Internet Sehat dan Aman ……
IDKita Kompasiana, memang hebaaaaatttttt ……. !!!
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Buruh Petani pun Harus Bisa Internet! Sasaran Orang Tua Siswa SMPN 1 Sumbang - Purwokerto”
Posting Komentar