Kamis, 17 Januari 2013

Trauma Banjir 2007, Mungkinkah Sekarang 2013 Melanda Jakarta?




By Christie Damayanti

13584068491227827583
Dokumen Pribadi

Medio 2007, Jakarta dikepung banjir …..

Cerita ini berlanjut, ketika aku mengungsi di remah orang tuaku, yaitu rumah aku sekarang setelah aku bercerai dengan suamiku, di sebuah kompleks di Tebet, dekat Kampung Melayu. Sebenarnya, tempat ini bagus, rapi, resik dan bekas gudang peluru KKO sebelum dipindahkan ke Cilandak. Infrastrukturnya bagus, sehingga papa tertarik membeli tanah disana tahun 1972 dan membangun rumah lumayan besar, dan sampai sekarang kami masih tinggal disini setelah 3x renovasi.

Aku dan kedua anakku yang masih kecil ( 8 tahun dan 11 tahun ) serta kedua pembantuku, langsung ke rumah orang tuaku, karena memang kami harus mandi dan bersih2 diri. Karena kami sudah beberapa hari tidak mandi ( listri dan air padam ), ditambah waktu itu kami masuk ke berobag sampah dengan sampah bau serta cacing2 kecil di dasarnya ….. duhhh …..

Aku bergidik membayangkan cacing2 kecil itu merambati kaki kedua anakku, walau mereka tidak peduli. Aku memandikan mereka sambil aku mengusap2 kakinya, menyabuninya dan mereka bermain air di depanku. Mereka tidak pefuli, masih ada bau2 sampah di tubuh kami, dan aku terus mengguyur tubuh mereka sampai baunya hilang dan aku memberikan sabun cair dan bedak setelah mereka kering ….. dan aku langsung mandi dan beberes, karena hujan waktu itu masih deras dan Sungai Ciliwung masih mumantahkan airnya …..

1358406906215324135
1358406936952883928
Sepupuku di depan rumah orang tuaku dan rumah2 di depannya …..

Kompleks ku ini berada di Tebet, berbatasan dengan Kampung Melayu, dimana memang merupaka ujung dari si sungai yang sering banjir. Pintu masuk kompleks ini selalu ditutup banjir, apalagi tahun 2007 benar2 luar biasa. Pintu masuk kompleks tertutup banjir sampai setinggi 2 lantai rumah!!

Benar saja! Baru kami selesai beberes dan mandi, banjir benar2 melada. Bukan masuk ke rumah, tetapi ‘HANYA’ lewat, ketika kami sudah sempat bermalam di rumah orang tuaku dalam kegelapan karena listrik padam ….. Airnya hanya lewat mampir ke rumahku, dan setelah itu keluar lagi untuk air itu menuju daerah rendah lagi. Aku bingung. Logikanya begini :

Hujan terus menerus, sampai sungai, got, gorong2 atau apapun, benar2 tidak bisa ‘menampung’nya. Dan ketika kompleks ku tersebut, di dataran rendahnya tertutup banjir, tetapi ‘memompa’ banjir lebih banyak lagi, membuat air terus terpompa terus … terus … dan terus … menuju ke dataran tinggi kompleks tersebut lalu hanya ‘lewat’ dan menuju ke dataran rendah lagi, di seberang rumahku ….. dan itu sangat masuk akal …..

13584069951377227713
13584070441096312789
Kedua orang tuaku dengan keluarga adikku yang waktu itu masih tinggal di rumah ini …..

Air banjir benar2 mengerikan, ketika aku berada di lantai 2 rumahku, air itu benar2 ‘bah’ yang menghancurkan semuanya ….. Aku cepat2 merekam apa yang teradi, memfoto bahkan merekan video. Benar2 membuat trauma …..

13584070931168642373
1358407222614511244

Taman mamaku rusak dan teras rumah orang tuaku ….. Banyak binatang2 kecil terasuk cacing2 kecil serta bau air banjir seperti air got, membuat aku trauma …..

Air banjir yang sudah ‘melewati’ rumahku dan beberapa rumah lainnya di sekeliling rumahku, terus turun ke seberang kompleksku, ke arah Asem Baris dan Kebon Baru. Air banjir itu mungkin hanya ½ jam memenuhi rumahku, tetapi menyisakan banyak hal dan trauma. Bayangkan, ketika aku dan anak2ku sudah terbebas dengan banjir di rumahku di Pulo Gebang, diungsikan ke rumah orang tuaku, aku juga harus menyaksikan banjir badang yang melanda rumah orang tuaku ……

Dan setelah ½ jam air memenuhi rumahku, kami harus membersihkan rumah orang tuaku. Air adalah sesuatu yang bisa masuk ke manapun,sehingga kami harus membuat semaunya dan membersihkan semuanya dari air kotor dan bau, dari sungai Ciliwung …..

13584073921018200865
13584074161257008968

Setelah air banjir lewat, kami harus membersihkan sisa2 banjir dengan bau got yang terus menyeruak …..

Karpet di kamar tamu rumah orang tuaku, terpaksa kami buang, karena bau air got menyelimuti kamar itu. Semuanya yang terendam air banjir, langsung kami cuci. Bau air got menyelimuti hidung kami, aku ingat betul! Sebuah bau yang membuat trauma.

*Bayangkan, bagaimana dengan warga Jakaarta yang rumahnya selalu di landa banjir? Duh …… aku sangat prihatin dengan keadaan itu …..*

Ketika dalam ½ jam air banjir ‘melewati’ rumah orang tuaku, dengan kedalaman hanya 10 sentimeter ( telapak kaki ), kami tidak bisa melakukan apapun, kecuali hanya menunggu. Anak2ku, aku minta bermain di lantai 2, dengan pembantu2ku. Dan aku beserta keluargaku, sengaja keluar dari rumah untuk ‘menikmati’ banjir badang yang melewati rumah orang tuaku …..

Dengan menahan ‘miris’, aku memfoto derasnya air banjir badang di repan rumah orang tuaku, dan merekam video, untuk membuktikan bahwa banjir mrupakan bencana bagi wagra, dengan suaranya yang terus bergemuruh serta bau got yang tidak habis2nya, ditambah dengan banyak binatang2 kecil termasuk cacing2 yang akan membuat tubuh kita sakit …..

Jakarta ….. oooo Jakarta, bagaimana ini? Sudah banyak yang aku tuliskan tentang banjir, bisakan Jakarta-ku membuat nyaman dan damai untuk warganya???

Sebuah kenyataan yang akan terus kita alami, jika pemda tidak bisa melakukan apapun untuk meredam banjir di Jakarta ……

Beberapa tulisanku tentang banjir :

 
Trauma Banjir 2007, Akan Adakah Banjir Besar tahun 2012?
 
Banjir di Jakarta, Penyebab Serta (Sedikit) Saran Mengatasinya
 
Pengendalian Banjir? Tidak Cukup Hanya Membuat Drainage Saja
 
Slogan ‘Jakarta Bebas Banjir’, Tetapi Tidak Peduli dengan Penyerapan
 
Jakarta Bebas Banjir? Berusahalah untuk Mengelola ‘Ruang Terbuka Hijau!’
 
Pak Jokowi, Bagaimana dengan ‘Reboisasi’ Pohon yang Tumbang dan Penghijauan Jakarta ?
 
Puncak Terus Menjadi Obyek Bisnis, Lalu Bagaimana dengan Hutan Lindung dan Banjir Jakarta?

T


Tags: ,

0 Responses to “Trauma Banjir 2007, Mungkinkah Sekarang 2013 Melanda Jakarta?”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks