Kamis, 17 Januari 2013
Trauma Banjir 2007, Apa yang Harus Dilakukan untuk Tidak Banjir Lagi?
Kamis, 17 Januari 2013 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Beberapa tulisanku tentang banjir :
Trauma Banjir 2007, Mungkinkah Sekarang 2013 Melanda Jakarta?
Trauma Banjir 2007, Akan Adakah Banjir Besar tahun 2012?
Banjir di Jakarta, Penyebab Serta (Sedikit) Saran Mengatasinya
Pengendalian Banjir? Tidak Cukup Hanya Membuat Drainage Saja
Slogan ‘Jakarta Bebas Banjir’, Tetapi Tidak Peduli dengan Penyerapan
Jakarta Bebas Banjir? Berusahalah untuk Mengelola ‘Ruang Terbuka Hijau!’
Pak Jokowi, Bagaimana dengan ‘Reboisasi’ Pohon yang Tumbang dan Penghijauan Jakarta ?
Puncak Terus Menjadi Obyek Bisnis, Lalu Bagaimana dengan Hutan Lindung dan Banjir Jakarta?
Iseng, walau aku sedang sakit, pikiranku
tetap ingin menulis. Tentang apapun. Karena memang sekarang semua sedang
dilanda banjir, aku mulai mencari tahu tentang yang berhubungan dengan
banjir di Jakarta. Dan kalau semua menceritakan tentang banjir Jakarta
secara global, dan hampir semua stasiun TV mengupasnya, aku hanya ingin
menuliskan sedikit yang aku lihat dan aku alami tentang banjir, di
sekitar rumahku …..
Ketika aku meyambar kamera dan bb ku
untuk sedikit survey di kompleks sekelilingku, aku yakin semuanya akan
ada gunanya. Maksudnya, jika kita berniat baik untuk kebutuhan sesama (
termasuk di Kompasiana ), Tuhan akan memberi berkat untuk tulisan2 yang
memang mampu menginspirasi untuk sesama …..
Kemarin dan tadi pagi, aku sempat survey
di kompleks tempat aku tinggal. Beberapa titik pintu keluar masuk yang
sudah terkepung banjir, serta beberap rumah2 yang sudah ( bukan hanya
tergenang ) terendam banjir, yang salah satunya adalah di gang tempat
pak de ku bermukim, beberapa blok dari tempat tinggalku sekarang.
Sampai di rumah, aku membandingkan foto2
yang aku ambil 2 hari berturut2 dengan foto2ku yang aku ambil tahun
2007. Semuanya sama, hanya saja semoga hari ini adalah yang TERJELEK,
dan besok semua sudah berubah, matahari bersinar cerah dan semua
banjirpun hilang tak berbekas …… aaahhh …..
Seperti yang aku tulisaka pada tulisanku
tentang rumah orang tua ku yang berada di dataran tinggi di kompleks
perumahan di Tebet. Seharusnya, rumah orang tuaku tidak akan terkena
banjir, kecuali memang Jakarta terendam banjir, atau dengan keadaan
‘perkecualian’ seperti di tulisanku Trauma Banjir 2007, Mungkinkah Sekarang 2013 Melanda Jakarta?
Sekarang, rumah orang tuaku tidak
banjir, walau semalam kami sempat mengatur2 barang2 yang berada di
lantai bawah untuk ‘in case’ air masuk ke rumah kami. Tetapi, kami pun
tidak bisa keluar dari kompleks ini, karena semua puntu keluar masuk
terhadang banjir …..
Foto2 perbandingan antara tahun 2007 dan tahun 2013 ( tanggal 16 Januari dan 17 Januari ), ada dibawah ini :
Beberapa pintu masuk Gudang Peluru, Tebet :
Jika dilihat di ujung jalan ini (
rumah dengan lisplan putih ), pada tahun 2007, rumah itu tenggelam
seluruhnya, berarti sampai 4 meter. Dan kemarin pagi, 16 Januari 2013,
rumah berlistplank putih hanya terendam sekitar 1 meter, terlihat dengan
perbandingan orang di foto di atas …..
Banjir di pintu masuk yang lain,
ketika tahun 2007 sudah melesak masuk ke dalam, tetapi di tahun 2013
ini, air tidak melesak masuk, semoga selalu bertambah surut …..
Foto sekitar bantaran Sungai Ciliwung yang berbatasan dengan kompleks ini :
Gang yang berbatasan dengan Sungai
Ciliwung, merupakan dataran rendah dan bukan masuk ke kompleks ini,
tetapi warga merasa bersama dengan kami sesama komples Gidang Peluru.
Kemarin tanggal 16 Januari, foto ini aku
dapatkan dari sepupuku yang tinggal di beberapa rumah ke gang ini.
Kemarin, air Sungai Ciliwung memang sudah merendam rumah2 di bantaran
Sungai Ciliwung, dan warga mulai mengevakuasi keluarganya masing2.
Tetapi hari ini, pagi tagi tanggal
17 Januari 2013, aku melihat sendiri, betapa SAMPAH merupakan sebagian
besar yang terseret air banjir ….. Sebuah pemandangan yang mengerikan
…..
BAGAIMANA AIR TIDAK TERHAMBAT, DENGAN BANYAK SAMPAH
SEPERTI INI? BAGAIMANA JAKARTA BISA ‘BEBAS BANJIR’ JIKA WARGA JAKARTA
BELUM PEDULI DENGAN KEBERSIHAN ….. ???
Suatu permasalahan yang benar2 harus dipikirkan bukan hanya untuk pemda Jakarta, tetapi SEMUA WARGA JAKARTA!!!
Foto2 di depan Gudang Peluru, dari Google untuk tahun 2007, dan yang aku dapatkan dari bbm di beberapa grup di tahun 2013 :
Di tahun 2007 ini, sudah seperti laut
Bagaimana dengan tahun 2013? Sama saja …..
Dengan foto2 diatas, apakah hati kita
tidak terketuk untuk ( paling tidak ) terus mendisiplinkan diri untuk
menjaga kebersihan dengan TIDAK MEMBUANG SAMBAH SEMBARANGAN? Itu
setidaknya! Dari diri kita sendiri dulu, bahwa kita harus disipli untuk
memulai :
1. Menjaga kebersihan dan tidak
membuang sampah dengan sembarangan, termasuk tidak membuah sampah dari
mobil, di got atau dijalanan …..
2. Berusaha terus menanam
pepohonan di sekitar pekarangan rumah kita, walau halaman kita hanya
’seuprit’, karena pohon yang ditanam di tanah akan merenyap air, walau
hanya sedikit sekali …..
3. Berusaha untuk tidak membuat
kamar atau tempat ‘berteduh’ yang seharusnya tidak diijinkan, karena
menurut peraturan merupakan RTH kecil di rumah kita, seperti yang aku
beberkan terus di beberapa tulisan2ku …..
4. Dan selanjutnya, biarkan
pemerintah daerha yang mengaturnya, karena kita sebagai warga Jakarta,
tidak mampu melakukannya …..
Dengan disiplin diri, jika 1 orang warga
Jakarta saja memang tidak berarti, tetapi jika semua warga Jakarta
disiplin diri untuk melakukan hal tersebut (sekitar 12 juta orang ),
akan terasa dampaknya :
1. Sampah2 tidak akan ada di
tempat2 yang tidak semestinya, tidak di sungai, tidak di got ataupun
tidak di manapun yang tidak semestinya!
2. Banyak pepohonan di sekeliling rumah kita, sehingga air lebih cepat terserap
3. Jika warga peduli dengan RTH
dengan tidak mem-beton rumah2 untuk membuar ruangan2 baru, paling tidak
akan menambah RESAPAN AIR jika hujan datang ….
Dan sekali lagi, selanjutnya, pemerintah
daerah yang akan mengatur semuanya ( karena sudah banyak orang2 pintar
untuk berembuk mencoba mengatasi masalah ini ), asal kita sendiri mau
disiplin diri …..
Beberapa tulisanku tentang banjir :
Trauma Banjir 2007, Mungkinkah Sekarang 2013 Melanda Jakarta?
Trauma Banjir 2007, Akan Adakah Banjir Besar tahun 2012?
Banjir di Jakarta, Penyebab Serta (Sedikit) Saran Mengatasinya
Pengendalian Banjir? Tidak Cukup Hanya Membuat Drainage Saja
Slogan ‘Jakarta Bebas Banjir’, Tetapi Tidak Peduli dengan Penyerapan
Jakarta Bebas Banjir? Berusahalah untuk Mengelola ‘Ruang Terbuka Hijau!’
Pak Jokowi, Bagaimana dengan ‘Reboisasi’ Pohon yang Tumbang dan Penghijauan Jakarta ?
Puncak Terus Menjadi Obyek Bisnis, Lalu Bagaimana dengan Hutan Lindung dan Banjir Jakarta?
Tags: Iklim , Jakarta
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Trauma Banjir 2007, Apa yang Harus Dilakukan untuk Tidak Banjir Lagi?”
Posting Komentar