Rabu, 24 Oktober 2012

“Apa yang Engkau Perbuat untuk Bumi yang AKU Ciptakan Untukmu?”, tanya Sang Pencipta



By Christie Damayanti

13510619461626079782
Dokumen Pribadi

Kalau di Indonesia hanya ada musim kemarau dan musim hujan. Dan untuk sebagian orang juga untukku, antara 2 musim ini suhunya tidak terlalu berbeda walau sekarang ini ( karena pengaruh global  warming ), musim kemarau lebih panas sampai semuanya mengering dan musim hujan menjadi banjir dimana2 tanpa kenal tempat dan waktu. Bahkan hujan deras serta bandir bukan hanya di Indonesia saja, tetapi sudah ‘menular’ ke banyak negara : banjir dimana2 dan kekeringan juga dimana2 …..

Mungkin di Jakarta, antara musim kemarau dan musim hujan, sama sekali tidak terasa. Secara kita ‘hidup’ di dalam ruangan, bahkan banyak yang ber-AC. Tetapi, seperti aku dulu yang bekerja di panas2 matahari sebagai arsitek lapangan, akan sangat terasa panasnya matahari dan bisa membuat tubuh ‘gosong’. 

Begitu juga dengan orang2 yang bekerja bukan di ruangan, apalagi ruangan yang ber-AC, seperyi pekerja pasar, tukang ojek, dan sebagainya. Hanya pada musim hujan saja, Jakarta tetap belum bisa nyaman karena banjir bisa sewaktu2 datang. Bukan karena hujan di Jakarta, tetapi karena hujan di Bogor sehingga sungai mengalirkan air hujan turun ke Jakarta …..

Begitu juga yang aku lihat dan aku amati di sepanjang perjalananku di tol Cikampek dari Jakarta ke Tegal. Tol adalah jalan bebas hambatan, sehingga benar2 kita bisa melihat lingkungan sekeliling mobil kita, tanpa bangunan2. 

Hanya pepohonan atau rerumputan serta alam yang natural. Dan itu menjadikan aku trenyuh, semua alam dan pepohonan bukan hanya kering dan menjadi layu serta tanpa daun, tetapi semua berubah menjadi alam yang berdebu dan kotor …..

13510620181682150456
1351062068661217533

Pepohonan berubah menjadi ranting2 kering yang besar dan pepohonan disekitarnya yang masih memiliki daun, terlihat kotor dan berdebu, seperti lingkungan di sekitarnya …..

Pepohonan berubah menjadi ranting kayu, dan disekitarnya terlihat sangat gersang. Jika kita mendekatpun, aku yakin bahwa ingkungannya sangat kotor, gersang dan panas ….. Matahari Indonesia, apalagi Jakarta, memang ‘ganas’ ….. menggosongkan apapun di bumi Indonesia ini, termasuk pepohonan yang aku lihat …..

Lain  dengan keadaan pepohonan yang kering dan tanpa daun di Amerika, ketika kami berada disana. Pepohonan memang sama dengan dahan2 kayu yang menjadi sebuah ranting besar karena daun2 yang rontok. Lingkungan disekitarnya tidak tampak kotor dan suasananyapun tidak gersang walau semuanya secara fisik, semua sama, baik di Jakarta maupun di Amerika.

13510622812104789077
13510623431677088153

Musim keringpun melanda Amerika, tetapi hasil pengamatanku, disana tidak ada musim kering yang teramat berdebu. Mungkin karena memang kendaraannya tidak terlalu banyak sehingga debu2 jalanan tidak setebal debu2 di Jakarta …..

Belum lagi tentang sungainya ….. Di beberapa titik di jalan tol ini, semua sungai menjadi kering. Tanahnya kering sampai retak2. Disekitarnya sedikit ditumbuhi rerumputan tetapi rumput2nya sudah juga kering. Tidak ada kehidupan sama sekali di sekitarnya. Biasanya, paling tidak ada beberapa hewan merumput atau minum di sungai itu, seperti burung2, kambing bahkan sapi. Tetapi aku tidak melihat sama sekali karena memang tidak ada kehidupan alam …..

13510621071305441702

Sungai yang kering tanpa kehidupan di sekitarnya …..

Sedikit aku berpikir tentang musim kemarau ini. Sampai begitu keringnya musim ini, sampai2 beberapa sungai di daerah Jakarta - Cikampek ini, kering. Tetapi, aku yakin sekali begitu musim penghujan datang, semua penuh air, bahkan sungai2 pun mengirim banjir dimana2 …..

1351062159182753825
13510621931067698073

Sawah2 yang kering dan panen yang gagal karena tidak ada air yang mengalirinya …..

Beberapa minggu lalu, aku survey ke proyekku, dalam rangka pekerjaanku. Suasananya luar biasa panas! Baru keluar dari mobilku, sengat sinar matahari menyambutku dengan ganas. Panas sekali! Sampai2 ruangan tempat aku duduk di tempat itu tidak bisa menghambat suhu walau di ruangan itu memakai AC. Begitu juga jika aku di mobil. AC mobil seakan2 ‘tertular’ menjadi panas, ikut2an di suasana di luar mobil.

Dan debunya yang sangat tidak membuat nyaman, sehingga banyak irang yang sakit dengan suhu dan debu musim kemarau ini, termasuk aku.

Untuk sebagian besar orang, tidak bisa memilih musim yang mana yang lebih disukainya. Jika di musim kemarau seperti ini, panas dan debunya memang tidak membuat nyaman. Bahkan bisa membuat emosi karena suhu tubuh dibalut panas sehingga otak menjadi ‘tertular’ panas. Tetapi di musim hujan, merekapun tidak bisa memilih karena banjir bisa datang sewaktu2 dan merekapun terkena dampaknya. Bagaimana mereka harus memilih?

Hanya sebagian kecil warga yang tidak peduli dengan musim, karena mereka bisa ‘menikmatinya’ dengan fasilitas2 yang mereka punya. Rumah semua ber-AC, kantor ber-AC, bekerja tidak pernah di lapangan, bahkan semua mobinya ber-AC sampai dari mobil ke rumah atau kantorpun, ber-AC. Mereka tidak pernah melihat warga Jakarta di ‘ujung bawah’ dan mereka justru selalu memandang ‘ke atas’ serta terus menuju ‘ke atas’, tanpa berhenti …..

Musim memang sebuah ciptaan Tuhan, musim bukan merupakan buatan manusia. Semya musim sebenarnya sudah diciptakan oeh Tuhan sama bagusnya, sama indahnya. Tetapi manusialah yang membuat musim ini ‘berubah’. Tuhan menciptakan semua musim sama cantiknya dan sama manfaatnya untuk manusia, tetapi manusialah yang ‘mencoreng arang’ di musim2 ini …..

Dampak global warming, itu adalah ulah manusia. Banjirpun adalah ulah manusia, dengan penebangan tanpa reboisasi. Begitu juga tanah penyerapan yang justru dibangun perumahan, sehingga alam natural, berganti dengan beton dan dinding bagi manusia juga …..

Bisakah kita menyalahkan Tuhan, jika kita kebanjiran? Bisakah kita menyalahkan Tuhan jika panen gagal ketika hujan tidak turun dan sawah2 menjadi kering? Dan bisakah kita menjawab NYA, ketika Tuhan menanyakan,

“Apa yang engkau perbuat untuk bumi yang AKU ciptakan untukmu?”

Tags: , ,

0 Responses to ““Apa yang Engkau Perbuat untuk Bumi yang AKU Ciptakan Untukmu?”, tanya Sang Pencipta”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks