Momen untuk menghadap kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, ibu Linda Gumelar pada tanggal 25 Juli 2012 ini ( lihat tulisanku Berdialog dengan ‘Ibu Linda Amalia Sari Gumelar’, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI ), merupakan salah satu titik tolak menuju mimpi dan rencana ke depan bagi IDKita Kompasiana. Sehingga kami mempersiapkan dengan sebaik2nya. 

Laporan periode I IDKita Kompasiana dalam kegiatan2nya, sedikit berdiskusi dengan mitra2 dalam kampanye ‘Internet Sehat dan Aman’ juga kami persiapkan. Rencana itu sudah dikonsepkan sejak kami mendapat kabar dari staff Kementerin yang ibu Linda pimpin, sekitar kurang dari 1 minggu sebelum tanggal 25 Juli 2012. Kami, tim IDKita Kompasiana mulai ‘kasak kusuk’ untuk rencana2 tersebut, lewat conference YM serta lewan grup Penggerak Inti IDKita Kompasiana di FB, karena masing2 ada di tempaat tinggalnya dan susah untuk bertemu.

Pertama, kami ingin berdiskusi dengan ibu Mariam F.Barata, Direktur Pemberdayaan Telematika Kominfo untuk memantapkan langkah kami, secara Kominfo sangat2 mendukung kami untuk membina anak2 dan remaja kita dalam memanage internet. Sekaligus, kami membawa Laporan Periode I ini tentang kegiatan2 kami yang ternyata sudah banyak sekali. Dan rencana kami ini berjalan dengan lancar, dan sudah kami buat reportasenya seperti tulisanku ‘The Next Action’ dengan ibu Mariam F.Barata, Direktur Pemberdayaan Telematika Kominfo.

Kedua, kami juga ingin memberikan Laporan Periode I ini kepada mitra IDKita Kompasiana, yaitu Kompas.com lewat kang Pepih dan mas Isjet. Dan kami merencanakan pada hari Selasa tanggal 24 Juli 2012, satu hari sebelum kami menghadap ibu Linda Gumelar. Tetapi, karena aku tiba2 harus masuk dan dirawat di RS Cikini ( lihat tulisanku Diagnosa Awal adalah ‘Stroke Berulang’, tetapi Aku Tetap Percaya Bahwa Ini yang Terbaik Untukku ), maka yang datang untuk memantapkan konsep2 IDKita Kompasiana ke tim Kompas.com hanya mba Aulia dan mba Vema, karena Valentino ingin menjaga dan menemaniku di rumah sakit. 

Karena sebenarnya pertemuan ini penting, sehingga Valentino merencanakan conference. Aku dan Valentino ada di rumah sakit, dan mba Aulia, mba Vema dan mas Isjet ada di Gedung Kompas.

Mas Isjet di ruang meeting gedung Kompas, berbicara di menit ke 52.

Hari itu di Gedung Kompas sudah siap untuk berdiskusi. Ada mas Isjet, mba Aulia dan mba Vema. Laptop mba Vema sudah siap dengan program Skype-nya. Begitu juga laptopku dengan Skype, masing2 sudah online dan waktu itu memang sambungan internet sama sekali tidak bemasalah! Lancar sekali, sehingga hubungan kami antar 2 tempat, lancar tersambung.

Mba Vema dan mba Aulia di ruang meeting di Gedung Kompas.

Skype merupakan program chatting seperti Yahoo Messenger, dan bisa video chatting. Kami masing2 bisa melihat lawan bicara kami dan kami bisa ber-conference berlima, seperti kita ada di ruang meeting bersama. Memang, kadang2 hubungan internet tiba2 error, tetapi cepat untuk kembali baik. Bila hubungan telpon, kita bisa mendengar langsung, tetapi hubungan video lewat Skype, memang terjadi jeda waktu walau hanya sepersekian detik saja. Sehingga antara suara dan gambar ( video ) sedikit tidak sinkron, tetapi kami masing2 menganggapnya sudah sangat baik!

Giliran Valentino berbicara dengan tim di Gedung Kompas.

Masing2 di laptop kami, direkam untuk hasil yang maksimal sebagai risalah rapat ( MOM = Minute of Meeting ). Dan kami sebarkan kepada tim IDKita Kompasiana di grup Penggerak Inti, setelah di posting lewat akun Youtube. Sehingga, semua bisa tetap mendengarkan tentang diskusi kami …..

Conference merupakan salah satu cara IDKita Kompasiana untuk terhubung antar anggota. Conference bisa lewat YM ( ini yang ter-sering ) karena bisa mudah lewat smartphone. Tidak usah duduk di depan PC atau laptop, sambil tiduranpun kita bisa terhubung! Conference juga kami bisa terhubung lewat inbox Facebook, ini lebih detail karena tertulis, biasanya untuk menetapkan kebijakan2 Pengurus Pusat IDKita Kompasiana untuk bisa dijalankan oleh semua anggota. 

Bisa juga conference si What’sUp, atau BBM ( ini agak jarang karena tidak semua mempunyai bb ). Dan yang terakhir, kami akan memulainya lewat Skype, karena ini lebih ‘real’ dengan videonya.

Ini adalah salah satu pengamalan ‘Internet Sehat dan Aman’. Karena sebagai sebuah komunitas yang memang berkampanye tentang ‘internet Sehat dan Aman’, kami juga harus bisa memberi contoh dan mengamalkan kegiatan2 ‘bersih’ untuk berinternet. Mungkin memang tidak semua dari kita yang bisa melakukan ini, karena IDKita Kompasiana memang digerakkan sebagian besar oleh kaum perempuan, tetapi Valentino ssebagai Koordinator, selalu memberi kami pandangan2 teentang teknologi untuk memudahkan kami dalam berkomunikasi. 

Valentino selalu mengajarkan kami, kaum perempuan yang notebene sebagian besar merupakan kaum yang ‘gaptek’, untuk bisa ‘melek teknologi’, dan hasilnya sekarang, kami hampir semuanya mampu mengoperasikan teknologi, paling tidak untuk sama2 belajar mengamalkan ‘Internet Sehat dan Aman’ …..

Jadi, siapa yang bilang bahwa kaum perempuan ‘gaptek?’. Tidak! Dan siapa yang 

bilang bahwa kita tertinggal dari anak2 dan remaja kita? Tidak! Bahwa kita sebagai orang tua, khususnya kaum perempuan ( ibu ), tidak akan ‘kalah’ dengan anak2 dan remaja kita. Kereka memang produk masa depan, tetap kita juga tetap bisa mendidik anak2 dan remaja kita demi masa depan mereka, bukan?

Sangat banyak uang bisa di dapat dengan sebuah teknologi modern, salah satunya adalah internet. Dan ‘Internet Sehat dan Aman’, yang salah satunya seperti cerita diatas, merupakan salah satu roda yang meluncurkan masa depan yang baik, bermoral dan berkualitas demi generasi penerus bangsa …..

Profil | Tulisan Lainnya