Kamis, 12 Juli 2012
Cerita tentang Taxi di Singapore …..
Kamis, 12 Juli 2012 by Christie Damayanti
Baru kali ini, aku ke luar negeri, ‘berfoya2′ memakai taxi. Dari dulu sewaktu aku masih kecil dan di ajak orang tuaku ke negeri lain, kami selalu memakai ‘mass rapid transportation’, alias MRT. Bisa berupa kereta bawah tanah, bus atapun ferry or yang lain. Sewaktu aku sekolah di sebuah negara pun, walau papaku mau membelikan mobil pribadi pun, aku lebih baik memakai MRT.
Karena ongkosnya memang murah, bersih dan aman serta tidak usah merawat mobil. Apalagi jika aku membeli seharian atau bulanan ( sewaktu sekolah, dengan membeli bulanan dan memakai kartu pelajar, aku akan mendapatkan tiket jauuuuuhhh lebih murah ). Setidaknya, aku belajar irit hidup di negeri orang, dan ongkos taxinya bisa untuk membeli oleh2 atau berwisata …..
Tetapi karena keterbatasanku memakai kursi roda, mau tidak mau aku harus memakai taxi. Karena, jika aku memakai MRT ( kereta ), dengan cepat aku bisa terjatuh ( karena pintu kereta menutupnya cepat ) ataupun jika memakai kursi roda, agak susah untuk anak2. Begitu juga jika naik ‘city bus’. Bagaimana aku bisa, walau mungkin konsumen lain mau menunggu dan sabar untuk aku naik ke atas bus.
Sangat riskan dengan ‘kelambatan’ku dalam keterbatasanku. Ya sudah, satu2nya adalah aku harus bersabar untuk menggunakan taxi. ‘Bersabar’ artinya sabar dalam arti keinginan untuk menggunakan MRT ( secara aku memang tidak suka ‘berfoya2′ dengan taxi ) dan ‘bersabar’ dalam keuangan … hehehe …..
Jadi, ketika liburan kenaikan kelas anak2ku ke Singapore ini, kemana2 aku selalu menggunakan taxi, dan ternyata, buka hanya ‘lumayan’, tetapi … hmmmmm, memang muahaaaallllll …..
Dari Changi sewaktu baru tiba, dari dahulu memang langsung menggunakan taxi, ke downtown sampai hotel memang sekitar $17 - $18 ( 3 orang + 1 supir ). Dari beberapa tahun lalu, ongkosnya tidak berubah. Aman. Tetapi jika naik MRT ke suatu tempat ongkosnya hanya sekitar $2 /orang. Jauh sekali kan?
Dan ongkos taxi kemana2 sangat beraneka ragam. Ketika kita membuka pintu taxi, si supir sudah menyalakan argo $3.40. Hmmmm, sudah sekitar 25 ribu rupiah, belum mulai berjalan! Lalu, setiap 2 mil, argo bertambah sekitar 30 sen, tambah sekitar 2250 rupiah. Jadi bayangkan dari satu tempat ketempat lain, kami harus membayar antara $6.00 sampai $12.00 ( 45 ribu sampai 90 ribu dengan sekitar $1.00 = 7500 rupiah ). Karena jika kami melihat peta dan mengukur jauhnya bisa memakai kursi roda, maka kami biasanya mengikuti jalan dan tidak menggunakan taxi.
Aturan taxi di tempel di semua taxi di Singapore. Jika ada aturan baru, aturan lamapun tetap ada supaya membuat warga tahu tentang aturan yang lama dan yang baru.
Taxi di luar negeri, termasuk di Singapore, tidak bisa ‘dijejal2′kan konsumen. Bukan hanya berjejal2 barang, tetapi juga orangnya sudah diatur, seperti foto dibawah ini.
Jika orang dewasa, hanya boleh 4 orang termasuk supir saja. Jika ada 2 orang anak, bisa ada 3 orang dewasa termasuk supir, dan seterusnya, sehingga taxi itu benar2 nyaman. Pernah ada wisatawan Indonesia, dalam 1 keluarga ada6 orang, dan memaksa supir taxi untuk ‘memasukkan mereka semuanya! Astagaaaaa ……. perdebatan panjang dan si supir taxi marah, langsung dia pergi …… ckckckck …. memalukan ‘anak bangsa’ saja ……
Sekeuarga wisatawan Indonesia sedang bernegosiasi untuk ‘memasukkan’ keluarganya dalam 1 taxi …..
Biaya perjalanan taxi, jika mulai jam kerja dari jam 7 pagi sampai jam 6 sore, sesuai dengan argo taxi tersebut. Tetapi jika lebih jam 6 sore, argo taxi ditambah 20%. Jika lebih jam 9 malam, argo taxi bertambah 50%! Waaahhh …… ketika hari pertama kami pulang ke hotel jam 10 malam dari Marina Bay, argo taxi kami bertambah sampai 50%, sampai sekitar $15.00! Artinya sekitar 112.500 dengan jarak tidak lebih sekitar beberapa kilometer saja! ……
Tetapi itulah taxi, jika berjalan2 di luar negeri tanpa menggunakan MRT. Semua gara2 aku ……
Bukan hanya ongkos taxi mahal yang membuat membayar taxi bisa menggunakan kartu kredit, tetapi sistem dan konsepnya yang membuat aku kagum. Bahwa jika membayar ongkos taxi dengan uang tunai, kita akan mendapat tanda bayarnya, dan kembalinya benar2 di kembalikan sampai 5 sen, dan di depan supir taxi itu, terdapat kotak kecil uang koin khusus kembalian …… gimana kalau di Jakarta?
Hmmmmm …..
Taxi Singapore dengan atributnya ….. di argo ( angka $1.30 dari $5.18 ) adalah penambahan dari ‘peak hour’. Jadi sangat jelas dan tidak bisa di ‘nego’ ….. Peralatan jika menggunakan kartu kredit
Taxi2 di Singapore sangat beraneka ragam, tetapi 2 hal yang membuat aku berdecak kagum, adalah kebersihan dan kenyamanannya. Tentang si supir, sangat berlainan wataknya. Ada yang memang peduli dengan barang2 kita, atau dalam memasukan / mengeluarkan kursi rodaku ke dan dari dalam bagasi taxi, dan mengajak ngobrol konsumen. Tetapi beberapa dari mereka memang hannya seorang ’supir’, jadi begitu taxi berhenti dan kami membuka pintu taxi, dan argo sudah di putar, si supir hanya diam menunggu anakku memasukkan kursi rodaku serta barang2 kami, dan dia hanya berdia diri sampai ketempat tujuan …..
Mengantri taxi pun ada aturannya, yang sudah mulai diterapkan di beberapa gedung di Jakarta. Dengan mengantri, aka membuat suasana dan tempat itu menjadi rapih dan tidak berebutan ….. Dan tidak semua gedung bahkan di Orchard Road, bisa mengantri taxi dengan sembarangan! Setahu aku, hanya di Lucky Plaza yang bisa mengantri taxi, karena biasanya warga atau wisatawan di Orchard Road menggunakan MRT atau memang menginap di hotel2 di seputar Orchard Road …..
Kami sedang menunggu taxi di salah satu jalan di Singapore. Dan supir taxi ini sangat baik, ketika dia membantu kami untuk menaikan kursi rodaku …..
Seperti di Jakarta pun, Singapore mempunyai banyak taxi besar, yang tidak usah mengantri. Tujuannya adalah untuk keluarga dan turis. Dan di beberapa mall seperti Vivo City, banyak taxi besar nya tetapi mereka meminta ongkos kemanapun hanya $45.00 setara dengan 337.500 rupiah!Astagaaaa ….. jika ita mau ke tempat jauh, mungkin tidak masalah apalagi kita berlima orang. Tetapi jika hanya ke hotel walau kami berlima orang, ‘masak’ kita harus membayar $45.00 yang seharusnya hanya membayar dibawah $10.00 saja?
Di suatu titik, untuk memasarkan taxi besar di Vivo City, dengan orang2 yang cukup profesional.
Tetapi ketika kami harus kembali pulang ke Jakaarta, kami memesan taxi besar ke Changi, dengan 5 koper besar masing2 orang, dan 5 tas cabin serta 2 kursi roda, si supir tetap hanya meminta kami untuk membayar $45.00, yang seharusnya jika 2 taxi (2 taxi : taxi aku dan anak2ku serta taxi orang tuaku ) sebesar $35.00, sangat wajar dengan barang bawaan yang semuanya diurus si supir taxi, mulai dari mengepak dan menurunkan di Changi …..
Kami ada di sebuah taxi besar dengan 2 kursi rodaku dan mamaku. Dan Rocky ada di sebelah si supir
Itu karena kami sudah ‘berteman’ dengan seorang warga Singapore, seorang India yang menyapa kami di Serangoon Mall, ‘Littel India’ di Singapore ….. Rocky namanya, menawarkan kami untuk ke hotel dengan taxi besarnya, karena kami belanja banyak untuk oleh2 dengan hannya $20.00 saja, sama dengan 2 taxi biasa! Ini salah satu, mengapa aku sangat suka untuk ‘berteman’, dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun, di seluruh dunia …..
Semoga cerita ini bisa bermanfaat jika ‘membutuhkan’ taxi dan sedang tidak ingin menggunakan MRT …..
Salam dari Singapore …..
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Cerita tentang Taxi di Singapore …..”
Posting Komentar