Senin, 14 Maret 2011
Lake Monger, Perth: BBQ dan Angsa Hitam [Sad Ending]
Senin, 14 Maret 2011 by Christie Damayanti
By Christie Damayanti
Aku memang penyayang binatang. Dimana2 aku
selalu memperhatikan binatang, apa lagi binatang2 khas di daerah itu.
Sewaktu aku tinggal di Perth, aku ‘menemukan’ seekor angsa hitam. Agak
aneh, karena aku belum pernah tahu bahwa angsa hitam itu ada. Aku pikir,
‘itu hanya perkecualian’.
Tetapi setelah aku mencari di peroustakaan di
kampusku, ternyata angsa hitam itu memang hewan khas Australia, seperti
Koala, Kangguru, Platypus, Wombat, Emu dan sebagainya. Dan sejak itu
pula aku membua riset kecil2an tentang angsa hitam Australia.
Black Swan, atau angsa
hitam, itu secantik saudaranya, angsa putih. Ditemukan di tahun 1697
ketika Willem de Vlamingh berekspedisi menjelajahi Swan River di
Australia Bara. Angsa hitam merupakan burung air yg berkembangbiak di
Australia Barat sampai ke New Zealand. Bulunya berwarna hitam dan
sedikit kemerah2an di paruhnya. Di Australia mereka hidup nomeden dengan
pola migrasi tidak menentu tergantung pada kondisi iklim.
Sering sepulang aku kuliah, aku bediam diri
di Lake Monger untuk mengamati angsa2 hitam ini, dan setelah beberapa
hari, beberapa angsa hitam ini bisa ‘mengenaliku’. Jika aku datang,
beberapa dari mereka mnyambutku ….. sungguh, aku merasa ‘diterima’ di
keluarga mereka. Apalagi bila aku membawa roti. Dengan takut2, pertama
kali aku ‘minta’ mereka untuk mengambil roti2 itu dari tanganku ….. wah,
agak ngeri, karena dulu aku pernah di ’sosor soang’ ….. Tetapi lama
kelamaan, aku mulai terbiasa dan juga mereka mulai tambah terbiasa …..
Aku dan angsa2 hitamku, selalu
‘menyerbu’ku untuk meminta makanan dariku. Tidak banyak yg member mereka
makan, tetapi aku selalu membawa roti untuk mereka …..
Mulailah aku mencari2 kesempatan untuk
membawa ‘keluargaku’ ( dulu aku kost di Daniella, dengan orang tua
angkatku, keluarga Aussie berasal dari Athena, dengan 2 cewek sahabatku
dari Thailand dan 1 orang anak kost, Budi juga di Indonesia ) untuk
becanda dengan angsa2 hitamku. Mereka memang tidak suka binatang, tetapi
tidak ada salahnya kan, kita becanda bersama ?
Dan ternyata Lake Monger mempunyai
fasilitas BBQ ! Wahhhh, aku mulai menyusun rencana di kepalaku untuk
membawa mereka ber-BBQ ria sambil member makan angsa2 hitamku …..
Meja BBQ itu ada beberapa untuk beberapa
keluarga. Suatu pagi setelah pulang dari Gereja, kami kesana, dengan
membawa peralatan ‘perang’ dan beberapa daging, sosis, udang, juga
membawa roti, sayur2an dan buah2an. Berlima kami memdirikan lingkungan
kami sendiri, dengan menata piring2 dan semua peralatan makam di atas
tikar dan rerumputan yg sejuk dan dingin serta lembut itu. Kami mulai
membakar makanan2 kami di meja BBQ.
Aku dengan Con dan Carol orang tua
angkatku dan Romanee, sahabatku dari Thailand, ber-BBQ membuat hotdog,
sebelum angsa2 hitamku mulai ‘menyerangku’ …..
Setelah makan bersama, kami menuju tepi sungai ‘Swan River’ untuk membawa roti2 buat angsa2 hitamku.
Kami member makan angsa2 hitamku
ditemani dengan bapak angkatku, Con Michilidis. Angsa2 hitamku selalu
menyerbuku intuk meminta makan. Romanee tidak mau member makan karena
takut. Memang, bila tidak biasa, mereka agak menakutkan, apalagi,
paruhnya memang cepat mengambil makanan di tangan kita. Tetapi ini
menyenangkan sekali …..
Biasanya, jika membbawa roti, burung2
camar pun sring mengikutinya. Mereka tidak saling serobot. Mereka selalu
makan bersama, dan kami juga membawakan roti2 untuk camar2 tersebut.
Dengan pemandangan yg indah, ber-piknik dengan keluarga dan hewan2 yg
saling menyanyai, kita seperti di
surga ….. nyaman dan damai sekali …..
Risetku memang kecil2an. Juga waktu seekor
angsa hitamku membuat sarang, aku benar2 mengamati dengan serius, untuk
melihat anak2nya menetas. Dia membuat sarang di atas air, di sungai Swan
River. Berminggu2 aku minggu, tetapi sayang sekali, aku tidak tahu
kapan menetasnya, tetapi yg jelas anak2nya sudah bisa berenang …..
Sarang seekor angsa hitamku diatas air
dan anak2 angsa hitamku, yg aku terkejut bahwa ternyata anak angsa hitam
berwarna putih ….. Duhhhh, cantik2 sekali, bukan …..???
Bulu2 anak2 angsa hitam ini berwarna
putih sedikit kelabu dan bercahaya, indah sekali. Mereka selalu
mengikuti induknya. Dan karena aku bersahabat denganya, anak2nya juga
tidak takut denganku.
Bermingu2, anak2 angsa hitamku mulai
besar dan tetap mengikuti induknya. Aku tidak tahu, kapan bulu2 putihnya
berubah. Karena aku mulai sibuk unuk menghadapi ujian semesteran.
Sayang sekali …..
Ini adalah salah satu anak angsa
hitamku yang belum berubah warna. Sekarang memang mulai berwarna sedikit
kehitam2an, aku menyebutnya ‘my Silver Swan’ ….. memang warnanya
seperti silver, cantik sekali …… luv it ….. !!!!!
Dan ini adalah salah satu anak angsa hitamku setelah dewasa, tetap penurut dan selalu mengikuti aku jika aku ke ‘rumahnya’ …..
Setelah ber-BBQ pertama, kami sering sekali
ke Lake Monger, dan orang tua angkatku mulai menyayangi angsa2 hitamku.
Sepulang kuliah, sering mereka membawakan roti untuk angsa2 hitamku.
Menyenangkan mempunyai keluarga yang saling sayang menyayangi, walau
hanya keluarga angkat. Jika mereka menyayangi angsa2 hitamku, bukankah
mereka menyayangiku juga, bukan ??? Puji Tuhan …..
Berkali2 kami becanda dengan keluarga
angsa2 hitamku. Beberapa kali kami ber-BBQ di Lake Monger, tetapi lebih
sering hanya berjalan2 yg diikuti keluarga angsa2 hitamku, dan member
makan mereka. Lake Monger hanya kira2 sejauh 15 menit dari rumahku dan
kira2 sejauh 30 menit dari kampusku mengendarai bus kota.
Aku dengan keluarga anga hitamku dan anak2nya, di waktu yang lain.
Begitu hari2 terakhir tiba untuk aku pulang
ke Jakarta, sungguh, keluarga angsa hitamku dapat ‘merasakan’ kesedihan
yg sama. Mereka tidak mau makan seperti biasa. Mereka duduk di rumputan
ditempat aku selalu duduk. Dan hari terakhir aku ke Lake Monger, salah
satu si anak angsa hitamku yg sudah dewasa, mati …..
Aku menguburkannya dengan dibantu Con, di
tempat penguburan hewan. Ya Tuhan, malam itu, untuk pertama kalinya aku
di Perth sejak aku datang, aku menangis dan pertama kali pula, aku tidak
mau pulang ke Jakarta, untuk menemani keluarga angsa hitamku
…… but life must go on …..
Tags: Jalan-Jalan
Tentang Saya:
Christie Damayanti. Just a stroke survivor and cancer survivor, architect, 'urban and city planner', traveller, also as Jesus's belonging. Follow me on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Lake Monger, Perth: BBQ dan Angsa Hitam [Sad Ending]”
Posting Komentar