Kamis, 06 Januari 2011

Manajemen Fisik kota Jakarta (4)



By Christie Damayanti

Perencanaan Perkotaan ; Konsep dan Kecenderungan.
Menurut Amos Rapoport. M.Arch ( 1920 – Polandia ), bagian penting dari sejarah perkotaan dan perencanaan menyangkut perilaku manusia.

12942976601196607414  
Amos Rapoport, M.Arch. – 1929

Kebanyakan teori2 yg ada cenderung didasarkan pada radisi negara2 barat serta mengabaikan banyak factor, yg justru biasanya terdapat pada negara2 berkembang dan terbelakang. Kemampuan untuk menentukan kehadiran masalah yg mempertimbangkan terhadap faktor2 diatas akan membantu kita dalam menangani masalah mengenai ketetapan dan perubahan dan juga membantu kita dalam menentukan pedoman2 dasar untuk menentu perancangan lingkungan, terutama kebudayaan kita yg menekankan pada perubahan sampai tingkat yg tak terbatas.

Contoh :
Terdapat 3 jenis perkotaan, sebuah kota padat yg terdapat banyak gedung, sebuah kota berkepadatan rendah yg terdiri dari rumah2 yg tersebar luas dan sebuah kota yg terbentuk oleh kampung2 perkotaan yg berpenduduk gangat homogan serta memiliki hubungan social yg kuat. Bentuk2 ini kelihatannya berbeda satu sama yg lain, tetapi ternyata kesemua bentuk ini memperlihatkan mekanisme tertentu, misalnya mengurangi informasi yg berlebihan, ketegangan serta untuk memperoleh tingkat keleluasaan pribadi yg diinginkan. Pendekatan seperti ini sangat penting didalam menangani pertentangan2 dan perbedaan2 yg penting mengenai kota, termasuk pengertian dari sebuah kota.

12942974741233158452 

Pengertian kota menurut Rapoport adalah suatu pemukimam yg besar, padat dan permanen, terdiri dari orang2 yg heterogen dari segi social. Kesepuluh criteria sebuah kota menurut Jorge E.Hardoy :

1. Berukuran dan berpenduduk yg besar
2. Kepermanenan
3. Padat
4. Terstruktur dan tata ruang perkotaan
5. Sebuah tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja
6. Meliputi sebuah pusat administrative, kelembagaan, agama, politik, militer, intelektual, dll
7. Suatu heterogenita yg bersifat hirarki
8. Pusat ekonomi perkotaan yg menghubungkan sebuah daerah pertanian
9. Pusat pelayanan bagi daerah2 lingkungan setempat

1Pusat penyebaran dan memiliki suatu falsafah hidup perkotaan Kota atau lingkungan pemukiman merupakan contoh dari lingkungan2 binaan. Salah satu pandangan tentang organisasi lingkungan binaan tersebut adalah bahwa lingkungan binaan merupakan suatu pengorganisasian empat buah unsure, yaitu : ruang, makna, komunikasi dan waktu.

Praktek perencanaan perkotaan telah berubah secara drastic melalui tanggapan pada reaksi masyarakat terhadap pertumbuhan yg sangat cepat belakangan ini. Perencanaan pada masa2 sebelumnya lebih berkepentingan dgn penampunagan dan pertumbuhan yg terkendali. Perencana menjamin masyarakat akan memilikihubungan dgn seluruh fasilitas yg dibutuhkan, tetapi perencana sekarang ini memberlakukan praktek2 secara nyata untuk membangkitkan pertanyaan yg didasari tentang keadaan masyarakat. Gerakan pengendalian pertumbuhan kota terasa sangat kuat di daerah2 satelit ( surburb ) suatu kota. Sedangakan kecenderungan pelestarian melibatkan pendorongan industry dan pelayanan jasa tetap berada pada pusat kota. Hal ini yg agak bertentangan dgn program2 pembaharuan perkotaan bahwa yg lama harus membuka jalan bagi yg baru.

12942975341057972270 B
ahwa Jakarta mempunyai : ruang, makna, komunikasi dan waktu.

Era hubungan dgn kecenderungan pelestarian pad kota2 adalah perencanaan lingkungan yg timbul baik karena tuntutan lingkungan maupun konsep dari perencana, bahwa suatu kota modern adalah suatu organism yg tersusun dari individu2 dan lingkungan itu sendiri. Lingkungan memberikan suatu makna yg ideal, dimana akan dipusatkan program2 perencanaan yg efektif apabila terdapat suatu strategi perencanaan perkotaan secara keseluruhan.

12942979071955589052 1294297940135957771

Bahwa Jakarta berukuran dan berpenduduk yg besar,kepermanenan, padat,terstruktur dan tata ruang perkotaan, sebuah tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja, meliputi sebuah pusat administrative, kelembagaan, agama, politik, militer, intelektual, dll, suatu heterogenita yg bersifat hirarki, pusat ekonomi perkotaan yg menghubungkan sebuah daerah pertanian, pusat pelayanan bagi daerah2 lingkungan setempat dan pusat penyebaran dan memiliki suatu falsafah hidup perkotaan.

Tags:

0 Responses to “Manajemen Fisik kota Jakarta (4)”

Posting Komentar

Subscribe

Berlangganan Artikel Saya

© 2013 Christie Damayanti. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks